Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/09/2021, 17:00 WIB
Jessica Rosa Nathania,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

Sumber Healthline, NHS, CDC

KOMPAS.com - Taeniasis adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi cacing pita. Kondisi ini dapat terjadi ketika mengkonsumsi makanan dan minuman yang terkontaminasi parasit atau tertular dari makhluk hidup lain.

Parasit atau cacing pita dapat hidup, tumbuh, dan berkembang biak di dalam tubuh manusia.

Sehingga, infeksi dapat menyebar ke organ lain dalam tubuh yang menyebabkan masalah kesehatan serius.

Baca juga: Cacingan: Gejala, Bahaya, dan Cara Mengobati

Penyebab

Melansir Healthline, taeniasis terjadi saat telur atau larva cacing pita masuk ke dalam tubuh.

Kemungkinan, Anda secara tidak sengaja menelannya saat mengkonsumsi daging hewan yang terkontaminasi dalam keadaan mentah atau tidak matang.

Selain itu, kebersihan yang buruk juga dapat menyebabkan taeniasis. Anda dapat tertular melalui kontak dengan kotoran hewan yang mengandung telur cacing pita.

Berikut jenis-jenis cacing pita yang bisa menginfeksi tubuh manusia, yaitu:

  • Cacing pita daging sapi atau babi
  • Cacing pita ikan
  • Cacing pita kerdil
  • Cacing pita anjing

Gejala

Infeksi cacing pita dapat berkembang dalam waktu 8 sampai 14 minggu.

Sayangnya, sebagian besar penderita taeniasis tidak merasakan atau mengalami gejala yang berarti.

Kemungkinan, Anda akan mengetahuinya saat melihat bagian tubuh atau telur cacing pita pada tinja saat buang air besar.

Namun, melansir CDC, terdapat tanda-tanda atau gejala yang mungkin menandakan kondisi taeniasis dan perlu Anda waspadai, meliputi:

Baca juga: Benarkah Obat Cacing Ivermectin Bisa Mengobati Covid-19?

  • Sakit perut
  • Mual
  • Diare
  • Pusing
  • Penyumbatan usus
  • Masalah pencernaan
  • Iritasi di sekitar anus
  • Kehilangan nafsu makan
  • Penurunan berat badan

Faktor risiko

Berdasarkan Healthline, berikut beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko Anda mengalami penyakit taeniasis, yaitu:

  • Tidak menjaga kebersihan diri maupun lingkungan
  • Kontak dengan kotoran hewan
  • Mengkonsumsi daging mentah atau setengah matang
  • Mengidap kondisi medis seperti HIV, AIDS, atau diabetes
  • Bepergian ke negara berkembang
  • Tinggal di kawasan endemik taeniasis

Diagnosis

Segera temui dokter jika mengalami gejala taeniasis atau melihat bagian cacing atau telur di tinja Anda.

Baca juga: Terlihat Sama, Ini Beda Infeksi Virus dan Bakteri

Merangkum dari Healthline dan NHS, berikut beberapa metode untuk memastikan diagnosis taeniasis, yaitu:

  • Wawancara medis
    Untuk mengetahui riwayat kesehatan, produk yang dikonsumsi, atau perjalanan yang dapat mempengaruhi kondisi taeniasis
  • Pengambilan sampel tinja
    Mengidentifikasi keberadaan telur atau bagian tubuh cacing pita
  • Tes darah
    Melihat reaksi tubuh terhadap infeksi cacing pita
  • Uji pencitraan
    Seperti CT-scan, MRI, foto rontgen, atau USG untuk mengidentifikasi infeksi berat

Metode yang Anda terima akan sesuai dengan tingkat keparahan gejala yang dirasakan atau sejauh mana infeksi berkembang.

Perawatan

Pada beberapa kasus, penderita taeniasis dapat pulih setelah cacing pita keluar sendirinya dari tubuh melalui tinja.

Meskipun begitu, akan lebih baik jika Anda berkonsultasi dengan dokter untuk penanganan yang tepat dan cepat sebelum menyebabkan masalah kesehatan yang serius.

Berdasarkan Healthline, dokter akan memberikan Anda resep obat-obat dalam dosis tertentu yang berguna untuk membunuh cacing parasit serta telurnya.

Obat-obatan tersebut akan membutuhkan beberapa minggu untuk sepenuhnya membersihkan infeksi.

Baca juga: Memahami Cara Kerja Antibiotik dalam Membasmi Infeksi Bakteri

Namun, jika kondisi infeksi sudah parah dan berkembang di organ tubuh, terdapat kemungkinan akan dilakukan operasi untuk menghilangkan cacing pita dan mencegah disfungsi organ.

Komplikasi

Berikut komplikasi yang dapat terjadi akibat penyakit taeniasis yang tidak segera ditangani menurut Healthline, meliputi:

  • Mengalami kejang
  • Gangguan sistem saraf dan otak
  • Gangguan fungsi organ
  • Gangguan pencernaan
  • Penyumbatan usus
  • Penyakit Hidatidosa

Jika infeksi berkembang dan sangat parah, tidak menutup kemungkinan kondisi taeniasis dapat menyebabkan kematian.

Pencegahan

Merangkum dari CDC dan Healthline, salah satu cara paling efektif untuk mencegah penyakit taeniasis adalah dengan memasak makanan dengan matang.

Selain itu, berikut beberapa hal yang harus Anda perhatikan:

  • Hindari mencicipi daging yang belum matang sepenuhnya
  • Diamkan daging selama tiga menit setelah matang untuk membantu menghancurkan parasit yang mungkin ada di dalam daging
  • Cuci bersih buah-buahan atau sayuran sebelum dikonsumsi
  • Jaga kebersihan dan kesehatan hewan peliharaan Anda
  • Membawa perlengkapan makan dan minum pribadi
  • Jaga kebersihan tubuh, terutama tangan untuk mencegah penyebaran

Baca juga: Waspadai Cacing Pita pada Sushi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Indeks Penyakit


Terkini Lainnya
Studi: Tes Darah Ini Bisa Deteksi Kanker Tiga Tahun Sebelum Diagnosis
Studi: Tes Darah Ini Bisa Deteksi Kanker Tiga Tahun Sebelum Diagnosis
Health
Dokter Bagikan Cara Menghindari Kerusakan Pendengaran Permanen Karena Pakai Headset
Dokter Bagikan Cara Menghindari Kerusakan Pendengaran Permanen Karena Pakai Headset
Health
Kenali HFRS, Tipe Virus Hanta yang Ada di Indonesia
Kenali HFRS, Tipe Virus Hanta yang Ada di Indonesia
Health
Masa Libur Sekolah, Penyaluran MBG Fokus pada Siswa Hadir dan Kelompok Rentan
Masa Libur Sekolah, Penyaluran MBG Fokus pada Siswa Hadir dan Kelompok Rentan
Health
356 Ribu Kasus HIV Ditemukan, Kemenkes Fokus Capai Target Penanganan hingga 2030
356 Ribu Kasus HIV Ditemukan, Kemenkes Fokus Capai Target Penanganan hingga 2030
Health
Kylian Mbappe Keluar Rumah Sakit Setelah Alami Gastroenteritis Akut
Kylian Mbappe Keluar Rumah Sakit Setelah Alami Gastroenteritis Akut
Health
Terapi Pengapuran Lutut Bukan Sekadar Obat, Tapi Gaya Hidup dan Fisioterapi
Terapi Pengapuran Lutut Bukan Sekadar Obat, Tapi Gaya Hidup dan Fisioterapi
Health
Dokter Ortopedi: Pengapuran Lutut Tak Bisa Disembuhkan, Tapi Bisa Diperlambat
Dokter Ortopedi: Pengapuran Lutut Tak Bisa Disembuhkan, Tapi Bisa Diperlambat
Health
Dokter: Obat Pengapuran Lutut Hanya Mengurangi Gejala, Tak Hentikan Kerusakan Sendi
Dokter: Obat Pengapuran Lutut Hanya Mengurangi Gejala, Tak Hentikan Kerusakan Sendi
Health
Gastroenteritis Akut yang Dialami Kylian Mbappe Apa Gejalanya?
Gastroenteritis Akut yang Dialami Kylian Mbappe Apa Gejalanya?
Health
Dokter: Operasi Pengapuran Lutut Jadi Jalan Terakhir saat Nyeri Tak Tertahankan
Dokter: Operasi Pengapuran Lutut Jadi Jalan Terakhir saat Nyeri Tak Tertahankan
Health
Banyak Makan dan Pakai Hak Tinggi Bisa Percepat Pengapuran Lutut, Ini Kata Dokter
Banyak Makan dan Pakai Hak Tinggi Bisa Percepat Pengapuran Lutut, Ini Kata Dokter
Health
Dokter: Waspadai Nyeri dan Bunyi di Lutut, Bisa Jadi Gejala Pengapuran Sendi
Dokter: Waspadai Nyeri dan Bunyi di Lutut, Bisa Jadi Gejala Pengapuran Sendi
Health
Kylian Mbappe Sakit Gastroenteritis, Apakah Itu Berbahaya?
Kylian Mbappe Sakit Gastroenteritis, Apakah Itu Berbahaya?
Health
Dokter Ungkap Penyebab Pengapuran Sendi Lutut: Penuaan, Cedera, dan Gaya Hidup Buruk
Dokter Ungkap Penyebab Pengapuran Sendi Lutut: Penuaan, Cedera, dan Gaya Hidup Buruk
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau