Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/02/2022, 21:00 WIB
Luthfi Maulana Adhari,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Puting susu lecet adalah luka retakan yang menyakitkan pada kulit puting dan areola.

Puting lecet sering terjadi selama kehamilan dan menyusui.

Tetapi terkadang juga terjadi akibat gesekan pada beberapa atlet.

Baca juga: Puting Lecet saat Menyusui Bayi, Begini Cara Mengatasinya...

Orang yang mengalami puting susu lecet harus merawatnya dengan hati-hati, karena area tersebut dapat terinfeksi.

Penyebab

Pada wanita menyusui, puting lecet biasanya disebabkan oleh posisi yang salah saat menyusui.

Lecet juga bisa disebabkan oleh pembengkakan payudara.

Pada atlet, puting lecet disebabkan oleh gesekan pada puting.

Pada pelari dan pengendara sepeda misalnya, ini bisa terjadi jika baju tidak pas dan menyebabkan iritasi pada puting mereka.

Kondisi dapat diperburuk oleh kain kasar atau lembab dan cuaca dingin.

Iritasi bisa menjadi lebih jelas jika melakukan lari jarak jauh, yang dapat menyebabkan luka terbuka atau berdarah.

Puting susu lecet juga bisa disebabkan oleh reaksi alergi kulit.

Alergen ini dapat berupa bahan kimia atau wewangian dalam produk seperti:

  • Deterjen
  • Pelembut kain
  • Sampo atau kondisioner
  • Sabun atau shower gel
  • Losion atau pelembab
  • Parfum.

Baca juga: Puting Susu Terasa Sakit, Apakah Tanda Kehamilan?

Gejala

Tergantung pada penyebabnya, puting susu lecet dapat terjadi pada satu atau kedua puting.

Gejala dapat bervariasi dari orang ke orang, tetapi gejala khasnya adalah kulit pecah-pecah, nyeri pada puting atau areola. Bisa juga disertai dengan:

  • Pecah-pecah, kulit kering
  • Retakan terbuka yang mungkin mengeluarkan cairan atau berdarah
  • Kemerahan
  • Rasa sakit
  • Kulit berkerak atau bersisik
  • Keropeng.

Diagnosis

Dokter dapat mendiagnosis gejala yang memburuk atau tidak hilang dengan pengobatan.

Dokter dapat mendiagnosisnya dengan pemeriksaan fisik dan melihat riwayat kesehatan pasien.

Perawatan

Dalam kebanyakan kasus, puting lecet dapat diobati sendiri di rumah.

Perawatan untuk atlet yang mengalami puting lecet meliputi:

  • Istirahat dari aktivitas tertentu sementara hingga sembuh
  • Gunakan krim antiseptik pada puting
  • Pertimbangkan untuk mengoleskan krim ke puting, seperti lanolin
  • Hindari aktivitas yang dapat menyebabkan iritasi tambahan
  • Tutupi puting dengan kain kasa lembut saat mengenakan kemeja untuk menghindari iritasi lebih lanjut
  • Hindari memakai kemeja atau bra kasar dan gatal.

Baca juga: 8 Penyebab Nyeri Puting Payudara Wanita

Sementara untuk ibu menyusui, banyak hal aman yang dapat dilakukan ibu menyusui untuk mengatasi kondisi ini, seperti:

  • Oleskan salep lanolin ke puting setelah menyusui
  • Mandikan puting dengan air hangat setiap selesai menyusui
  • Jika payudara membesar atau puting Asangat teriritasi, perah sedikit ASI sebelum menyusui dan gosok perlahan ASI tersebut ke puting
  • Oleskan minyak peppermint ke puting
  • Gunakan pelindung puting untuk membantu melindungi area tersebut saat penyembuhan berlangsung
  • Hindari produk yang dapat mengiritasi puting.

Jika puting lecet tidak hilang meski sudah diobati, sangat menyakitkan, atau terlihat terinfeksi, pastikan untuk memeriksakan diri ke dokter.

Komplikasi

Jika gejalanya tidak diobati, puting lecet dapat menyebabkan komplikasi yang lebih serius, seperti peradangan atau infeksi.

Infeksi payudara dapat menyebabkan abses terbentuk, yang akan memerlukan antibiotik, laserasi, dan drainase untuk menyembuhkannya.

Luka puting susu adalah komplikasi lain yang mungkin terjadi pada wanita menyusui.

Bayi dengan sariawan dapat menularkan kuman dari mulutnya ke dalam puting susu.

Ragi Candida yang menyebabkan sariawan dapat tumbuh subur di lingkungan yang hangat dan gelap di dalam saluran susu, serta dapat menyebabkan infeksi.

Baca juga: 10 Penyebab Kenapa Puting Sakit, Bisa Terkait Infeksi sampai Kanker

Pencegahan

Jika puting lecet disebabkan oleh gesekan pakaian ketat, mengubah jenis pakaian yang dikenakan saat berolahraga akan menghilangkan masalah tersebut.

Berikut adalah beberapa hal lain yang dapat dilakukan saat berolahraga:

  • Oleskan selotip atau perban tahan air di atas puting sebelum berolahraga, terutama jika akan berolahraga dalam waktu lama
  • Oleskan petroleum jelly atau balsem anti-gesekan ke puting 
  • Kenakan pakaian yang pas dan menyerap keringat saat berolahraga
  • Apabila hendak berselancar, kenakan pelindung ruam atau pakaian selam yang ketat untuk mengurangi gesekan pada puting susu dari papan selancar
  • Untuk wanita, hindari memakai bra dengan jahitan di atas puting, dan hindari bra olahraga yang longgar.

Untuk ibu menyusui, berikut adalah beberapa teknik pemosisian agar puting tidak lecet:

  • Buat diri menjadi nyaman dan rileks
  • Posisikan bayi dengan pinggul tertekuk sehingga bayi tidak perlu menoleh untuk mencapai payudara
  • Pastikan payudara tidak menekan dagu bayi
  • Bantu bayi menempel ke payudara dengan membuka mulutnya lebar-lebar dengan lembut dan menopang punggungnya alih-alih bagian belakang kepalanya
  • Dorong payudara dengan tangan yang bebas
  • Pastikan bayi telah menempel ke seluruh puting, termasuk bagian dari areola
  • Jika bayi atau ibu tidak nyaman, letakkan jari dengan lembut di mulutnya untuk membantu bayi mengubah posisinya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau