KOMPAS.com - Pheochromocytoma adalah tumor langka yang umumnya bersifat non-kanker dan berkembang di kelenjar adrenal.
Jika kondisi ini tidak segera diobati, kerusakan parah yang mengancam keselamatan dapat terjadi pada sistem tubuh lainnya.
Baca juga: Tumor Wilms
Pada dasarnya, penyebab pasti dari Pheochromocytoma belum dapat dijelaskan.
Namun, menurut Mayo Clinic, tumor akan berkembang dalam sel khusus yaitu sel chromaffin yang terletak di tengah kelenjar adrenal.
Sel-sel tersebut melepaskan hormon tertentu, terutama adrenalin dan noradrenalin yang membantu mengontrol banyak fungsi tubuh seperti detak jantung, tekanan darah, dan gula darah.
Dilansir dari Healthline, berikut beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko Anda mengalami Pheochromocytoma, antara lain:
Berdasarkan Mayo Clinic, gejala Pheochromocytomas meliputi:
Baca juga: 4 Penyebab Tumor Desmoid (Tumor di Jaringan Ikat) yang Perlu Diwaspadai
Menurut Mayo Clinic, Pheochromocytoma dapat menyebabkan berbagai komplikasi akibat tekanan darah yang tinggi, seperti:
Berdasarkan Healthline, diagnosis Pheochromocytoma dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
Baca juga: Kenali Apa itu Tumor, Jenis, Cara Mencegah
Perawatan utama untuk mengatasi Pheochromocytoma adalah dengan operasi pengangkatan tumor.
Namun, operasi ini bisa sangat sulit karena pentingnya kelenjar adrenal.
Jika Pheochromocytoma ditemukan bersifat kanker, perawatan kanker seperti kemoterapi dan terapi radiasi mungkin diperlukan setelah operasi.
Pilihan perawatan dapat menyebabkan berbagai komplikasi, sehingga dokter akan mendiskusikannya dengan Anda untuk keputusan terbaik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.