Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/09/2021, 17:00 WIB
Jessica Rosa Nathania,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Apakah Anda pernah merasa tidak stabil dan pusing saat berdiri atau terbangun dari tempat duduk Anda? Jika ya, kemungkinan Anda memiliki tekanan darah yang rendah.

Tekanan darah rendah atau hipotensi merupakan kondisi yang bisa membuat Anda merasa pusing atau lelah karena aliran darah ke otak dan organ vital lainnya seperti ginjal menjadi terhambat atau berkurang.

Melansir NHS, tekanan darah yang normal adalah antara 90/60 mm/Hg dan 120/80 mm/Hg. Sedangkan, pengidap hipotensi memiliki tekanan darah di bawah 90/60 mm/Hg.

Baca juga: Mengenal Penyebab Tekanan Darah Rendah dan Efeknya Pada Tubuh

Penyebab

Merangkum dari Healthline dan Mayo Clinic, berikut faktor-faktor meningkatkan risiko mengalami hipotensi, antara lain:

  • Usia
  • Kehamilan, tekanan darah wanita hamil biasanya lebih rendah karena peredaran darah yang mengalir dengan cepat
  • Cedera serius, yang kehilangan darah dalam jumlah besar
  • Penyakit jantung, menyebabkan gangguan aliran darah tubuh
  • Efek samping pengobatan, beberapa obat dapat menyebabkan tekanan darah menurun
  • Anemia, sel darah merah berada di bawah batas normal
  • Penyakit diabetes atau penyakit addison, menyebabkan gangguan produksi hormon yang mempengaruhi keseimbangan kadar air dan mineral dalam tubuh, serta tekanan darah
  • Penyakit saraf, gangguan pada fungsi tubuh otonom yang mengendalikan tekanan darah

Selain itu, tekanan darah akan bervariasi sepanjang hari tergantung pada posisi tubuh, irama pernapasan, dan kondisi fisik Anda.

Tipe

Melansir Mayo Clinic, hipotensi dapat dibagi menjadi beberapa klasifikasi berbeda, yaitu:

  • Ortostatik
    Hipotensi ortostatik adalah penurunan tekanan darah yang paling umum terjadi pada segala usia. Biasanya, terjadi saat Anda beralih dari duduk atau berbaring ke berdiri
  • Postprandial
    Penurunan tekanan darah yang terjadi tepat setelah makan. Orang dewasa dan lansia, terutama mereka yang menderita penyakit parkinson, lebih mungkin mengalami hipotensi tipe ini
  • Neurally mediated
    Terjadi saat mengalami peristiwa yang mengganggu emosional dan setelah berdiri untuk waktu yang lama. Biasanya, lebih sering terjadi pada anak-anak
  • Severe
    Hipotensi severe berhubungan dengan syok. Hipotensi jenis ini dapat mengancam jiwa jika tidak segera ditangani

Baca juga: 12 Cara Meningkatkan Tekanan Darah Rendah Secara Alami dan dengan Bantuan Obat

Gejala

Hipotensi dapat terjadi pada siapa saja. Namun, kondisi ini harus segera ditangani agar tidak menjadi hipotensi berkepanjangan yang bisa berbahaya.

Berdasarkan Healthline, berikut tanda-tanda atau gejala umum jika Anda mengalami hipotensi, antara lain:

  • Kelelahan
  • Pusing atau sakit kepala ringan
  • Mual
  • Penurunan kesadaran
  • Pandangan yang kabur
  • Kurang konsentrasi
  • Pingsan

Sedangkan, berdasarkan Mayo Clinic, mengalami hipotensi ekstrim dapat menandakan kondisi serius, berikut gejalanya:

  • Kebingungan, terutama pada orang tua
  • Kulit dingin, lembap, dan pucat
  • Napas cepat dan dangkal
  • Denyut nadi lemah dan cepat
  • Depresi

Baca juga: Kapan Darah Rendah Harus Diwaspadai?

Gejala hipotensi yang ditujukan tubuh Anda akan bergantung dengan tingkat keparahan dan kondisi tubuh Anda.

Beberapa dari Anda mungkin merasa sedikit tidak nyaman, sementara yang lain merasa sangat sakit.

Pencegahan

Hipotensi merupakan keluhan umum yang biasa terjadi.

Walaupun gejala yang ditunjukan pada setiap orang berbeda, melansir NHS, terdapat beberapa cara untuk mencegah atau meredakan gejala hipotensi, antara lain:

  • Bangun perlahan dari duduk ke berdiri atau saat bangun dari tempat tidur
  • Makan dalam porsi kecil dan sering
  • Berbaring atau duduk diam beberapa saat setelah makan
  • Tingkatkan jumlah air minum
  • Jangan duduk atau berdiri terlalu lama
  • Hindari alkohol dan minuman berkafein di malam hari
  • Jangan mengubah postur tubuh secara tiba-tiba
  • Olahraga teratur

Komplikasi

Komplikasi yang dihasilkan hipotensi bisa menjadi berbahaya.

Melansir Mayo Clinic, hipotensi ringan dapat menyebabkan pusing, lemas, pingsan, dan risiko cedera akibat jatuh karena tubuh yang tidak stabil.

Baca juga: 10 Ciri-ciri Darah Rendah Kambuh

Sedangkan, hipotensi ekstrem dapat membuat tubuh Anda kekurangan oksigen untuk menjalankan fungsi, yang menyebabkan kerusakan pada jantung dan otak.

Diagnosis

Penting untuk menemui dokter jika Anda mengalami gejala hipotensi karena dapat menunjukkan masalah yang lebih serius.

Memberikan informasi akan gejala yang Anda rasakan dengan jelas dan detail akan sangat proses pemeriksaan.

Diagnosis dilakukan agar dapat menemukan penyebab yang mendasari terjadinya hipotensi.

Menurut Mayo Clinic, selain memeriksa riwayat kesehatan Anda, dokter mungkin merekomendasikan hal berikut:

  • Tes darah
    Memberikan informasi tentang kesehatan Anda secara keseluruhan mulai dari kadar gula, jumlah sel darah merah, yang berpengaruh terhadap tekanan darah rendah
  • Elektrokardiogram (EKG)
    Mendeteksi ketidakteraturan dalam irama jantung, masalah struktural jantung, dan masalah suplai darah dan oksigen ke otot jantung Anda
  • Tes Stres
    Tingkat stres dapat mempengaruhi fungsi jantung saat Anda beraktivitas
  • Tilt table test
    Mengevaluasi bagaimana tubuh Anda bereaksi terhadap perubahan posisi

Perawatan

Penanganan hipotensi tergantung pada usia, kesehatan, dan jenis tekanan darah rendah yang Anda miliki.

Merangkum dari Mayo Clinic dan NHS, berikut beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk mengatasi hipotensi, antara lain:

Baca juga: 6 Makanan yang Bagus untuk Penderita Darah Rendah

  • Tingkatkan kadar garam
    Natrium dapat meningkatkan tekanan darah dengan baik jika dalam takaran yang aman. Oleh karena itu, perlu arahan dari dokter terkait
  • Minum lebih banyak air
    Cairan meningkatkan volume darah dan membantu mencegah dehidrasi, keduanya penting dalam mengobati hipotensi
  • Obat-obatan
    Beberapa obat dapat digunakan untuk mengobati tekanan darah rendah yang terjadi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau