KOMPAS.com - Susunan gigi yang tidak rapi atau tidak rata dan bentuk rahang yang tidak normal dapat mengurangi tingkat percaya diri seseorang.
Hal ini sering diatasi dengan memasang kawat gigi atau behel untuk memperbaiki bentuk gigi atau rahang ke posisi yang tepat dan menunjang penampilan.
Namun, sebenarnya terdapat kondisi medis yang menyebabkan bentuk gigi tidak sejajar dengan benar yang disebut dengan maloklusi.
Baca juga: Tren Behel untuk Fashion, Waspada Risiko Pasang Kawat Gigi Asal-asalan
Maloklusi merupakan kondisi dimana gigi tidak sejajar atau tidak bertemu dengan benar saat digunakan untuk menggigit bersama-sama.
Maloklusi dapat menyebabkan kerusakan pada gigi karena penyakit ini menyebabkan gigi sulit dibersihkan dan memicu gigi berlubang.
Pada kasus yang parah, maloklusi dapat menyebabkan penderita sulit untuk makan atau berbicara.
Maloklusi dapat diklasifikasikan berdasarkan jenis dan tingkat keparahannya, yaitu:
Baca juga: Cara Merawat Gigi Anak, Orangtua Wajib Tahu
Melansir Medline Plus, beberapa gejala maloklusi, antara lain:
Dirangkum dari Medline Plus dan Healthline, maloklusi biasanya merupakan kondisi genetik, yaitu dapat diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Maloklusi juga dapat disebabkan oleh perbedaan antara ukuran rahang atas dan bawah atau antara ukuran rahang dan gigi.
Kondisi ini menyebabkan kepadatan gigi atau pola gigitan yang tidak normal.
Selain itu, bentuk rahang atau cacat lahir, seperti bibir sumbing dan celah di langit-langit mulut juga dapat menyebabkan maloklusi.
Penyebab lainnya meliputi:
Baca juga: 5 Hal Sederhana yang Bisa Rusak Gigi
Mengutip University of Michigan Health, maloklusi umumnya didiagnosis melalui kunjungan gigi rutin.
Jika rahang atau gigi keluar dari garis maka dokter gigi mungkin akan menyarankan konsultasi kepada ortodontis.
Berikut beberapa metode yang akan dilakukan ortodontis untuk mendiagnosis maloklusi:
Beberapa orang dengan maloklusi ringan umumnya tidak memerlukan perawatan apa pun. Namun, pada maloklusi sedang atau berat mungkin diperlukan penanganan untuk:
Berikut beberapa perawatan untuk mengatasi maloklusi:
Baca juga: Menyikat Gigi Sebelum Vs Setelah Sarapan, Mana yang Lebih Baik?
Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko mengalami maloklusi:
Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.