Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/04/2022, 17:35 WIB
Jessica Rosa Nathania,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Methicillin Resistant Staphylococcus Aureus (MRSA) adalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri Staphylococcus atau Staph.

Jenis bakteri tersebut resisten terhadap banyak antibiotik yang berbeda, sehingga sulit untuk diobati.

Infeksi MRSA umumnya terjadi ketika terdapat luka atau kerusakan pada kulit Anda.

Baca juga: 6 Jenis Antibiotik yang Umum Digunakan dan Fungsinya

Kondisi ini bersifat sangat menular dan dapat menyebar melalui kontak dengan orang yang terinfeksi.

Tipe

Menurut Healthline, infeksi MRSA dapat dibedakan menjadi 2 tipe berdasarkan penyebabnya, yaitu:

  • HA-MRSA, infeksi yang terjadi di fasilitas medis, seperti rumah sakit atau peralatan medis yang tidak bersih
  • CA-MRSA, infeksi yang ditularkan melalui kontak pribadi yang dekat dengan orang yang memiliki infeksi atau melalui kontak langsung dengan luka yang terinfeksi.

Faktor risiko 

Faktor risiko akan tergantung pada tipe infeksi MRSA, yaitu:

HA-MRSA

  • Dirawat di rumah sakit dalam tiga bulan terakhir
  • Menjalani hemodialisis secara teratur
  • Memiliki sistem kekebalan yang lemah karena kondisi medis lain
  • Tinggal di panti jompo.

CA-MRSA

  • Berbagi peralatan olahraga, handuk, atau pisau cukur dengan orang lain
  • Berpartisipasi dalam olahraga kontak
  • Bekerja di fasilitas penitipan anak
  • Hidup dalam kondisi ramai atau tidak sehat.

Baca juga: Resistensi Antibiotik

Gejala 

Gejala MRSA meliputi:

HA-MRSA

  • Ruam
  • Sakit kepala
  • Nyeri otot
  • Panas dingin
  • Demam
  • Kelelahan
  • Batuk
  • Sesak nafas
  • Nyeri dada.

CA-MRSA

  • Infeksi kulit, terutama area yang memiliki rambut atau tergores
  • Benjolan yang bengkak dan nyeri pada kulit
  • Area yang terinfeksi menjadi kemerahan dan hangat
  • Terdapat nanah dan cairan
  • Demam.

Diagnosis

Melansir Healthline, diagnosis MRSA mencakup:

Baca juga: Bolehkah Obat Antibiotik Tidak Dihabiskan?

  • Pemeriksaan fisik dan diskusi mengenai gejala
  • Kultur atau pengambilan sampel luka untuk mendeteksi keberadaan bakteri staph
  • Kultur dahak, mendeteksi keberadaan bakteri, fragmen sel, darah, atau nanah
  • Kultur urine, mendeteksi bakteri
  • Kultur darah, mengidentifikasi jenis bakteri yang menyebabkan infeksi.

Perawatan 

Menurut Medical News Today, jenis perawatan MRSA akan tergantung pada faktor-faktor berikut:

  • Jenis dan area infeksi
  • Tingkat keparahan gejala
  • Antibiotik yang direspon oleh MRSA.

Bakteri yang menyebabkan MRSA resisten terhadap beberapa antibiotik.

Oleh karena itu, dokter akan meresepkan obat yang cocok untuk infeksi tertentu.

Anda harus memastikan untuk meminum seluruh antibiotik persis seperti yang diresepkan dokter untuk mencegah infeksi kembali atau menjadi kebal terhadap pengobatan.

Komplikasi 

MRAS dapat menghasilkan komplikasi yang dapat mengancam nyawa, seperti:

  • Sepsis
  • Infeksi aliran darah
  • Radang paru-paru
  • Infeksi situs bedah.

Baca juga: Fungsi Antibiotik dan Penggunaannya

Pencegahan 

Berdasarkan Medical News Today, Anda dapat melakukan langkah berikut untuk mencegah terjadi MRAS, antara lain:

HA-MRSAC

  • Gunakan sabun atau pembersih tangan berbasis alkohol
  • Menutupi luka dengan perban bersih
  • Mengikuti saran dari profesional kesehatan tentang menggunakan atau merawat kateter dan perangkat lain
  • Membuang pembalut dan bahan lainnya secara bertanggung jawab.

CA-MRSA

  • Cuci tangan secara teratur
  • Menjaga kuku tetap pendek
  • Menghindari menusuk bintik-bintik atau lesi kulit
  • Mencuci tangan setelah mengganti balutan atau membersihkan luka
  • Hindari berbagi sabun, losion, krim, dan kosmetik dengan orang lain
  • Hindari berbagi handuk
  • Hindari berbagi barang-barang pribadi, seperti pisau cukur, kikir kuku, sikat gigi, sisir, dan sisir
  • Gunakan disinfektan, deterjen, dan produk lain untuk menjaga permukaan benda tetap bersih
  • Cuci barang-barang kain sebelum membaginya dengan orang lain.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Video rekomendasi
Video lainnya

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com