Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/12/2021, 21:00 WIB
Jessica Rosa Nathania,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hidrokel merupakan kantong berisi cairan yang terbentuk di sekitar testis.

Kondisi ini umumnya terjadi sejak lahir, namun tidak menutup kemungkinan untuk terjadi pada laki-laki dari segala usia.

Pada dasarnya, hidrokel tidak menimbulkan rasa sakit atau ancaman bagi testis dan dapat pulih tanpa pengobatan.

Baca juga: 8 Penyebab Nyeri Testis yang Perlu Diwaspadai

Namun, penting bagi Anda untuk menemui dokter jika mengalami pembengkakan skrotum.

Jenis

Berdasarkan Healthline, terdapat dua jenis hidrokel yaitu:

  • Non-komunikan, terjadi ketika kantong menutup, tetapi tubuh tidak menyerap cairan
  • Komunikan, terjadi ketika kantong yang mengelilingi testis tidak menutup sepenuhnya dan memungkinkan cairan mengalir masuk dan keluar.

Faktor risiko

Berdasarkan Mayo Clinic, berikut beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko Anda mengalami hidrokel, yaitu:

  • Bayi laki-laki yang lahir prematur
  • Cedera atau peradangan pada skrotum
  • Mengalami infeksi, termasuk infeksi menular seksual.

Gejala

Menurut Mayo Clinic, satu-satunya gejala atau indikasi hidrokel adalah pembengkakan tanpa rasa sakit pada salah satu atau kedua testis.

Gejala lainnya meliputi:

  • mengalami ketidaknyamanan akibat beratnya skrotum yang bengkak
  • Rasa nyeri yang meningkat seiring dengan ukuran pembengkakan atau peradangan
  • Area yang bengkak lebih kecil di pagi hari dan lebih besar di kemudian hari.

Segera temui dokter Anda jika mengalami pembengkakan skrotum yang terjadi tiba-tiba dan terasa nyeri, terutama dalam beberapa jam setelah cedera pada skrotum.

Baca juga: Kriptorkismus (Kelainan Testis): Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobati

Komplikasi

Hidrokel umumnya tidak berbahaya dan tidak memengaruhi kesuburan.

Akan tetapi, menurut Mayo Clinic, hidrokel dapat terkait dengan kondisi testis yang dapat menyebabkan komplikasi serius, termasuk:

  • Infeksi atau tumor
  • Mengurangi produksi atau fungsi sperma
  • Hernia inguinalis atau lingkaran usus yang terperangkap di dinding perut.

Diagnosis

Menurut Mayo Clinic, diagnosis hidrokel dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:

  • Pemeriksaan fisik termasuk nyeri tekan pada skrotum yang membesar
  • Tes darah dan urine untuk mendeteksi infeksi
  • Ultrasonografi untuk membantu menyingkirkan hernia, tumor testis atau penyebab lain dari pembengkakan skrotum.

Perawatan

Jika bayi terlahir dengan hidrokel, terdapat kemungkinan kondisi ini akan hilang dengan sendirinya dalam waktu sekitar satu tahun.

Sedangkan, hidrokel pada orang dewasa umumnya hilang dalam waktu enam bulan.

Menurut Healthline, jika hidrokel tidak hilang dengan sendirinya atau menjadi sangat besar, maka diperlukan perawatan sebagai berikut:

Baca juga: Mengenal Blue Balls, Nyeri Testis pada Pria

  • Pembedahan oleh ahli urologi untuk mengangkat hidrokel
  • Aspirasi jarum untuk mengeringkan hidrokel dengan mengeluarkan cairannya. Dalam beberapa kasus, obat dapat disuntikkan untuk mencegah kantong terisi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau