Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/10/2021, 10:00 WIB
Jessica Rosa Nathania,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Mata bernanah terjadi ketika terdapat cairan kental atau lendir yang keluar dari salah satu atau kedua mata.

Cairan pada mata umumnya disebut sebagai kotoran yang dapat hilang dengan membersihkannya.

Namun, jika cairan yang keluar dari mata berjumlah banyak atau berlebihan, terdapat kemungkinan kondisi ini disebabkan oleh infeksi bakteri.

Baca juga: 6 Cara Mudah Jaga Kesehatan Mata

Tipe

Melansir Verywell, nanah pada mata dapat dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan warna dan bentuknya, seperti:

  • Nanah hijau atau abu-abu, kemungkinan menunjukkan infeksi mata yang disebabkan oleh bakteri
  • Nanah kuning, tersumbatnya kelenjar kelopak mata yang dapat menyebabkan bintitan
  • Gumpalan nanah putih atau kuning, tanda umum dari infeksi sistem drainase air mata
  • Nanah berkerak tebal, disebabkan oleh blepharitis atau infeksi pada area kulit
  • Lendir putih berserabut, menunjukkan mata memiliki alergi
  • Lendir berair, air mata yang bercampur sedikit dengan lendir dapat disebabkan oleh virus
  • Partikel lendir yang kering, menandakan mata kering

Penyebab

Dilansir dari Healthline, pada dasarnya mata bernanah disebabkan oleh infeksi yang terjadi akibat berbagai kondisi seperti:

  • Konjungtivitis bakteri, infeksi bakteri pada selaput lendir mata atau konjungtiva yang dapat menular
  • Keratitis bakteri, infeksi kornea akibat Staphylococcus aureus atau Pseudomonas aeruginosa yang dapat menyebabkan kebutaan jika tidak diobati
  • Ulkus kornea, luka terbuka pada kornea yang sering disebabkan oleh infeksi mata
  • Saluran air mata tersumbat, infeksi terjadi ketika sistem drainase air mata tersumbat
  • Selulitis kelopak mata, infeksi kelopak mata dan jaringan di sekitarnyaInfeksi menular seksual, seperti gonore atau klamidia dapat menyebabkan infeksi konjungtivitis

Baca juga: Jangan Asal Kucek, Begini 3 Cara Tepat Mengatasi Mata Gatal

Selain itu, terkadang mata Anda akan mengeluarkan nanah untuk menangani partikel kecil asing seperti kotoran atau pasir yang berada di bawah kelopak mata Anda.

Gejala

Menurut Healthline, berikut adalah beberapa gejala yang kemungkinan menandakan Anda mengalami mata bernanah, yaitu:

Gejala umum

  • Terdapat lendir, nanah, atau air mata yang berlebihan dari mata
  • Keluarnya cairan kuning atau hijau di mata
  • Cairan atau kotoran pada bulu dan kelopak mata
  • Bulu mata saling menempel setelah tidur
  • Mata sensitif terhadap cahaya

Gejala kronis

  • Sakit mata semakin parah
  • Kelopak mata sangat bengkak
  • Mata merah
  • Penglihatan menjadi kabur
  • Demam tinggi
  • Tetap memiliki nanah di mata meskipun telah menggunakan obat tetes mata antibiotik selama lebih dari tiga hari

Lebih baik bagi Anda untuk segera menemui dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan perawatan yang tepat.

Baca juga: 4 Gangguan Mata yang Rentan Menyerang Penderita Diabetes

Perawatan

Mengutip Healthine, kondisi ini tidak selalu berbahaya, terutama jika diketahui lebih awal.

Dokter Anda akan meresepkan obat tetes mata antibiotik, yang umumnya merupakan obat yang cepat dan efektif.

Selain itu, untuk menghindari infeksi mata yang menyebabkan mata bernanah, hilangkan kebiasaan menyentuh, menggosok, atau menggaruk mata dan area di sekitarnya tanpa mencuci tangan terlebih dahulu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Video rekomendasi
Video lainnya

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com