Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/04/2022, 21:35 WIB
Jessica Rosa Nathania,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Keratosis aktinik adalah bercak kasar dan bersisik pada kulit yang berkembang secara perlahan akibat paparan sinar matahari.

Kondisi ini umumnya ditemukan di wajah, bibir, telinga, lengan bawah, kulit kepala, leher atau punggung tangan.

Baca juga: Keratosis Pilaris

Faktor risiko 

Penyebab utama keratosis aktinik adalah paparan sinar matahari dalam jangka panjang.

Menurut Healthline, Anda memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami kondisi ini dengan faktor sebagai berikut:

  • Berusia di atas 60
  • Kulit berwarna terang
  • Kulit cenderung mudah untuk terbakar sinar matahari
  • Riwayat terbakar sinar matahari
  • Sering terkena sinar matahari
  • Memiliki human papilloma virus (HPV).

Gejala 

Berdasarkan Mayo Clinic, gejala keratosis aktinik meliputi:

  • Bagian kulit yang kasar, kering, atau bersisik
  • Benjolan di lapisan atas kulit
  • Permukaan yang keras seperti kutil
  • Kulit berubah warna termasuk merah muda, merah atau coklat
  • Gatal, terbakar, berdarah atau pengerasan kulit
  • Bercak atau benjolan baru di area kepala, leher, tangan, dan lengan bawah yang terpapar sinar matahari.

Diagnosis

ilansir dari Healthine, diagnosis keratosis aktinik dapat dilakukan dengan cara berikut:

Baca juga: Waspada, Paparan Sinar UV dari Matahari Bisa Picu Kanker Kulit

  • Pemeriksaan fisik dan gejala
  • Biopsi kulit dari setiap lesi yang mencurigakan.

Perawatan 

Menurut Mayo Clinic, keratosis aktinik terkadang dapat menghilang dengan sendirinya.

Namun, tetap mungkin untuk kembali setelah lebih banyak terpapar sinar matahari.

Oleh karena itu, pilihan perawatan keratosis aktinik termasuk:

  • Resep krim atau gel obat
  • Krioterapi, menghilangkan keratosis aktinik dengan membekukannya
  • Kuretase, menggunakan alat yang disebut kuret untuk mengikis sel-sel yang rusak
  • Terapi laser, menggunakan perangkat laser ablatif untuk menghancurkannya dan memungkinkan kulit baru muncul
  • Terapi fotodinamik, menerapkan larutan kimia peka cahaya ke kulit yang terkena dan kemudian memaparkannya ke cahaya khusus untuk menghancurkan keratosis aktinik.

Pencegahan 

Melansir Mayo Clinic, Anda dapat mencegah keratosis aktinik dengan cara sebagai berikut:

  • Batasi waktu Anda terpapar sinar matahari
  • Gunakan tabir surya
  • Gunakan pelindung seperti topi atau sarung tangan saat harus beraktivitas di bawah paparan sinar matahari
  • Periksakan kondisi kulit secara teratur dengan dokter, terutama jika terdapat perubahan.

 Baca juga: 11 Cara Mengatasi Kulit Terbakar Matahari Secara Alami dan dengan Bantuan Obat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Video rekomendasi
Video lainnya

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau