Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/04/2022, 21:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Pria perlu mengenali beberapa penyebab yang bisa membuat dirinya tidak subur, sehingga sulit memiliki anak.

Kondisi tidak subur dikenal juga dengan istilah infertilitas, di mana kondisi ini berbeda dengan mandul.

Mandul adalah keadaan di mana pria maupun wanita steril, sama sekali tidak bisa memberikan keturunan.

Baca juga: Tanda-tanda Tidak Subur pada Pria dan Wanita

Mengutip Healthline, definisi infertilitas adalah kondisi yang membuat pasangan suami dan istri belum memiliki anak, meski telah 1 tahun mencoba.

Infertilitas ini bukan hanya masalah wanita. Pria juga bisa memiliki kondisi tidak subur.

Faktanya, pria dan wanita sama-sama berpeluang mengalami masalah kesuburan.

Menurut Office on Women’s Health, sekitar sepertiga kasus infertilitas dapat dikaitkan dengan infertilitas wanita, sementara masalah pria menyebabkan sepertiga kasus infertilitas lainnya.

Sepertiga kasus yang tersisa mungkin disebabkan oleh kombinasi infertilitas pria dan wanita, atau mungkin tidak diketahui penyebabnya.

Mengutip Mayo Clinic, masalah kesuburan pria dapat dipengaruhi oleh sejumlah penyebab, yaitu:

Baca juga: Benarkah Vaksin Covid-19 Berpengaruh Pada Kesuburan Pria?

Penyebab medis

1. Varikokel

Varikokel adalah pembengkakan pembuluh darah vena dalam kantong zakar (testis).

Ini adalah penyebab reversibel paling umum dari kondisi tidak subur pada pria.

Meskipun alasan pasti mengapa varikokel menyebabkan tidak subur pada pria tidak diketahui, diperkirakan mungkin terkait dengan aliran darah yang tidak normal.

Varikokel menyebabkan penurunan kuantitas dan kualitas sperma.

2. Infeksi

Beberapa infeksi dapat mengganggu produksi sperma, kesehatan sperma, atau dapat menyebabkan jaringan parut yang menghalangi jalannya sperma.

Infeksi ini termasuk:

  • Radang epididimis (epididimitis) atau testis (orkitis)
  • Infeksi menular seksual, seperti gonore atau HIV.

Meskipun beberapa infeksi dapat menyebabkan kerusakan testis permanen, biasanya sperma masih dapat berfungsi.

Baca juga: Apakah Minum Kopi Bisa Memengaruhi Kesuburan?

3. Masalah ejakulasi

Ejakulasi terbalik atau ejakulasi retrograde terjadi ketika air mani masuk ke kandung kemih selama orgasme, bukannya keluar melalui testis ke vagina.

Berbagai kondisi kesehatan dapat menyebabkan ejakulasi retrograde, seperti:

  • Diabetes
  • Cedera tulang belakang
  • Obat-obatan
  • Operasi kandung kemih, prostat, atau uretra.

Antibodi yang menyerang sperma

Antibodi anti-sperma adalah sel sistem kekebalan yang secara keliru mengidentifikasi sperma sebagai zat berbahaya dan berusaha menghilangkannya.

4. Tumor

Kanker dan tumor tidak ganas dapat mempengaruhi organ reproduksi pria secara langsung.

Caranya, lewat kelenjar yang melepaskan hormon yang berhubungan dengan reproduksi, seperti kelenjar pituitari, atau melalui penyebab yang tidak diketahui.

Dalam beberapa kasus, pembedahan, radiasi atau kemoterapi untuk mengobati tumor dapat mempengaruhi kesuburan pria.

Baca juga: 7 Makanan untuk Meningkatkan Kesuburan Pria dan Pantangannya

5. Testis tidak turun

Pada beberapa pria saat dalam kandungan, satu atau kedua testis gagal turun dari perut ke dalam kantung yang biasanya berisi testis.

Penurunan kesuburan lebih mungkin terjadi pada pria yang memiliki kondisi ini dari kecil.

6. Ketidakseimbangan hormon

Kondisi tidak subur pada pria dapat terjadi akibat kelainan pada testis itu sendiri atau kelainan yang mempengaruhi sistem hormonal lain termasuk Kelenjar:

  • Hipotalamus
  • Hipofisis
  • Tiroid
  • Adrenal.

Testosteron rendah (hipogonadisme pria) dan masalah hormonal lainnya memiliki sejumlah kemungkinan penyebab yang mendasarinya.

Baca juga: 7 Cara Meningkatkan Kesuburan Pria menurut Sains

7. Cacat tubulus yang mengangkut sperma

Tabulus pengangkut sperma dapat diblokir karena berbagai penyebab, seperti:

  • Cedera yang tidak disengaja dari operasi
  • Infeksi
  • Trauma atau perkembangan abnormal, seperti dengan cystic fibrosis atau kondisi bawaan serupa.

