Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Cara Mengatasi Insomnia selama Awal Kehamilan

Kompas.com - 04/08/2021, 19:31 WIB
Galih Pangestu Jati

Penulis

KOMPAS.com - Insomnia selama awal kehamilan biasanya disebabkan oleh faktor-faktor seperti perubahan hormonal.

Melansir dari Medical News Today, sebuah studi 2018 terhadap 486 kehamilan, 44,2 persen mengalami susah tidur selama trimester pertama.

Studi tersebut menyimpulkan bahwa insomnia lebih mungkin terjadi pada mereka yang memiliki masalah tidur sebelum mereka hamil.

Namun, siapa pun bisa mengalami gangguan tidur saat hamil.

Insomnia cenderung memburuk saat kehamilan berlangsung tetapi dapat terjadi pada tahap apa pun.

Baca juga: Kenali Dampak Kanker terhadap Kehamilan

Pada trimester pertama, perubahan hormonal adalah penyebab yang paling mungkin.

Tingkat hormon progesteron tinggi selama trimester pertama dan ini dapat menyebabkan kantuk dan tidur di siang hari.

Selain perubahan hormonal, faktor-faktor yang dapat memperburuk insomnia meliputi:

  • kelaparan
  • makanan pedas, yang dapat menyebabkan masalah pencernaan, terutama jika dimakan menjelang waktu tidur
  • mual
  • kecemasan atau depresi
  • ketidaknyamanan fisik
  • sering ke kamar mandi
  • restless leg syndrome (RLS)

Penyebab lain yang kurang jelas termasuk kesulitan bernapas.

Kesulitan bernapas terkadang mengganggu seseorang di malam hari saat mereka hamil.

Hal ini dapat menyebabkan mendengkur dan gangguan tidur sleep apnea.

Masalah pernapasan saat tidur ibu biasanya dialami oleh wanita hamil di akhir trimester kedua dan ketiga.

Untuk mengatasi insomnia saat awal kehamilan, obat tidur tidak dianjurkan

Menurut studi awal, penggunaan obat tidur saat hami membutuhkan kehati-hatian.

Pembatasan ini mungkin membuat frustrasi, tetapi beberapa solusi alami dapat dengan aman mengobati insomnia.

1. Lakukan kebiasaan tidur yang baik

Kebiasaan tidur yang teratur sangat penting.

Sebab, kebiasaan tidur yang baik dapat memberikan sinyal pada otak untuk beristirahat dan mulai tidur.

Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk melakukan kebiasaan tidur yang baik adalah sebagai berikut.

  • Hanya tidur di tempat tidur dan tidak di tempat lain.
  • Bangun dan tidur pada waktu yang sama setiap hari.
  • Jaga agar kamar tidur tetap gelap dan sejuk.
  • Buat tempat tidur senyaman dan semenyenangkan mungkin.
  • Jangan gunakan gawai di tempat tidur, seperti telepon genggam atau tablet.
  • Bangun jika tidak bisa tidur setelah 15 hingga 30 menit.
  • Hindari konsumsi kafein
  • Batasi minum pada jam-jam sebelum tidur.

Kebiasaan lain untuk meningkatkan tidur termasuk pijat untuk mengurangi stres atau mandi air hangat sebelum tidur.

Baca juga: Amankah Berhubungan Seks di Awal Kehamilan?

2. Relaksasi

Latihan relaksasi dapat membantu menenangkan pikiran yang cemas.

Orang dapat mencoba relaksasi progresif, yang melibatkan relaksasi secara perlahan dan mantap setiap otot di tubuh satu per satu, dimulai dengan jari kaki.

Selain itu, meditasi juga disarankan.

Sebuah studi tahun 2015 menyimpulkan bahwa meditasi dapat membantu insomnia pada kehamilan.

Studi tersebut mengatakan bahwa meditasi adalah cara nonfarmakologis untuk mengelola insomnia dan yoga hatha prenatal dapat membantu.

3. Terapi perilaku kognitif

Sebuah model terapi perilaku kognitif dikenal dapat membantu orang mengelola pikiran, perasaan, dan perilaku seseorang.

Terapi perilaku kognitif untuk insomnia dapat mengobati orang dengan kurang tidur yang parah mendapatkan tidur yang lebih baik.

Ini dapat membantu seseorang:

  • memahami insomnia mereka;
  • berbicara melalui emosi yang berperan dalam insomnia; dan
  • membuat perubahan untuk mengurangi insomnia

Terapi ini juga mungkin sangat membantu bagi mereka yang menghadapi kecemasan atau depresi.

