KOMPAS.com - Olahraga merupakan salah satu aktivitas fisik yang dilakukan untuk menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh.
Salah satu olahraga yang paling sering dilakukan adalah lari atau jogging, bersepeda, mendaki, atau sekadar jalan kaki.
Sebelum melakukan olahraga hendaknya melakukan pemanasan agar tubuh tidak kaget ketika melakukan aktivitas berat dan mencegah cedera.
Baca juga: Nyeri Lutut
Salah satu cedera akibat aktivitas fisik berlebihan atau kurangnya peregangan adalah iliotibial band syndrome (ITBS).
Iliotibial band syndrome (ITBS) adalah cedera akibat menggunakan jaringan ikat paha bagian luar dan lutut, yang disebut jaringan ikat iliotibial, secara berlebihan.
Jaringan ikat iliotibial merupakan jaringan ikat yang kuat dan tebal yang terbentang dari tulang pinggul hingga ke lutut dan bagian atas tulang kering
Jaringan ikat iliotibial berfungsi untuk menjaga kestabilan bagian luar lutut ketika bergerak dan membantu pergerakan sendi panggul.
Cedera pada jaringan ikat iliotibial menyebabkan nyeri pada bagian luar lutut, terutama saat berlari atau ketika tumit menapak ke tanah.
Iliotibial band syndrome (ITBS) sering terjadi pada olahragawan yang sering menekuk lutut, misalnya pada pelari jarak jauh, pesepeda, dan pendaki.
Mengutip Medicine Net, berikut beberapa gejala iliotibial band syndrome (ITBS):
Merangkum Cedars-Sinai dan Healthline, ITBS disebabkan oleh gesekan yang berlebihan pada jaringan ikat iliotibial dengan tulang.
Baca juga: 7 Gejala Radang Sendi Lutut yang Perlu Diketahui
Gesekan jaringan ikat iliotibial yang berlebihan dapat menyebabkan peradangan pada tulang, tendon, dan bursa (kantong kecil berisi cairan pelumas).
Jaringan ikat iliotibial juga dapat menekan jaringan dibawahnya yang menyebabkan rasa sakit.
Hal ini dapat dipicu oleh cedera berlebihan dari gerakan berulang atau penggunaan paha dan lutut yang terlalu berat.
Mengutip WebMD, terdapat beberapa kondisi yang meningkatkan risiko mengalami iliotibial band syndrome (ITBS), di antaranya:
Melansir Healthline, untuk mendiagnosis iliotibial band syndrome (ITBS) dokter akan melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik.
Baca juga: 14 Penyebab Sakit Lutut yang Sering Dikeluhkan
Pada pemeriksaan fisik dokter akan menekan area persendian lutut dan mengukur panjang kaki, serta melakukan tes untuk mengetahui rentang gerak lutut.
Dokter juga akan melakukan melakukan Noble compression test, yaitu tes yang dilakukan dengan melipat dan meluruskan lutut secara bergantian.
Tes juga dilakukan dengan menggunakan ibu jari untuk menekan dengan lembut epikondilus femoralis lateral.
Penderita yang merasakan nyeri ketika lutut ditekuk maka tes Nobel dikatakan positif dan penderita dinyatakan terkena iliotibial band syndrome (ITBS).
Untuk mengetahui kondisi lain yang mungkin menyebabkan nyeri lutut maka dokter mungkin akan melakukan tes pemindaian, seperti ultrasonografi, rontgen, atau MRI scan.
Dikutip dari Medicine Net, iliotibial band syndrome (ITBS) merupakan cedera berlebihan yang menyebabkan peradangan.
Kondisi ini dapat diatasi dengan beberapa metode berikut:
Baca juga: 5 Obat Sakit Lutut untuk Mengatasi Nyeri
Dilansir dari Cedars-Sinai, berikut beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko mengalami iliotibial band syndrome (ITBS):
Baca juga: 8 Cara Megobati Sakit Lutut Secara Alami dan dengan Bantuan Obat
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.