Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/03/2022, 11:00 WIB
Jessica Rosa Nathania,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Dermatomiositis adalah penyakit peradangan langka yang ditandai dengan kelemahan otot dan ruam kulit yang khas.

Kondisi ini dapat menyerang orang dewasa maupun anak-anak.

Baca juga: Ciri-ciri Ruam Kulit Gejala Covid-19

Penyebab

Pada dasarnya, penyebab pasti dermatomiositis tidak diketahui. Namun, kondisi ini dianggap memiliki kesamaan dengan penyakit autoimun.

Penyakit autoimun terjadi ketika sel-sel tubuh Anda menyerang sel-sel sehat dalam tubuh.

Maka, memiliki sistem kekebalan yang terganggu dapat berkontribusi untuk menyebabkan dermatomiositis.

Faktor risiko 

Siapa pun dapat mengembangkan dermatomiositis.

Namun, menurut Mayo Clinic, faktor berikut dapat meningkatkan risiko Anda mengalaminya:

  • Orang dewasa berusia antara 40 dan 60 tahun
  • Anak-anak antara usia 5 dan 15 tahun
  • Berjenis kelamin perempuan.

Gejala

Pada umumnya, gejala utama dari dermatomiositis adalah ruam kulit tidak merata dan berwarna ungu kebiruan pada area:

  • Wajah
  • Kelopak mata
  • Dada
  • Kutikula kuku
  • Buku-buku jari
  • Lutut
  • Siku.

Baca juga: Yang Harus Kita Ketahui tentang Ruam pada Pasien Covid-19

Selain itu, Anda mungkin juga mengalami kelemahan otot yang memburuk selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan.

Kelemahan otot ini biasanya dimulai di leher, lengan, atau pinggul dan bisa dirasakan di kedua sisi tubuh Anda.

Gejala dermatomiositis lainnya meliputi:

  • Nyeri otot
  • Kelembutan otot
  • Masalah menelan
  • Masalah paru-paru
  • Deposit kalsium keras di bawah kulit
  • Kelelahan
  • Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan
  • Demam.

Diagnosis 

Berdasarkan Healthine, diagnosis dermatomiositis termasuk:

  • Diskusi mengenai gejala dan riwayat kesehatan
  • Pemeriksaan fisik
  • MRI untuk mencari otot yang abnormal
  • Elektromiografi (EMG) untuk merekam impuls listrik yang mengontrol otot
  • Analisis darah untuk memeriksa kadar enzim otot dan autoantibodi, yang menyerang sel normal
  • Biopsi otot untuk mencari peradangan dan masalah lain terkait dengan penyakit dalam jaringan otot
  • Biopsi kulit untuk mencari perubahan yang disebabkan oleh penyakit dalam sampel kulit.

Baca juga: Stres Bisa Memicu Ruam dan Gatal, Begini Cara Mengatasinya

Komplikasi 

Melansir Mayo Clinic, komplikasi dermatomiositis meliputi:

  • Kesulitan menelan
  • Pneumonia aspirasi
  • Masalah pernapasan
  • Deposit kalsium.

Perawatan

Tidak ada obat untuk mengatasi dermatomiositis sepenuhnya.

Namun, perawatan berikut dapat meningkatkan kekuatan dan fungsi kulit serta otot, seperti:

Resep obat

  • Mengontrol gejala dermatomiositis dengan cepat
  • Mengobati paru-paru yang terkena
  • Mengobati rheumatoid arthritis
  • Mengatasi ruam yang persisten
  • Melindungi kulit dari paparan sinar matahari.

Terapi

  • Tergantung pada tingkat keparahan gejala Anda, dokter Anda mungkin menyarankan:
  • Terapi fisik untuk membantu mempertahankan dan meningkatkan kekuatan dan fleksibilitas
  • Terapi berbicara
  • Penilaian diet untuk menyiapkan makanan yang mudah dimakan.

Baca juga: Mengenali Penyebab dan Cara Mengatasi Ruam Pada Ketiak

Pembedahan dan prosedur lainnya

  • Imunoglobulin intravena (IVIg) untuk memblokir antibodi yang merusak atau menyerang otot dan kulit pada dermatomiositis
  • Pembedahan menjadi pilihan untuk menghilangkan deposit kalsium yang menyakitkan dan mencegah infeksi kulit berulang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau