Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minyak Kelapa atau Minyak Sawit, Mana yang Lebih Sehat?

Kompas.com - 21/07/2023, 15:00 WIB
Ria Apriani Kusumastuti

Penulis

Tidak hanya itu saja, makanan yang dimasak dengan menggunakan kedua minyak ini juga akan terasa lebih lembut dan berlemak.

Sebaliknya, penggunaan minyak kelapa tidak hanya berguna untuk memasak saja.

Minyak kelapa dapat diaplikasikan di rambut dan kulit karena dapat memberikan kelembapan tambahan.

Penggunaan minyak kelapa dapat menghindarkan Anda dari kulit atau rambut yang kering sehingga sering digunakan sebagai bahan dasar produk kecantikan.

Baca juga: Buah Segar atau Jus, Mana yang Lebih Sehat?

Efek samping minyak kelapa dan minyak sawit

Meskipun memiliki beberapa manfaat, penggunaan minyak kelapa dan minyak sawit perlu sangat diperhatikan.

Pasalnya, memasak dengan minyak sawit dan minyak kelapa dapat berdampak buruk bagi kesehatan.

Kandungan lemak jenuh yang dimiliki oleh kedua minyak ini dapat meningkatkan kadar low-density lipoprotein (LDL) yang merupakan kolesterol jahat.

Peningkatan kadar LDL di dalam tubuh dalam menyumbat arteri dan memicu berbagai jenis penyakit kardiovaskular.

Untuk menurunkan risiko penyakit yang lebih serius, penggunaan minyak kelapa dan minyak sawit serta makanan yang mengandung lemak jenug tinggi perlu dikurangi.

Melansir NHS, batas konsumsi minyak jenuh per hari yang disarankan, yakni:

  • Tidak lebih dari 30 gram lemak jenuh untuk pria
  • Tidak lebih dari 20 gram lemak jenuh untuk wanita

Selain itu, anak-anak juga disarankan untuk menghindari konsumsi makanan yang mengandung lemak jenuh tinggi.

Selain mengurangi konsumsi makanan yang mengandung lemak jenuh, mengganti jenis minyak yang digunakan untuk memasak bisa jadi alternatif.

Minyak kelapa dan minyak sawit, mana yang lebih sehat?

Dikutip dari Livestrong, penggunaan minyak kelapa dan minyak sawit untuk memasak sebenarnya sama-sama tidak sehat. Konsumsi keduanya perlu dibatasi untuk meminimalkan risiko kesehatan. Jadi, tidak ada yang lebih sehat di antara minyak kelapa dan minyak sawit.

Seperti disinggung di atas, efek konsumsi minyak kelapa dan minyak sawit secara berlebihan, terutama untuk membuat gorengan bisa membahayakan kesehatan. 

Kebiasaan mengonsumsi makanan yang diolah dengan minyak kelapa dan minyak sawit dapat membuat kadar kolesterol di dalam tubuh melonjak, sehingga risiko penyakit kardiovaskular juga akan semakin besar.

Demi kesehatan; Anda sebaiknya hanya mengonsumsi olahan dari minyak kelapa atau minyak sawit secara berkala saja.

Untuk keseharian, gunakan minyak yang mengandung asam lemak tak jenuh tunggal atau ganda; seperti minyak zaitun, kanola, wijen, jagung, biji kedelai, dan biji bunga matahari. Atau, minimalkan gorengan serta konsumsi kukusan dan rebusan.

Baca juga: Cara Mengolah Sayuran untuk Menjaga Kandungan Nutrisinya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau