Olahraga Apa yang Bisa Menurunkan Gula Darah? Berikut 10 Daftarnya…

KOMPAS.com - Berolahraga secara teratur dapat membantu agar kadar gula darah tetap seimbang. Namun, olahraga apa yang bisa menurunkan gula darah?

Ternyata, jenis olahraga yang bisa dilakukan untuk menurunkan gula darah adalah olahraga yang memiliki intensitas sedang, seperti jalan cepat, bersepeda, dan berenang.

Anda yang memiliki diabetes juga diimbau untuk melakukan olahraga aerobik, latihan kekuatan otot, atau gabungan keduanya, setidaknya selama 150 menit setiap minggu.

Untuk lebih jelasnya, ketahui jenis olahraga untuk menurunkan gula darah tinggi berikut ini.

Baca juga: Apakah Makan Malam Bisa Menaikkan Gula Darah? Berikut Penjelasannya…

Olahraga apa yang bisa menurunkan gula darah?

Berolahraga secara rutin tidak hanya akan membuat tubuh menjadi lebih sehat, tetapi juga akan membuat kadar gula darah tetap seimbang.

Disarikan dari WebMD dan GoodRx Health, berikut adalah beberapa jenis olahraga untuk menurunkan gula darah tinggi yang perlu diketahui.

• Jalan kaki

Jalan kaki adalah latihan low-impact yang dapat menyeimbangkan tekanan darah, glukosa, dan kolesterol.

Anda dapat melakukan jenis olahraga ini setidaknya selama 30 menit sehari sehingga kadar gula darah tetap stabil.

• Menari

Menari juga dapat meningkatkan kesehatan dan menurunkan gula darah tinggi.

Bahkan, menari selama 25 menit dan dilakukan tiga kali seminggu sudah terbukti dapat mendukung kesehatan jantung, menurunkan gula darah tinggi, mengurangi rasa stres, dan membakar kalori.

Baca juga: Gula Darah Normal Laki-laki Dewasa Berapa? Berikut Penjelasannya…

• Berenang

Berenang adalah olahraga aerobik yang tidak akan memberikan beban berlebih pada sendi.

Selain itu, berenang dapat menyehatkan otot tubuh bagian atas dan bawah secara bersamaan, menyehatkan jantung, menurunkan kolesterol, dan membakar kalori.

• Bersepeda

Bersepeda selama 30 menit sehari dan diulangi selama tiga hingga lima kali seminggu dapat meningkatkan irama denyut jantung, menurunkan kadar gula darah tinggi, dan menurunkan berat badan.

Bersepeda juga aman bagi penderita radang sendi karena tidak akan memberikan beban berlebih pada lutut dan sendi tubuh lainnya.

• Menaiki anak tangga

Menaiki anak tangga dapat membakar kalori dan menyehatkan jantung serta paru-paru, khususnya ketika Anda memiliki diabetes tipe 2.

Bahkan, menaiki anak tangga setelah makan selama setidaknya tiga menit hingga satu jam dapat menurunkan kadar gula darah tinggi secara efektif.

Baca juga: Apakah Kayu Manis Bisa Menurunkan Gula Darah? Berikut Penjelasannya…

• Latihan kekuatan

Latihan kekuatan dapat membuat otot dan tulang lebih kuat, serta menurunkan gula darah yang tinggi.

Untuk mendapatkan manfaatnya, Anda bisa melakukan jenis olahraga ini setidaknya dua kali seminggu bersama dengan jenis olahraga aerobik lainnya.

• Berkebun

Anda yang tidak biasa berolahraga dapat mencoba untuk berkebun yang juga termasuk sebagai aktivitas aerobik dan latihan kekuatan.

Kadar gula darah akan berkurang ketika Anda berkebun karena kegiatan ini melibatkan gerakan berbeda, seperti berjalan, berlutut, dan membungkuk.

• Yoga

Yoga adalah salah satu jenis olahraga low-impact yang dapat membuat tubuh lebih kuat dan fleksibel.

Gerakan yoga juga dapat memberikan efek relaksasi dan membentuk otot sehingga juga akan membantu untuk mengatasi gula darah tinggi.

• Berlari

Anda yang terbiasa berjalan cepat dapat meningkatkan kecepatannya hingga Anda mulai berlari.

Pasalnya, olahraga lari memiliki tingkat kecepatan yang lebih tinggi sehingga risiko tekanan darah tinggi, gula darah tinggi, dan kolesterol tinggi, dapat dikurangi.

• Latihan interval intensitas tinggi (HIIT)

High-intensity interval training (HIIT) menggabungkan olahraga yang memiliki intensitas tinggi dengan waktu istirahat.

Anda bisa menggabungkan beberapa jenis olahraga, seperti berlari dan bersepeda, sehingga gula darah akan berkurang.

Memahami olahraga apa yang bisa menurunkan gula darah sangatlah penting sehingga Anda bisa mulai melakukan jenis olahraga yang sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan.

Meskipun begitu, Anda diimbau untuk berkonsultasi dengan dokter dan melakukan olahraga dengan intensitas yang rendah terlebih dahulu untuk mencegah risiko cedera.