Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/09/2021, 14:00 WIB
Luthfi Maulana Adhari,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Lidah pecah dalam istilah medis dikenal sebagai lingua plicata.

Lidah yang normal relatif datar sepanjang panjangnya. Lidah pecah-pecah ditandai dengan retakan yang terlihat menonjol di tengah.

Lidah pecah juga tidak menular dan jinak, hanya saja memengaruhi permukaan atas lidah.

Namun, terkadang dapat terjadi sehubungan dengan sindrom atau kondisi yang mendasarinya, seperti malnutrisi atau down syndrom.

Baca juga: 10 Penyebab Dysgeusia, Kondisi saat Lidah Terasa Tidak Enak

Penyebab

Tidak ada penyebab pasti yang mendasari lidah pecah. Kondisi ini bisa disebabkan karena hubungan genetik.

Selain itu, publikasi studi tahun 2016 oleh PubMed memaparkan adanya hubungan antara lidah pecah dan kebiasaan merokok.

Lidah pecah juga bisa disebabkan karena:

  • Kekurangan vitamin
  • Lidah geografis, yang menyebabkan tambalan halus dan sering terangkat terbentuk di lidah
  • Psoriasis
  • Sindrom Sjogren, gangguan kekebalan tubuh
  • Sindrom Cowden, yang menyebabkan pembentukan tumor non-kanker
  • Akromegali, gangguan hormonal
  • Granulomatosis orofasial, gangguan inflamasi yang langka
  • Down Syndrome
  • Sindrom Melkersson-Rosenthal, kelainan neurologis yang langka

Gejala

Di luar penampilan, lidah pecah-pecah biasanya tidak menimbulkan gejala.

Meskipun orang terkadang mengalami sensasi terbakar, terutama saat mengonsumsi makanan atau minuman asam.

Baca juga: Kenapa Lidah Gatal Setelah Makan Nanas?

Jumlah dan kedalaman retakan dapat bervariasi. Jika retakannya cukup dalam, lidah akan tampak memiliki bagian yang berbeda.

Pada kasus umum lidah pecah, satu retakan mengalir di tengah lidah.

Jika lidah pecah terjadi karena lidah geografis, gejala seperti rasa sakit yang membakar dan kehilangan rasa dapat terjadi.

Diagnosis

Jika makanan tertinggal pada lidah yang pecah, hal ini dapat menyebabkan bakteri atau ragi berkembang biak, sehingga yang menyebabkan infeksi atau masalah kesehatan mulut lainnya.

Siapa pun dengan lidah pecah yang mengalami gejala masalah kesehatan mulut harus segera mendapat penanganan medis.

Komplikasi

Komplikasi lidah pecah berasal dari bakteri atau jamur, seperti Candida albicans yang berkembang biak di retakan lidah sehingga menyebabkan infeksi.

Dalam kasus infeksi Candida, dokter umumnya akan meresepkan obat antijamur topikal.

Jenis infeksi ini lebih umum pada orang yang juga memiliki lidah geografis dan pada orang yang tidak membersihkan lidahnya.

Perawatan

Lidah pecah-pecah biasanya tidak memerlukan perawatan. Pengidap biasanya tidak memiliki gejala, selain penampilan pada lidah.

Baca juga: 9 Penyebab Lidah Mati Rasa

Namun, sangat penting untuk menghilangkan sisa makanan yang bisa tersangkut di lekukan lidah.

Melakukannya dapat mencegah infeksi dan masalah dengan kebersihan mulut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Indeks Penyakit


Terkini Lainnya
Studi Ungkap Hanya 27 Persen Burnout Disebabkan oleh Tekanan Kerja
Studi Ungkap Hanya 27 Persen Burnout Disebabkan oleh Tekanan Kerja
Health
Hari Bidan Nasional: Mengenal Perjuangan dan Peran Bidan dalam Menjaga Kesehatan Ibu dan Anak
Hari Bidan Nasional: Mengenal Perjuangan dan Peran Bidan dalam Menjaga Kesehatan Ibu dan Anak
Health
BGN Bikin Sistem Pengawasan Berlapis untuk Cegah Dana MBG Diselewengkan
BGN Bikin Sistem Pengawasan Berlapis untuk Cegah Dana MBG Diselewengkan
Health
Ini Tanggapan Dirut BPJS Kesehatan Soal 7,3 Juta Peserta PBI JKN Dinonaktifkan
Ini Tanggapan Dirut BPJS Kesehatan Soal 7,3 Juta Peserta PBI JKN Dinonaktifkan
Health
Kasus Demam Berdarah Masih Tinggi di Indonesia, Dokter Ingatkan Pentingnya 3M Plus
Kasus Demam Berdarah Masih Tinggi di Indonesia, Dokter Ingatkan Pentingnya 3M Plus
Health
Adam Suseno Alami Sobek Pembuluh Darah Vena, Ini Bahayanya…
Adam Suseno Alami Sobek Pembuluh Darah Vena, Ini Bahayanya…
Health
Rutin Jalan Kaki 100 Menit per Hari Bisa Turunkan Risiko Nyeri Punggung Kronis
Rutin Jalan Kaki 100 Menit per Hari Bisa Turunkan Risiko Nyeri Punggung Kronis
Health
Tanpa Riwayat Keluarga, Remaja Ini Kena Alzheimer di Usia 19 Tahun
Tanpa Riwayat Keluarga, Remaja Ini Kena Alzheimer di Usia 19 Tahun
Health
Demam Berdarah Tak Sama dengan Demam Biasa, Waspadai Perdarahan hingga Serangan ke Organ Vital
Demam Berdarah Tak Sama dengan Demam Biasa, Waspadai Perdarahan hingga Serangan ke Organ Vital
Health
Dari Hengki Kawilarang Meninggal, Ketahui Ini Hubungan Diabetes dan Penyakit Ginjal
Dari Hengki Kawilarang Meninggal, Ketahui Ini Hubungan Diabetes dan Penyakit Ginjal
Health
Waspadai Nyeri Lutut, Bisa Jadi Tanda Awal Pengapuran Sendi Lutut
Waspadai Nyeri Lutut, Bisa Jadi Tanda Awal Pengapuran Sendi Lutut
Health
Virus Hanta Menyebar Tanpa Disadari, Kenali Cara Penularannya Sebelum Terlambat
Virus Hanta Menyebar Tanpa Disadari, Kenali Cara Penularannya Sebelum Terlambat
Health
Hengki Kawilarang Meninggal dengan Kreatinin Tinggi, Ketahui Ini Penyebabnya…
Hengki Kawilarang Meninggal dengan Kreatinin Tinggi, Ketahui Ini Penyebabnya…
Health
Adam Suseno Robek Pembuluh Darah Besar di Kaki, Ini Bahaya Luka Terbuka dan Pendarahan Arteri
Adam Suseno Robek Pembuluh Darah Besar di Kaki, Ini Bahaya Luka Terbuka dan Pendarahan Arteri
Health
Dari Sunjay Kapur Meninggal, Ketahui Bahaya Tersengat Lebah
Dari Sunjay Kapur Meninggal, Ketahui Bahaya Tersengat Lebah
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau