KOMPAS.com - Mastitis menjadi masalah yang kerap dialami oleh ibu menyusui dan menimbulkan ketidaknyamanan saat menyusui.
Mastitis atau radang kelenjar susu merupakan peradangan atau inflamasi pada jaringan payudara.
Mastitis umumnya disebabkan oleh infeksi, tetapi penyakit ini juga dapat terjadi karena tersumbatnya saluran ASI.
Baca juga: Mastitis: Penyebab, Faktor Risiko, Gejala, dan Cara Mengobati
Selain terjadi pada ibu menyusui, yang disebut mastitis laktasi, mastitis juga dapat menyerang wanita yang tidak menyusui atau disebut mastitis periductal.
Mastitis umumnya terjadi pada satu payudara, tetapi juga dapat menyerang kedua payudara.
Mastitis menimbulkan ketidaknyamanan karena payudara terasa nyeri, bengkak, berwarna kemerahan, bahkan menyebabkan tubuh demam.
Kondisi ini sering terjadi pada tiga bulan pertama setelah melahirkan, tetapi juga dapat muncul hingga dua tahun setelah melahirkan.
Pada kasus yang jarang terjadi, pria juga dapat terkena mastitis.
Dirangkum dari WebMD dan Family Doctor, berikut beberapa gejala mastitis:
Baca juga: Penyebab dan Faktor Risiko Mastitis
Merangkum Medical News Today dan Healthline, berikut beberapa penyebab mastitis:
Bakteri Staphylococcus aureus dan Streptococcus agalactiae merupakan dua jenis bakteri yang sering menyebabkan infeksi pada jaringan payudara.
Bakteri ini biasanya berasal dari mulut bayi dan permukaan kulit payudara. Bakteri juga dapat menginfeksi jaringan payudara melalui luka di puting maupun saluran air susu.
Saluran susu di payudara yang tersumbat karena terjadi pengendapan sisa ASI dapat menyebabkan infeksi payudara.
Terdapat beberapa kondisi yang memicu penyumbatan saluran asi, seperti:
Merangkum Family Doctor dan Mayo Clinic, terdapat beberapa kondisi yang meningkatkan risiko terkena penyakit ini, yaitu:
Baca juga: Gejala Mastitis, Infeksi Payudara yang Kerap Dialami Ibu Menyusui
Menurut WebMD, mastitis umumnya dapat dengan mudah didiagnosis melalui anamnesis dan pemeriksaan fisik.
Bagi ibu menyusui, dokter mungkin akan mengambil sampel ASI untuk diperiksa di laboratorium guna mendeteksi keberadaan bakteri penyebab infeksi.
Jika diperlukan, dokter mungkin akan melakukan beberapa pemeriksaan berikut:
Dikutip dari Family Doctor, mastitis yang disebabkan oleh infeksi bakteri dapat diobati dengan obat antibiotik.
Baca juga: Cara Mengatasi Mastitis
Penderita mastitis harus mengonsumsi antibiotik sesuai resep dan anjuran dokter agar infeksi tidak muncul kembali.
Selain itu, terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan secara mandiri untuk meredakan gejala yang dialami, yaitu:
Menurut Mayo Clinic, mastitis yang tidak ditangani dengan benar dapat menyebabkan terbentuknya abses payudara.
Abses payudara adalah kumpulan nanah di payudara yang menyakitkan dan biasanya memerlukan tindakan operasi kecil untuk mengeluarkan nanah dari dalam payudara.
Dirangkum dari Very Well Family dan Medical News Today, berikut beberapa cara untuk mencegah mastitis:
Baca juga: Tips Makan untuk Ibu Menyusui
Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.