KOMPAS.com - Garis leher sama seperti kerutan lain yang sering muncul di sekitar mulut, mata, tangan, atau dahi.
Kerutan tersebut adalah bagian alami dari penuaan, faktor-faktor tertentu seperti merokok atau paparan sinar ultraviolet (UV) yang berkepanjangan dapat memperburuknya.
Secara umum, kerutan leher ini tidak bisa dihindari dan sama sekali tidak berbahaya.
Baca juga: 9 Cara Memutihkan Leher yang Hitam Secara Alami
Garis leher dan tanda-tanda penuaan kulit lainnya dapat diturunkan dari genetik.
Kerutan disebabkan oleh beberapa faktor.
Beberapa penyebab tidak bisa dihindari dan beberapa lainnya sangat mungkin dicegah, di antaranya:
Seiring bertambahnya usia, kulit secara alami menjadi kurang elastis dan rapuh. Penurunan produksi minyak alami membuat kulit kering dan tampak lebih keriput.
Lemak di lapisan kulit dalam juga berkurang. Hal ini menyebabkan kulit kendur dan kendor serta kerutan menjadi semakin kontras.
Radiasi ultraviolet dapat mempercepat proses penuaan alami yang menyebabkan kerutan dini.
Paparan sinar UV merusak jaringan ikat kulit seperti serat kolagen dan elastin.
Merokok dapat mempercepat proses penuaan pada kulit dan berkontribusi terhadap kerutan, termasuk di leher.
Baca juga: 5 Penyebab Leher Kaku, Bisa Keseleo sampai Tanda Penyakit
Melansir Flo Health, terdapat beberapa metode perawatan leher bergaris yang biasa dilakukan, yakni:
Ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk mencageh munculnya garis leher. Beberapa di antaranya:
Leher bergaris tidak berbahaya dan bukan menjadi tanda kondisi medis serius
Namun, jika hal tersebut membuat khawatir dan tidak percaya diri, temui dokter kulit.
Dokter dapat menilai kondisi kulit dan membantu membuat rencana perawatan kulit yang tepat.
Baca juga: 9 Cara Menghilangkan Lemak di Leher
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.