Baca juga: Bagaimana Kehamilan Memengaruhi Gairah Seks Wanita?

4. Melakukan aktivitas fisik

Melakukan aktivitas fisik selama kehamilan sangat penting.

Menurut American College of Obstetricians and Gynecologists, ada beberapa manfaat ketika seseorang melakukan aktivitas fisik, yakni sebagai berikut.

  • risiko diabetes gestasional lebih rendah
  • sakit punggung berkurang
  • meningkatkan kesehatan jantung

Olahraga ringan juga dapat membantu mengatasi insomnia.

Namun, perlu dicatat bahwa latihan apa pun selama kehamilan harus disertai dengan rekomendasi dokter.

Studi tahun 2016 dari Pakistan Journal of Medical Sciences menyarankan wanita hamil untuk melakukan latihan fisik ringan selama 30 menit sehari 4 sampai 6 jam sebelum tidur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Prevalensi Anemia Defisiensi Besi pada Anak Tinggi, IDAI Sebut Ini Efeknya…
Prevalensi Anemia Defisiensi Besi pada Anak Tinggi, IDAI Sebut Ini Efeknya…
Health
Pengobatan Penyakit Sel Sabit: Ada Obat Harian dan Terapi Gen
Pengobatan Penyakit Sel Sabit: Ada Obat Harian dan Terapi Gen
Health
Hari Sel Sabit Sedunia: Kenali Gejala Awal dan Tanda Darurat Penyakit Sel Sabit
Hari Sel Sabit Sedunia: Kenali Gejala Awal dan Tanda Darurat Penyakit Sel Sabit
Health
Dokter Peringatkan Kurang Tidur Bisa Sebabkan Hipertensi
Dokter Peringatkan Kurang Tidur Bisa Sebabkan Hipertensi
Health
Hari Sel Sabit Sedunia: Mutasi Genetik Jadi Akar Penyebab Penyakit Sel Sabit
Hari Sel Sabit Sedunia: Mutasi Genetik Jadi Akar Penyebab Penyakit Sel Sabit
Health
IDAI: Anemia Bisa Rusak Otak Anak dan Turunkan Kecerdasan, Ini Langkah Pencegahannya
IDAI: Anemia Bisa Rusak Otak Anak dan Turunkan Kecerdasan, Ini Langkah Pencegahannya
Health
Kepala BGN: MBG Jadi Solusi Anak Bisa Minum Susu dan Makan Bergizi
Kepala BGN: MBG Jadi Solusi Anak Bisa Minum Susu dan Makan Bergizi
Health
Hari Sel Sabit Sedunia: Penyakit Langka yang Diam-diam Merenggut Nyawa di Usia Muda
Hari Sel Sabit Sedunia: Penyakit Langka yang Diam-diam Merenggut Nyawa di Usia Muda
Health
700 Lebih Kasus Hamil di Bawah Umur di Lombok Timur, Dokter: Ini Berisiko Tinggi
700 Lebih Kasus Hamil di Bawah Umur di Lombok Timur, Dokter: Ini Berisiko Tinggi
Health
Bahaya Anemia: Tubuh Terlihat Sehat tapi Kekurangan Zat Besi
Bahaya Anemia: Tubuh Terlihat Sehat tapi Kekurangan Zat Besi
Health
Ada 179 Kasus Covid-19 di Indonesia per Minggu ke-24 2025
Ada 179 Kasus Covid-19 di Indonesia per Minggu ke-24 2025
Health
20 Ribu Lebih Orang Indonesia Terkena Sifilis, Kenali Ini Gejalanya…
20 Ribu Lebih Orang Indonesia Terkena Sifilis, Kenali Ini Gejalanya…
Health
4,97 Juta Orang Telah Terima Makan Bergizi Gratis, Ribuan Tenaga Kerja Terlibat
4,97 Juta Orang Telah Terima Makan Bergizi Gratis, Ribuan Tenaga Kerja Terlibat
Health
Waspadai Tekanan Darah Tinggi, Ini Pertolongan Pertama Jika Pasien Tak Sadarkan Diri
Waspadai Tekanan Darah Tinggi, Ini Pertolongan Pertama Jika Pasien Tak Sadarkan Diri
Health
Apakah Tidur Cukup Penting Didapat Orang Dewasa? Ini Kata Dokter…
Apakah Tidur Cukup Penting Didapat Orang Dewasa? Ini Kata Dokter…
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau