Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/12/2021, 11:02 WIB
Xena Olivia,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Katatonia adalah sekelompok gejala yang biasanya melibatkan kurangnya gerakan dan komunikasi, serta mencakup agitasi, kebingungan, dan kegelisahan.

Melansir Web MD, katatonia dianggap sebagai jenis skizofrenia.

Namun, dokter sekarang memahami bahwa penyakit mental lain dan beberapa kondisi yang mengganggu metabolisme tubuh dapat membuat seseorang katatonik.

Baca juga: Gejala Skizofrenia pada Anak, Berbeda dari Orang Dewasa

Sekitar 1 dari 10 orang dengan penyakit mental parah akan mengalami katatonia pada beberapa titik.

Kondisi ini dapat diobati, tapi dapat menyebabkan masalah yang mengancam jiwa.

Gejala

Katatonia memiliki banyak gejala, yang paling umum dapat termasuk:

  • pingsan, tidak dapat bergerak, berbicara, dan menatap ke arah langit-langit
  • postur atau ‘fleksibilitas lilin’, berdiam di satu posisi untuk waktu yang lama
  • malnutrisi dan dehidrasi karena kurang makan dan minum
  • ekolalia, menanggapi percakapan hanya dengan mengulangi apa yang didengar.

Gejala ini umum pada orang dengan katatonia terbelakang.

Gejala lain dapat termasuk:

  • katalepsi, jenis kekakuan otot negativisme—kurangnys respons atau penentangan terhadap rangsangan eksternal
  • ekopraksia, meniru gerakan orang lain
  • sifat bisu
  • meringis.

Katatonia bersemangat

Gejala khusus untuk katatonia tereksitasi termasuk gerakan yang berlebihan dan tidak biasa.

Beberapa di antaranya:

  • agitasi
  • kegelisahan
  • gerakan tanpa tujuan.

Baca juga: Skizofrenia Paranoid

Katatonia ganas

Katatonia ganas dapat menyebabkan gejala yang parah, seperti:

  • igauan
  • demam
  • kekakuan
  • berkeringat.

Tanda-tanda vital seperti tekanan darah, laju pernapasan, dan detak jantung dapat berfluktuasi. Gejala seperti ini memerlukan perawatan segera.

Kesamaan pada kondisi lain

Gejala katatonia juga mencerminkan kondisi lain, seperti

  • psikosis akut
  • ensefalitis atau peradangan jaringan otak
  • sindrom ganas neuroleptik (NMS)
  • reaksi langka dan serius terhadap obat antipsikotik
  • status epileptikus nonkonvulsif (kejang parah).

Sebelum mendiagnosis seseorang dengan katatonia, dokter harus mengenyampingkan kondisi di atas.

Penyebab

Belum ada penyebab pasti dari katatonia. Namun, paling sering terjadi pada seseorang dengan gangguan suasana hati atau psikotik, seperti depresi, bipolar, dan skizofrenia.

Sekitar sepertiga orang katatonik juga memiliki gangguan bipolar.

Baca juga: Gejalanya Mirip, Ini Beda Gangguan Kepribadian Ambang dan Bipolar

Beberapa kondisi fisik dapat menyebabkan katatonia pada orang yang tidak memiliki penyakit mental, termasuk:

  • kondisi yang memengaruhi kimia tubuh, seperti masalah ginjal, diabetes, dan kondisi tiroid
  • penyakit parkinson yang menyerang saraf tubuh
  • ensefalitis, infeksi yang memengaruhi otak

Diagnosis

Seseorang harus menunjukkan setidaknya dua gejala utama katatonia selama 24 jam sebelum dapat didiagnosis dengan kondisi ini.

Dokter juga akan bertanya terkait riwayat kesehatan dan melakukan pemeriksaan fisik.

Beberapa tes yang mungkin dilakukan dokter, yaitu:

  • EEG
  • MRI / CT Scan
  • tes darah
  • tes urine

Perawatan

Perawatan katatonia umumnya melibatkan satu dari dua kategori: terapi farmasi atau elektrokonvulsif (ECT).

Obat-obatan

Umumnya, hal pertama yang dilakukan untuk mengobati katatonia adalah obat-obatan. Benzodiazepin menjadi pilihan paling atas.

Baca juga: Mungkinkah Anak-anak Alami Gangguan Bipolar?

Selain itu, obat yang mungkin diberikan dapat berupa relaksan otot atau antidepresan trisiklik (pada beberapa kasus).

Terapi elektrokonvulsif (ECT)

Jika tidak ada respon terhadap benzodiazepin, dokter dapat merekomendasikan terapi elektrokonvulsif (ECT).

ECT melibatkan stimulasi listrik singkat melalui otak saat pasien berada di bawah anestesi.

Prosedur ini bertujuan untuk memicu kejang singkat yang dapat menyebabkan perubahan kimia otak.

Pada gejala katatonia ganas, ECT menjadi pilihan pengobatan utama karena dapat mengancam jiwa jika tidak segera diobati.

Dalam beberapa kasus, ahli kesehatan mental atau dokter perlu mengobati katatonia sebelum dapat secara akurat mendiagnosis dan mengatasi kondisi yang mendasarinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE
 
Pilihan Untukmu
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Prov

Jurnalis Juwita Diduga Dibunuh Kekasihnya, Oknum TNI AL, Jelang Pernikahan

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Brandzview

Nunggu Beduk Magrib Lebih Berwarna, DANA Hadirkan NGABUBURICH dengan Hadiah hingga Rp 850 Juta

api-1 .
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Hype

Deretan Artis Klarifikasi Usai Namanya Masuk Daftar Boikot

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Tren

Indonesia Vs Bahrain Tayang di TV Mana? Berikut Jadwal dan Link Live Streaming-nya

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Hasil Sidang Isbat: Idul Fitri 2025 Jatuh pada Senin 31 Maret

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Prov

Link Live Streaming Indonesia vs Bahrain di RCTI Malam Ini, Kickoff Pukul 20.45 WIB

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Brandzview

Agar Khusyuk Ibadah dan Anti-Boros, Siapkan Jadwal Imsakiyah dan Bijak Rencanakan Keuangan

api-1 .
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Tren

Penukaran Uang Baru Dibuka Lagi Hari Ini Pukul 9.00 WIB, Klik Pintar.bi.go.id

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Hype

Solidaritas Pemain Bajaj Bajuri Kuat, Rieke Diah Pitaloka Pastikan Anak Fanny Fadillah Tetap Sekolah

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Bola

Klasemen Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 Usai Timnas Indonesia Libas Bahrain

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Regional

Pemprov Jateng Hapus Tunggakan Pajak Kendaraan, Berlaku Mulai 8 April 2025

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Hype

Ketika Willie Salim Minta Maaf Usai Buat Konten Rendang 200 Kg Hilang Saat Masak Besar di Palembang

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Tren

Steven Wongso Mualaf, Ini Cara Ikrar Syahadat Cepat di KUA

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Sandi Butar Butar Terima Surat Pemecatan Saat Masuk Kerja Usai Libur

api-1 . MOST-POPULAR

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
[FULL] Kapolri soal Pantauan Arus Mudik Lebaran 2025: Fatalitas dan Keamanan Lebih Baik dari Tahun
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau