KOMPAS.com - Rasa cemas yang muncul di malam hari dapat membuat otot menjadi tegang sehingga sulit untuk tertidur.
Kondisi ini dapat membuat Anda kurang tidur dan berdampak pada kesehatan fisik dan mental.
Susah tidur dan gelisah umumnya dapat diatasi dengan cara melakukan kegiatan relaksasi, seperti meditasi, dan melakukan perubahan kebiasaan.
Untuk lebih jelasnya, ketahui cara mengatasi susah tidur dan gelisah berikut ini.
Baca juga: Apakah Tidur 6 Jam Sudah Cukup? Berikut Penjelasannya…
Sulit tidur dan merasa gelisah di malam hari dapat menurunkan kualitas tidur. Tubuh jadi merasa lebih lelah dan lebih rentan sakit karena kurang tidur.
Disarikan dari Healthline dan Health, berikut adalah beberapa cara mengatasi susah tidur dan gelisah yang bisa dilakukan.
Melakukan kegiatan relaksasi, seperti meditasi dan yoga, dapat mengurangi rasa cemas dan mengendurkan otot-otot yang tegang sehingga tubuh bisa tidur dengan nyaman.
Mengambil napas panjang juga akan menurunkan irama denyut jantung sehingga dapat mengurangi rasa stres dan cemas yang muncul.
Rasa gelisah yang kerap muncul di waktu tidur dapat dipengaruhi oleh kekhawatiran terhadap hal-hal yang akan dialami di keesokan harinya.
Menuliskan rencana untuk esok hari atau selama seminggu ke depan dapat mengurangi rasa gelisah yang dialami sehingga lebih mudah tidur.
Baca juga: 8 Penyebab Jam Tidur Berantakan dan Cara Mengatasinya
Melakukan kebiasaan tidur yang baik dapat mengurangi rasa gelisah di malam hari sehingga memberikan sinyal untuk tubuh agar lebih siap untuk pergi tidur.
Kebiasaan tidur yang baik yang dapat dilakukan, seperti mandi dengan air hangat, membaca buku, dan mendengarkan lagu yang menenangkan sebelum tidur.
Berolahraga secara teratur dapat meningkatkan kualitas tidur dan waktu tidur setiap malam.
Bahkan, berolahraga secara teratur setiap hari sudah terbukti dapat menurunkan rasa stres dan membantu untuk mengatur suhu tubuh serta irama denyut jantung sehingga bisa lebih nyenyak ketika tidur.
Tidur dan bangun di waktu yang sama setiap hari, termasuk di akhir pekan, dapat membantu untuk mengatur ritme sirkadian yang merupakan jam biologis tubuh.
Waktu tidur yang sama setiap hari dapat membuat tubuh lebih terbiasa sehingga dapat menurunkan risiko begadang karena merasa gelisah.
Baca juga: 7 Cara Mengembalikan Jam Tidur yang Terbalik
Stimulan, seperti kafein dan minuman beralkohol, dapat membuat rasa gelisah semakin buruk.
Selain itu, mengonsumsi kafein atau minuman beralkohol sebelum tidur dapat mengganggu kualitas tidur dan membuat tubuh tidak terasa segar ketika bangun di pagi hari.
Menggunakan peralatan elektronik, seperti gawai, dapat menurunkan kualitas tidur di malam hari karena memancarkan cahaya biru atau blue light yang mengganggu produksi melatonin di dalam tubuh.
Selain itu, menggunakan gawai sebelum tidur untuk membuka media sosial dapat meningkatkan rasa gelisah yang dialami.
Menciptakan suasana tidur yang nyaman dapat membuat tubuh tidur dengan lebih nyenyak di malam hari.
Kondisi ini juga akan menurunkan rasa gelisah yang muncul sehingga Anda bisa tidur lebih cepat.
Merasa gelisah dapat membuat Anda tidak bisa tidur. Namun, memaksa tubuh untuk tetap berbaring dan menunggu rasa kantuk untuk datang tidak disarankan.
Anda yang tidak bisa tidur dalam 20-30 menit perlu segera bangkit dari tempat tidur dan melakukan kegiatan relaksasi, dan kembali ke kamar ketika sudah benar-benar mengantuk.
Baca juga: Kenapa saat Tidur Tiba-tiba Kaget? Kenali 4 Penyebab dan Mengatasinya
Makan dengan porsi besar sebelum tidur dapat mengganggu tidur dan menyebabkan masalah kesehatan yang lainnya, seperti heartburn.
Namun, makan makanan yang ringan sebelum tidur, seperti biskuit gandum, dapat meningkatkan produksi serotonin dan membuat Anda dapat tidur nyenyak.
Beberapa cara mengatasi susah tidur dan gelisah di atas umumnya dapat membantu mengatasi kondisi yang dialami.
Namun, Anda perlu segera mencari bantuan medis ketika rasa gelisah dan sulit tidur berlangsung dalam waktu yang lama atau bertambah parah.
Pemeriksaan yang lebih lanjut akan dilakukan karena bisa jadi kondisi yang dialami tersebut merupakan gejala dari masalah kesehatan lainnya yang perlu diatasi secara medis.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.