KOMPAS.com - Tuberkulosis (TBC) tulang belakang disebut juga sebagai Penyakit Pott (Pott’s Disease).
Infeksi tulang belakang ini dapat menyebabkan osteomielitis, deformitas kifosis, dan ketidakstabilan mekanik tulang belakang.
Baca juga: Benjolan di Leher Bisa Jadi Tanda Penyakit Tuberkulosis (TB)
TBC atau disebut TB menyebabkan gejala yang sifatnya menular. Gejala TB aktif bervariasi dan bergantung pada tempat di mana TBC berkembang (di dalam paru-paru atau di luar paru-paru).
Gejala umum TBC aktif meliputi:
Beberapa gejala yang dapat timbul akibat TBC tulang belakang dapat meliputi:
Tuberkulosis disebabkan oleh bakteri yang menyebar dari orang ke orang melalui tetesan mikroskopis melalui udara.
Kondisi ini dapat terjadi saat seseorang dengan TBC aktif yang tidak diobati batuk, berbicara, bersin, meludah, tertawa, atau bernyanyi.
Baca juga: Gejala TB Kelenjar
Meskipun menular, tidak mudah bagi seseorang untuk tertular TBC. Risiko terkena TBC dari orang yang tinggal atau bekerja di sekitar lebih tinggi ketimbang dari orang asing.
Kebanyakan orang dengan TBC aktif yang melakukan pengobatan setidaknya selama dua minggu tidak lagi menular.
Semua pasien yang diduga TB ekstrapulmoner akan dibawa untuk rontgen dada dan tes kultur sampel pernapasan.
Beberapa tes yang dapat mengindikasikan pasien menderita TBC tulang belakang, meliputi:
Selain itu, biopsi jarum pada tulang juga mungkin dilakukan.
Beberapa komplikasi yang mungkin timbul akibat TBC tulang belakang adalah:
Baca juga: Beda Gejala Tuberkulosis pada Anak-anak dan Orang Dewasa
Penanganan TBC tulang belakang tergantung pada tingkat keparahannya. Biasanya diklasifikasikan menjadi dua: rumit dan tidak rumit berdasarkan komplikasi yang timbul.
Penderita TBC tulang belakang yang tergolong rumit biasanya memerlukan intervensi bedah selain kemoterapi.
Selain itu, operasi bedah juga dapat menjadi pilihan penanganan dalam beberapa kasus tertentu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.