Semua bentuk makanan niasin pada akhirnya akan diubah menjadi nicotinamide adenine dinucleotide (NAD+) atau nicotinamide adenine dinucleotide phosphate (NADP+) yang bertindak sebagai koenzim.
Seperti vitamin B lainnya, vitamin B3 berfungsi sebagai koenzim dalam tubuh, memainkan peran penting dalam fungsi seluler dan bertindak sebagai antioksidan.
Salah satu perannya yang paling penting adalah untuk mendorong proses metabolisme yang dikenal sebagai glikolisis, ekstraksi energi dari glukosa (gula).
Baca juga: 12 Makanan yang Mengandung Vitamin B3 Tinggi
4. Vitamin B5 (asam pantotenat)
Asam pantotenat adalah jenis vitamin B yang dapat ditemukan di hampir semua makanan.
Perlu diketahui bahwa ada beberapa bentuk asam pantotenat atau senyawa yang bisa melepaskan bentuk aktif vitamin saat dicerna.
Ini termasuk:
Asam pantotenat diketahui memiliki peran kunci dalam berbagai fungsi metabolisme.
Hal ini diperlukan untuk pembentukan koenzim A yang diperlukan untuk sintesis asam lemak, asam amino, hormon steroid, neurotransmiter dan berbagai senyawa penting lainnya.
Baca juga: 8 Makanan yang Mengandung Vitamin B5 Tinggi
5. Vitamin B6 (piridoksin)
Vitamin B6 adalah sekelompok nutrisi yang diperlukan untuk sintesis piridoksal fosfat, koenzim yang terlibat dalam lebih dari 100 proses metabolisme yang berbeda.
Seperti vitamin B lainnya, vitamin B6 adalah keluarga senyawa terkait, seperti:
Di hati, semua bentuk makanan vitamin B6 akan diubah menjadi piridoksal 5-fosfat, bentuk aktif vitamin.
Seperti vitamin B lainnya, vitamin B6 juga memiliki fungsi bertindak sebagai koenzim dalam berbagai reaksi kimia.
Ini terlibat dalam pembentukan sel darah merah serta energi dan metabolisme asam amino. Hal ini juga diperlukan untuk pelepasan glukosa (gula) dari glikogen, molekul yang digunakan tubuh untuk menyimpan karbohidrat.
Vitamin B6 juga diperlukan untuk mendukung pembentukan sel darah putih dan membantu tubuh mensintesis beberapa neurotransmiter.
Baca juga: 13 Makanan yang Mengandung Vitamin B6 Tinggi
6. Vitamin B7 (biotin)
DIlansir dari Medical News Today, orang-orang mungkin sering mengonsumsi suplemen biotin untuk menyehatkan rambut, kuku, dan kulit mereka, meskipun bukti kuat untuk manfaat ini masih kurang.
Vitamin B7 ini diketahui dapat ditemukan dalam bentuk bebasnya atau terikat pada protein.
Ketika protein yang mengandung biotin dicerna, mereka melepaskan senyawa yang disebut biocytin. Enzim pencernaan biotinidase kemudian memecah biocytin ini menjadi biotin dan lisin bebas, suatu asam amino.
Untuk fungsi, sama seperti semua vitamin B, biotin bermanfaat sebagai koenzim. Hal ini diperlukan untuk fungsi lima karboksilase, enzim yang terlibat dalam beberapa proses metabolisme mendasar.
Misalnya, biotin berperan penting dalam sintesis asam lemak, pembentukan glukosa dan metabolisme asam amino.
Baca juga: 9 Makanan yang Mengandung Biotin Tinggi
7. Vitamin B9 (folat atau asam folat)
Vitamin B9 pertama kali ditemukan dalam ragi, tetapi kemudian diisolasi dari daun bayam.
Untuk alasan ini, vitamin B9 kemudian diberi nama asam folat atau folat, kata yang berasal dari kata Latin folium yang berarti "daun."
Vitamin B9 juga dapat hadir dalam beberapa bentuk berbeda.