Penyumbatan dapat terjadi pada tingkat manapun, termasuk:

  • Di dalam testis,
  • Di saluran yang mengalirkan testis
  • Di epididimis
  • Di vas deferens, dekat saluran ejakulasi atau di uretra.

8. Cacat kromosom

Cacat kromosom merupakan kelainan bawaan, seperti:

  • Sindrom Klinefelter, di mana laki-laki dilahirkan dengan dua kromosom X dan satu kromosom Y (bukan satu X dan satu Y) menyebabkan perkembangan abnormal pada organ reproduksi pria.
  • Sindrom genetik lain yang terkait dengan infertilitas, termasuk cystic fibrosis dan sindrom Kallmann.

Baca juga: 14 Cara Meningkatkan Kesuburan secara Alami

9. Masalah dengan hubungan seksual

Masalah ini dapat termasuk:

  • Kesulitan ereksi (disfungsi ereksi)
  • Ejakulasi dini
  • Hubungan seksual yang menyakitkan
  • Kelainan anatomi, seperti memiliki lubang uretra di bawah penis (hipospadia)
  • Masalah psikologis atau hubungan terkait seks.

10. Penyakit celiac

Penyakit celiac adalah gangguan pencernaan yang disebabkan oleh kepekaan terhadap protein.

Kondisi ini dapat menyebabkan infertilitas pria. Kesuburan dapat meningkat setelah mengadopsi diet bebas gluten.

Baca juga: 8 Makanan untuk Kesuburan Pria Meningkat

11. Obat-obatan tertentu

Sejumlah obat atau pengobatan dapat mengganggu produksi sperma dan menurunkan kesuburan pria, meliputi:

  • Terapi penggantian testosteron
  • Penggunaan steroid anabolik jangka panjang
  • Obat kanker (kemoterapi)
  • Beberapa obat maag
  • Beberapa obat radang sendi.

12. Operasi sebelumnya

Operasi tertentu dapat membuat kondisi tidak subur pada pria karena menghambat produksi sperma saat ejakulasi, seperti:

  • Vasektomi
  • Operasi skrotum atau testis
  • Operasi prostat
  • Operasi perut besar yang dilakukan untuk kanker testis dan dubur.

Baca juga: 12 Cara Meningkatkan Kualitas Sperma untuk Kesuburan Pria

Penyebab lingkungan

Paparan berlebihan dari elemen lingkungan tertentu, seperti panas, racun, dan bahan kimia dapat mengurangi produksi sperma atau fungsi sperma, yang mengakibatkan kondisi tidak subur pada pria.

Penyebab spesifiknya sebagai berikut:

  • Bahan kimia industri: pestisida, herbisida, pelarut organik, dan bahan pengecatan dapat menyebabkan jumlah sperma yang rendah.
  • Paparan logam berat: paparan timbal atau logam berat lainnya juga dapat menyebabkan kemandulan.
  • Radiasi atau sinar-X: dapat mengurangi produksi sperma, meskipun sering kali pada akhirnya akan kembali normal. Dengan radiasi dosis tinggi, produksi sperma bisa berkurang secara permanen.
  • Testis terlalu panas: suhu yang meningkat dapat mengganggu produksi dan fungsi sperma. Penggunaan sauna atau bak air panas yang sering dapat mengganggu jumlah sperma Anda untuk sementara. Namun, dibutuhkan penelitian lebih lanjut.

Gaya hidup

Sejumlah kebiasaan tidak bisa dipungkiri bisa membuat kondisi tidak subur pada pria. Berikut di antaranya:

  • Kebiasaan duduk dan menggunakan pakaian ketat: duduk dan menggunakan pakaian ketat untuk waktu yang lama, dapat meningkatkan suhu di skrotum dan berpotensi mengurangi produksi sperma. Tapi, penelitian ini tidak konklusif.
  • Penggunaan alkohol: minum alkohol dapat menurunkan kadar testosteron, menyebabkan disfungsi ereksi dan menurunkan produksi sperma.
  • Merokok tembakau: pria yang merokok mungkin memiliki jumlah sperma yang lebih rendah dari pada mereka yang tidak merokok. Asap rokok juga dapat mempengaruhi kesuburan pria.
  • Kegemukan: kondisi yang dapat mengganggu kesuburan dalam beberapa cara, termasuk berdampak langsung pada sperma itu sendiri serta dengan menyebabkan perubahan hormon yang mengurangi kesuburan.

Baca juga: Merokok Rusak Sperma dan Pengaruhi Kesuburan, Kok Bisa?

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com