Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/09/2021, 11:00 WIB
Xena Olivia,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Aliran darah manusia mengandung banyak bahan kimia yang berperan penting bagi tubuh. Bahan kimia ini disebut dengan elektrolit. 

Saat dilarutkan dalam air, elektrolit terpisah menjadi ion bermuatan positif dan negatif.

Reaksi saraf dan fungsi otot tubuh seseorang bergantung pada pertukaran yang tepat dari ion elektrolit ini di luar dan dalam sel.

Baca juga: 10 Makanan yang Mengandung Elektrolit Tinggi

Contoh elektrolit, yaitu:

  • kalsium
  • klorida
  • magnesium
  • fosfat
  • kalium
  • sodium

Berbagai zat tersebut hadir dalam darah, cairan tubuh, dan urin. Mereka juga dapat dikonsumsi tubuh melalui makanan, minuman, dan suplemen.

Gangguan elektrolit dapat terjadi saat kadarnya dalam tubuh terlalu tinggi atau rendah.

Agar tubuh berfungsi dengan baik, kadar elektrolit harus seimbang. Jika tidak, sistem tubuh vital dapat terpengaruh.

Ketidakseimbangan elektrolit yang parah dapat menyebabkan masalah serius seperti koma, kejang, hingga serangan jantung.

Penyebab

Ketidakseimbangan elektrolit dapat terjadi saat seseorang mengalami dehidrasi atau memiliki terlalu banyak air dalam tubuhnya.

Baca juga: 6 Minuman untuk Gantikan Cairan Tubuh dengan Cepat

Hal yang paling sering menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit, di antaranya:

  • muntah
  • diare
  • kurang minum
  • kurang makan
  • keringat berlebih
  • obat-obatan tertentu, seperti pencahar dan diuretik
  • gangguan makanan
  • masalah hati atau ginjal
  • pengobatan kanker
  • gagal jantung kongestif

Gejala

Gangguan elektrolit yang sifatnya ringan mungkin tidak akan menimbulkan gejala apapun.

Tingkat elektrolit yang tidak seimbang akan sulit terdeteksi, kecuali saat melakukan tes darah.

Gejala biasanya baru muncul setelah muncul gangguan tertentu yang memicunya menjadi lebih parah.

Tidak semua gangguan elektrolit memunculkan gejala yang sama, tetapi terdapat kondisi di mana gejala yang timbul serupa.

Gejala yang umumnya muncul, biasanya:

  • detak jantung tidak teratur
  • detak jantung lebih cepat
  • kelelahan dan kelesuan
  • kejang-kejang
  • mual dan muntah
  • diare atau sembelit
  • kram perut
  • kram otot
  • kelemahan otot
  • lebih cepat marah
  • sakit kepala
  • mati rasa dan kesemutan

Baca juga: Yang Terjadi Pada Tubuh Saat Kekurangan Cairan

Hubungi dokter jika mengalami gejala-gejala di atas atau merasa memiliki gangguan elektrolit.

Jika tidak ditangani segera, gangguan elektrolit berpotensi mengancam nyawa.

Jenis

Peningkatan kadar elektrolit ditunjukan dengan awalan ‘hiper-’. Sementara itu, kadar elektrolit yang kurang ditunjukkan dengan ‘hipo-’.

Kondisi yang disebabkan akibat ketidakseimbangan kadar elektrolit adalah sebagai berikut.

  • Kalsium: hiperkalsemia dan hipokalsemia
  • Klorida: hiperkloremia dan hipokloremia
  • Magnesium: hipermagnesemia dan hipomagnesemia
  • Fosfat: hiperfosfatemia atau hipofosfatemia
  • Kalium: hiperkalemia dan hipokalemia
  • Natrium: hipernatremia dan hiponatremia

Diagnosis

Ketidakseimbangan atau gangguan elektrolit dapat didiagnosis dari informasi berikut:

  • riwayat gejala
  • pemeriksaan fisik
  • hasil tes urine dan darah

Baca juga: 4 Bahaya Dehidrasi yang Baik Diantisipasi

Jika ada kelainan lain, dokter mungkin akan menyarankan serangkaian tes lebih lanjut, seperti elektrokardiogram (EKG).

Kadar kalium, magnesium, dan/atau natrium yang sangat tinggi atau rendah dapat memengaruhi irama jantung.

Kalau ketidakseimbangan elektrolit diakibatkan karena masalah ginjal, dokter mungkin akan melakukan rontgen atau USG terhadap ginjal.

Perawatan

Penanganan gangguan elektrolit tergantung pada penyebabnya. Namun, pada umumnya digunakan penanganan untuk mengembalikan mineral yang seimbang dalam tubuh, seperti:

  • Cairan IV. Berisi natrium klorida yang dapat kembali menghidrasi tubuh. Umum digunakan untuk kondisi dehidrasi akibat muntah-muntah atau diare. Suplemen elektrolit dapat ditambahkan ke dalam cairan IV untuk memperbaiki ketidakseimbangan.
  • Pengobatan IV. Pengobatan IV dapat mengembalikan keseimbangan elektrolit dengan cepat. Pengobatan akan diberikan tergantung pada jenis gangguan elektrolit yang dialami.
  • Pengubahan diet. Akan dianjurkan untuk memperbanyak makanan yang mengandung elektrolit yang terganggu. Misalnya makan makanan yang mengandung banyak kalsium jika kadar kalsium dalam tubuh rendah. Sebaliknya, batasi asupan air jika natrium darah tubuh berkadar rendah.

Pencegahan

Untuk menjaga kadar elektrolit dalam tubuh tetap seimbang, ikuti tips berikut.

  • Minum air cukup jika sedang mengalami muntah-muntah, diare, atau berkeringat lebih banyak daripada biasanya
  • Jaga pola makan yang seimbang dengan nutrisi yang cukup

Baca juga: 4 Komplikasi Dehidrasi yang Tak Layak Disepelekan

Segera hubungi dokter jika mengalami gejala umum gangguan elektrolit. Hal ini agar dokter dapat segera memberikan perawatan untuk mengembalikan kadar elektrolit seperti semula.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau