Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/05/2022, 19:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

9. Melemahnya sistem kekebalan

Mengutip Better Health, penyakit diabetes juga dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh.

Kadar glukosa darah yang tinggi memperlambat sel darah putih, yang membantu melawan infeksi.

Hal ini membuat lebih sulit bagi sistem kekebalan tubuh untuk melakukan tugasnya.

Penderita diabetes dapat menguatkan sistem kekebalan dengan:

  • Menjaga kadar glukosa darah dalam kisaran yang direkomendasikan
  • Cukup tidur setiap malam
  • Cuci tangan secara rutin, sesuai kebutuhan
  • Mendapatkan imunisasi influenza (flu) tahunan
  • Konsultasi dengan dokter tentang vaksin pneumonia, terutama jika Anda berusia di atas 65 tahun
  • Menemui dokter jika Anda merasa memiliki infeksi atau tidak sehat.

10. Melemahkan fungsi seksual

Mengutip Better Health, berkurangnya suplai darah dan kerusakan saraf pada penderita diabetes dapat mempengaruhi fungsi seksual.

Disfungsi ereksi adalah masalah umum pada pria penderita diabetes.

Disfungsi ereksi (impotensi) pada pria adalah ketidakmampuan terus-menerus untuk mencapai atau mempertahankan ereksi yang cukup untuk kinerja seksual yang memuaskan.

Disfungsi ereksi bukanlah penyakit, tetapi gejala dari beberapa masalah lain, baik fisik, psikologis, atau campuran keduanya.

Sebagian besar kasus disfungsi ereksi bersifat fisik, seperti kerusakan saraf atau pembuluh darah.

Pada wanita dengan penyakit diabetes, juga dilaporkan mengalami disfungsi seksual, meskipun penelitian di bidang ini masih kurang.

Sulit untuk mengetahui apakah disfungsi seksual berhubungan langsung dengan perubahan hormonal seperti menopause atau diabetes.

Baca juga: 18 Makanan Penurun Gula Darah untuk Mengatasi Diabetes

11. Penyakit ginjal

Mengutip Better Health, penderita diabetes berisiko terkena penyakit ginjal (nefropati) karena perubahan pada pembuluh darah kecil di ginjal.

Penyakit ginjal tidak menimbulkan rasa sakit dan tidak menimbulkan gejala sampai stadium lanjut.

Kerusakan ginjal dapat didiagnosis sejak dini dengan memeriksa mikroalbumin (protein dalam jumlah sangat kecil) dalam urin setidaknya setahun sekali.

Dokter biasanya juga akan memeriksa fungsi ginjal, termasuk perkiraan laju filtrasi glomerulus (e-GFR), dengan tes darah.

Jika masalah diketahui lebih awal, nefropati dapat diperlambat atau dicegah dengan pengobatan yang tepat.

Obat yang disebut ACE inhibitor dan antagonis reseptor angiotensin membantu melindungi ginjal dari kerusakan lebih lanjut.

Tablet ini juga dapat digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi.

12. Gangguan mental

Mengutip Better Health, hidup dengan penyakit diabetes baik tipe 1 dan 2 dapat meningkatkan:

  • Stres
  • Kecemasan
  • Depresi

Padahal, kesehatan mental ini juga nantinya dapat mempengaruhi kadar glukosa darah dan cara Anda mengelola penyakit diabetes secara umum.

Penting untuk berbicara dengan dokter Anda jika Anda mengalami masa stres, depresi atau kecemasan.

Dokter Anda dapat merujuk Anda ke konselor atau psikolog dengan memberikan rencana kesehatan mental penderita diabetes.

Baca juga: 4 Tips Berpuasa untuk Penderita Diabetes

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau