KOMPAS.com - Emfisema adalah jenis penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).
Pada kondisi ini, kantung udara di paru-paru menjadi rusak dan meregang.
Hal ini menyebabkan batuk kronis dan kesulitan bernapas.
Baca juga: Kenali Penyebab Penyakit Emfisema yang Bisa Merusak Paru-paru
Merokok adalah penyebab paling umum dari emfisema, tetapi faktor lain juga dapat menyebabkannya.
Saat ini tidak ada obat khusus untuk emfisema.
Penyebab utama emfisema adalah paparan jangka panjang terhadap iritasi udara, termasuk:
Pada kasus yang jarang, emfisema disebabkan oleh defisiensi protein yang melindungi struktur elastis di paru-paru.
Kondisi ini disebut emfisema defisiensi alfa-1-antitripsin.
Selain itu, terdapat faktor-faktor yang meningkatkan risiko terkena emfisema, seperti:
Pada awalnya, pengidap emfisema mungkin tidak memiliki gejala sama sekali atau hanya sebatas gejala ringan.
Baca juga: Emfisema: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya
Saat penyakit semakin parah, gejala biasanya menjadi lebih parah. Gejala dapat mencakup:
Beberapa orang dengan emfisema sering mengalami infeksi pernapasan seperti pilek dan flu.
Dalam kasus yang parah, emfisema dapat menyebabkan penurunan berat badan, kelemahan pada otot bagian bawah, dan pembengkakan pada pergelangan kaki atau tungkai.
Temui dokter segera jika mengalami sesak napas yang tidak dapat dijelaskan selama beberapa bulan, terutama jika semakin parah atau mengganggu aktivitas sehari-hari.
Cari pertolongan medis segera jika:
Penyedia layanan kesehatan bisa menggunakan banyak metode untuk membuat diagnosis, seperti:
Baca juga: 6 Gejala dan Penyebab Penyakit Emfisema
Tidak ada obat pasti untuk emfisema.
Namun, perawatan dapat membantu mengatasi gejala, memperlambat perkembangan penyakit, dan meningkatkan kemampuan untuk tetap aktif.
Ada juga perawatan untuk mencegah atau mengobati komplikasi penyakit. Perawatan untuk emfisema bervariasi, antara lain:
Perubahan gaya hidup, seperti berhenti merokok, menghindari asap rokok, dan jauhi tempat-tempat yang berisiko terdapat polusi penyebab iritasi paru-paru lainnya
Rehabilitasi paru juga bisa dilakukan jika pasien memiliki masalah pernapasan kronis. Metode untuk rehabilitasi paru meliputi:
Selain itu, pembedahan dapat dilakukan sebagai upaya terakhir bagi orang yang memiliki gejala parah dan belum membaik dengan obat-obatan.
Baca juga: 4 Gejala Emfisema yang Perlu Diwaspadai
Terdapat variasi operasi yang bertujuan untuk
Orang yang memiliki emfisema juga lebih mungkin untuk mengembangkan:
Untuk mencegah emfisema, jangan merokok dan hindari menghirup asap rokok.
Kenakan masker untuk melindungi paru-paru jika bekerja dengan paparan asap atau debu kimia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.