KOMPAS.com - Pernahkah Anda tak sengaja menelan air hujan?
Kejadian itu rasanya sangat mungkin terjadi ketika Anda sedang kehujanan.
Meski tak banyak yang ditelan, beberapa dari Anda mungkin khawatir dan menyimpan pertanyaan, apakah minum air hujan aman?
Jika dilihat dari proses penyediaannya, air hujan kurang layak untuk dijadikan sebagai air minum.
Baca juga: Musim Hujan Tiba, Waspada Serangan Batuk hingga Asma
Air hujan baru aman dikonsumsi jika sudah dipanen atau diolah terlebih dahulu.
Menurut buku Memanen Air Hujan: Sumber Baru Air Minum (2016) karya FG Winarno, air hujan memiliki kemungkinan mengangkut parasit, virus, dan bahan kimia yang dapat menyebabkan sakit.
Air hujan juga dikaitkan dengan penyebaran penyakit.
Namun, peluang terhadap risikio sakit karena mengonsumsi air hujan sangat tergantung pula pada sejumlah faktor, di antaranya:
Air hujan sebelum jatuh di atap dan mendara di bumi bisa saja terkontaminasi oleh asap, debu, maupun jelaga yang terdapat di udara.
Kontaminasi juga bisa terjadi ketika air hujan menyenggol atap rumah, saluran air, pipa, bahan untuk membuat tangki-tangki air, termasuk helm yang kotor.
Baca juga: 3 Penyakit Ini Mengintai Jika Anda Tidak Pakai Jaket Saat Berkendara
Air hujan yang telah menyentuh benda-benda tersebut, di antaranya dapat terkontanminasi bahan kimia, seperti:
Air hujan bisa saja dijadikan air minum apabila telah diolah dan dipanen dengan baik.
Praktik memanen air hujan rasanya telah dilakukan oleh banyak warga di sejumlah negara, termasuk di Indonesia.
Sudah banyak yang memahami bahwa pemanenan air hujan merupakan langkah yang efektif untuk menghemat air dan juga uang.
Baca juga: Musim Hujan Segera Tiba, Kenali Gejala DBD pada Anak
Warga mulanya hanya perlu menyiapkan tanki penampungan air hujan.