KOMPAS.com - Sindrom Asherman adalah gangguan rahim yang disebabkan jaringan parut di dalam rahim atau di leher rahim (pembukaan rahim).
Jaringan parut ini membuat dinding organ tersebut saling menempel dan memperkecil ukuran rahim.
Pada kasus yang parah, seluruh dinding depan dan belakang rahim dapat menyatu.
Baca juga: Berapa Lama Sperma Mampu Bertahan di Dalam Rahim?
Dalam kasus yang lebih ringan, perlengketan dapat muncul di area rahim yang lebih kecil.
Beberapa kondisi di bawah ini menjadi penyebab umum terjadinya sindrom Asherman, yakni:
Keluhan umum dari penderita sindrom Asherman meliputi:
Beberapa wanita tidak memiliki gejala dan memiliki periode haid normal.
Hubungi dokter jika:
Baca juga: Kenali Berbagai Penyebab Kista di Rahim
Pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk mendiagnosis sindrom Asherman di antaranya:
Perawatan
Perawatan melibatkan pembedahan atau operasi untuk memotong dan menghilangkan perlengketan atau jaringan parut.
Pembedahan sering dapat dilakukan dengan histeroskopi.
Metode ini menggunakan instrumen kecil yang ditempatkan ke dalam rahim melalui leher rahim.
Setelah jaringan parut diangkat, rongga rahim harus tetap terbuka selama proses penyembuhan untuk mencegah perlengketan kembali.
Dokter biasanya akan menempatkan balon kecil di dalam rahim selama beberapa hari. pasien mungkin juga perlu mengonsumsi estrogen saat lapisan rahim sembuh.
Antibiotik diperlukan jika ada infeksi.
Beberapa kemungkinan komplikasi dari sindrom Asherman adalah:
Baca juga: Kehamilan Ektopik (Hamil di Luar Rahim): Penyebab, Gejala, Cara Mengobati
Dalam beberapa kasus, pengobatan sindrom Asherman tidak akan menyembuhkan infertilitas.
Cara terbaik untuk mencegah sindrom Asherman adalah dengan menghindari prosedur kuret.
Jika prosedur kuret diperlukan, ahli bedah dapat menggunakan ultrasound untuk mengurangi risiko kerusakan pada rahim.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.