Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fetal Alcohol Syndrome (FAS) atau Sindrom Alkohol Janin

Kompas.com - 19/11/2021, 17:00 WIB
Luthfi Maulana Adhari,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Fetal alcohol syndrome atau sindrom alkohol janin adalah suatu kondisi pada anak yang dihasilkan dari paparan alkohol selama kehamilan.

Fetal alcohol syndrome (FAS) dapat menyebabkan kerusakan otak dan masalah pertumbuhan.

Tidak ada jumlah alkohol yang diketahui aman dikonsumsi selama kehamilan.

Baca juga: Keracunan Alkohol

Jika ibu minum alkohol selama kehamilan, otomatis menempatkan bayi pada risiko sindrom alkohol janin.

Penyebab

Konsumsi alkohol selama kehamilan dapat menyebabkan risiko yang sama seperti minum alkohol pada umumnya.

Tapi bagi ibu hamil, hal tersebut menimbulkan risiko ekstra untuk bayi yang belum lahir.

Ketika seorang wanita hamil minum alkohol, kandungan alkohol dengan mudah melewati plasenta ke janin.

Karena itu, minum alkohol dapat membahayakan bayi yang belum lahir.

Tidak ada tingkat penggunaan alkohol yang aman selama kehamilan. Jumlah alkohol yang lebih besar semakin meningkatkan risiko.

Waktu penggunaan alkohol selama kehamilan juga penting.

Minum alkohol paling berbahaya selama 3 bulan pertama kehamilan. Tapi, minum alkohol sepanjang waktu kehamilan juga tetap berbahaya.

Gejala

Bayi dengan FAS berisiko memiliki gejala berikut:

  • Pertumbuhan yang buruk saat bayi dalam kandungan dan setelah lahir
  • Penurunan tonus otot dan koordinasi yang buruk
  • Tonggak perkembangan yang tertunda
  • Kesulitan penglihatan, seperti rabun jauh (miopia)
  • Hiperaktif
  • Mudah cemas
  • Kegugupan ekstrim
  • Rentang perhatian yang pendek.

Baca juga: Kecanduan Alkohol

Diagnosis

Jika seorang ibu hamil tidak bisa berhenti minum, mintalah bantuan dokter kandungan, dokter perawatan primer, atau profesional kesehatan mental.

Karena diagnosis dini dapat membantu mengurangi risiko masalah jangka panjang untuk bayi dengan sindrom alkohol janin.

Jangan menunggu masalah muncul sebelum mencari bantuan.

Tes yang umum dilakukan untuk diagnosis FAS antara lain:

  • Tes kadar alkohol dalam darah pada ibu hamil yang menunjukkan tanda-tanda mabuk
  • Studi pencitraan otak (CT atau MRI) setelah anak lahir
  • USG kehamilan.

Perawatan

Tidak ada perawatan untuk kondisi FAS. Konseling dapat membantu wanita yang telah memiliki anak dengan FAS.

Oleh karena itu, wanita yang sedang hamil atau yang sedang mencoba untuk hamil tidak boleh minum alkohol dalam jumlah berapa pun.

Wanita hamil dengan gangguan penggunaan alkohol harus mengikuti program rehabilitasi dan diperiksa secara ketat oleh penyedia layanan kesehatan selama kehamilan.

Komplikasi

Berdasarkan Mayo Clinic, komplikasi yang dapat diakibatkan oleh FAS dapat mencakup:

Baca juga: Yang Terjadi Pada Tubuh saat Kita Mengonsumsi Alkohol

  • Gangguan pemusatan perhatian/hiperaktivitas (ADHD)
  • Agresi, perilaku sosial yang tidak pantas, dan melanggar aturan dan hukum
  • Alkohol atau penyalahgunaan narkoba
  • Gangguan kesehatan mental, seperti depresi, kecemasan atau gangguan makan
  • Masalah dengan kehidupan mandiri dan pekerjaan.

Pencegahan

Menghindari alkohol selama kehamilan adalah cara efektif mencegah FAS.

Wanita yang aktif secara seksual dan peminum berat harus menggunakan alat kontrasepsi serta mengontrol perilaku minum mereka, atau berhenti menggunakan alkohol sebelum mencoba hamil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Indeks Penyakit


Terkini Lainnya
Kylian Mbappe Sakit Gangguan Lambung Dilarikan ke RS Amerika Serikat
Kylian Mbappe Sakit Gangguan Lambung Dilarikan ke RS Amerika Serikat
Health
8 Kasus Virus Hanta per 19 Juni di Indonesia, Semuanya Sudah Sembuh
8 Kasus Virus Hanta per 19 Juni di Indonesia, Semuanya Sudah Sembuh
Health
Sering Lemas dan Pucat? Kenali 6 Gejala Anemia Ini Sejak Dini
Sering Lemas dan Pucat? Kenali 6 Gejala Anemia Ini Sejak Dini
Health
Olahraga Rutin Sejak Muda Bantu Tekan Risiko Hipertensi di Usia Paruh Baya
Olahraga Rutin Sejak Muda Bantu Tekan Risiko Hipertensi di Usia Paruh Baya
Health
Pria Bandung Barat Positif Penyakit Virus Hanta, Kenali Ini Gejalanya…
Pria Bandung Barat Positif Penyakit Virus Hanta, Kenali Ini Gejalanya…
Health
Hari Sel Sabit Sedunia: Ini Cara Mencegah Komplikasi Penyakit Sel Sabit
Hari Sel Sabit Sedunia: Ini Cara Mencegah Komplikasi Penyakit Sel Sabit
Health
Virus Hanta Menyerang Buruh Bangunan dalam Proyek Ciwidey Bandung Barat
Virus Hanta Menyerang Buruh Bangunan dalam Proyek Ciwidey Bandung Barat
Health
Minum Air Putih Terlalu Banyak Bisa Berbahaya, Ini Rekomendasi Jumlah Aman Tiap Hari
Minum Air Putih Terlalu Banyak Bisa Berbahaya, Ini Rekomendasi Jumlah Aman Tiap Hari
Health
Pakar Gizi BGN: Menu MBG Wajib Sesuai AKG dan Keanekaragaman Pangan
Pakar Gizi BGN: Menu MBG Wajib Sesuai AKG dan Keanekaragaman Pangan
Health
5 Faktor Risiko Pengapuran Lutut: Bisa Terjadi Sebelum Tua jika Diabaikan
5 Faktor Risiko Pengapuran Lutut: Bisa Terjadi Sebelum Tua jika Diabaikan
Health
1 dari 3 Orang Dewasa di Indonesia Derita Hipertensi Tanpa Disadari
1 dari 3 Orang Dewasa di Indonesia Derita Hipertensi Tanpa Disadari
Health
Studi: Konsumsi Pornografi Berlebihan Bisa Ubah Fungsi Otak dan Ganggu Pikiran
Studi: Konsumsi Pornografi Berlebihan Bisa Ubah Fungsi Otak dan Ganggu Pikiran
Health
Anak 12 Tahun Peserta JKN Meninggal Setelah Ditolak RSUD, Ini Tanggapan BPJS…
Anak 12 Tahun Peserta JKN Meninggal Setelah Ditolak RSUD, Ini Tanggapan BPJS…
Health
Dokter: Cukup Tidur Bisa Jadi Cara untuk Mencegah Stroke
Dokter: Cukup Tidur Bisa Jadi Cara untuk Mencegah Stroke
Health
Sering Pakai Earbuds? Waspadai Risiko Iritasi, Infeksi, hingga Penumpukan Kotoran Telinga
Sering Pakai Earbuds? Waspadai Risiko Iritasi, Infeksi, hingga Penumpukan Kotoran Telinga
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau