Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/12/2021, 13:00 WIB
Luthfi Maulana Adhari,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hiperparatiroidisme adalah keadaan ketika kelenjar paratiroid membuat terlalu banyak hormon paratiroid dalam aliran darah.

Kelenjar ini terletak di belakang tiroid di bagian bawah leher, seukuran sebutir beras.

Kelenjar paratiroid menghasilkan hormon paratiroid.

Baca juga: Hipoparatiroid

Hormon ini membantu menjaga keseimbangan kalsium yang tepat dalam aliran darah dan jaringan yang bergantung pada kalsium untuk berfungsi dengan baik.

Penyebab

Ada dua jenis hiperparatiroidisme, primer dan sekunder.

Pada hiperparatiroidisme primer, kelenjar paratiroid membuat terlalu banyak PTH, yang menyebabkan tingkat kalsium dalam darah meningkat.

Pada hiperparatiroidisme sekunder, aktivitas kelenjar paratiroid yang berlebihan terjadi sebagai respons terhadap kondisi lain yang menyebabkan hilangnya kalsium.

Overaktivitas paratiroid adalah upaya dari bagian tubuh untuk menjaga kadar kalsium tetap normal.

Contoh kondisi yang menurunkan kadar kalsium dan menyebabkan hiperparatiroidisme sekunder yakni:

  • Gagal ginjal
  • Kekurangan vitamin D yang parah
  • Kekurangan kalsium yang parah.

Sementara penyebab hiperparatiroidisme primer meliputi:

  • Pertumbuhan non-kanker (jinak), yang disebut adenoma, terbentuk pada satu kelenjar paratiroid
  • Dua atau lebih kelenjar paratiroid membesar (hiperplasia)
  • Perawatan radiasi di area leher
  • Kondisi yang diturunkan, seperti neoplasia endokrin multipel tipe 1
  • Kanker kelenjar paratiroid.

Baca juga: Gejala Hipertiroid dan Komplikasinya

Gejala

Hiperparatiroidisme sering didiagnosis dengan tes darah umum sebelum gejala muncul.

Gejala sebagian besar disebabkan oleh kerusakan organ akibat kadar kalsium yang tinggi dalam darah, atau hilangnya kalsium dari tulang.

Gejalanya bisa meliputi:

  • Nyeri tulang atau nyeri tekan
  • Depresi dan pelupa
  • Merasa lelah, sakit, dan lemah
  • Tulang anggota badan dan tulang belakang yang rapuh mudah patah
  • Peningkatan jumlah urin yang diproduksi dan perlu buang air kecil lebih sering
  • Batu ginjal
  • Mual dan kehilangan nafsu makan.

Diagnosis

Temui dokter segera jika memiliki tanda atau gejala hiperparatiroidisme.

Gejala-gejala ini dapat disebabkan oleh sejumlah gangguan, termasuk beberapa dengan komplikasi serius.

Sangat penting untuk mendapatkan diagnosis yang cepat, akurat, dan perawatan yang tepat.

Tenaga kesehatan akan melakukan pemeriksaan fisik dan menanyakan gejalanya.

Tes yang umum dilakukan antara lain:

Baca juga: 6 Makanan Pantangan Penderita Hipertiroid

  • Tes darah PTH
  • Tes darah kalsium
  • Fosfatase alkali
  • Fosfor
  • Tes urine.

Tes rontgen tulang dan kepadatan mineral tulang (DXA) dapat membantu mendeteksi pengeroposan tulang, patah tulang, atau pelunakan tulang.

Sinar-X, ultrasound, atau CT scan ginjal atau saluran kemih dapat menunjukkan deposit kalsium atau penyumbatan.

Ultrasound atau pemindaian kedokteran nuklir leher (sestamibi) digunakan untuk melihat kemungkinan tumor jinak (adenoma) di kelenjar paratiroid menyebabkan hiperparatiroidisme.

Perawatan

Perawatan untuk hiperparatiroidisme antara lain:

  • Minum lebih banyak cairan untuk mencegah pembentukan batu ginjal
  • Berolahraga
  • Tidak mengonsumsi jenis pil air yang disebut diuretik thiazide
  • Estrogen untuk wanita yang telah mengalami menopause
  • Menjalani operasi untuk mengangkat kelenjar yang terlalu aktif.

Pembedahan bisa dilakukan jika memiliki gejala atau kadar kalsium sangat tinggi dengan tujuan mengangkat kelenjar paratiroid yang memproduksi hormon secara berlebihan.

Dokter juga akan meresepkan vitamin D, apabila pasien memiliki kadar vitamin D rendah.

Baca juga: Beda Gejala Hipotiroid dan Hipertiroid yang Penting Dikenali

Jika hiperparatiroidisme disebabkan oleh gagal ginjal, pengobatan umumnya meliput:

  • Ekstra kalsium dan vitamin D
  • Menghindari fosfat dalam makanan
  • Obat cinacalcet (Sensipar)
  • Dialisis atau transplantasi ginjal
  • Operasi paratiroid, jika tingkat paratiroid menjadi tinggi tak terkendali.

Komplikasi

Masalah jangka panjang yang dapat terjadi ketika hiperparatiroidisme tidak terkontrol dengan baik meliputi:

  • Tulang menjadi lemah, cacat, atau bisa patah
  • Tekanan darah tinggi dan penyakit jantung
  • Batu ginjal
  • Penyakit ginjal jangka panjang
  • Operasi kelenjar paratiroid dapat mengakibatkan hipoparatiroidisme dan kerusakan pada saraf yang mengontrol pita suara.

Pencegahan

Sayangnya, sampai saat ini hiperparatiroidisme tidak dapat dicegah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau