KOMPAS.com - Skizofrenia merupakan gangguan otak jangka panjang yang parah. Kondisi ini menyebabkan berbagai gejala psikologis yang berbeda.
Skizofrenia dianggap sebagai jenis psikosis. Artinya, penderita skizofrenia akan sulit membedakan pikiran dan ide sendiri dari kenyataan dalam beberapa kondisi.
Belum ada obat untuk menyembuhkan skizofrenia. Penelitian tengah mengarah pada perawatan yang inovatif dan lebih aman.
Baca juga: Gejala Skizofrenia pada Anak, Berbeda dari Orang Dewasa
Para ahli juga masih mencari berbagai penyebab dari kondisi ini dengan memelajari genetika, melakukan penelitian perilaku, dan menggunakan pencitraan canggih untuk melihat struktur dan fungsi otak.
Gejala yang dialami penderita skizofrenia umumnya pertama kali muncul pada usia remaja dan awal 20-an.
Tanda-tanda yang timbul bisa jadi diabaikan karena mirip dengan perilaku transisi remaja ke dewasa, seperti:
Gejala skizofrenia "positif" adalah perilaku yang tidak khas pada individu sehat, seperti:
Halusinasi
Halusinasi merupakan pengalaman sensorik yang tampak nyata, tetapi diciptakan oleh pikiran.
Halusinasi dapat meliputi mendengar sesuatu, mencium bau, melihat, atau merasakan hal-hal yang tidak dialami orang di sekitar.
Baca juga: Awas! Terlalu Cinta Bisa Jadi Gangguan Mental, Kenali Gejalanya
Delusi
Hal ini terjadi saat seseorang memercayai sesuatu meskipun fakta yang ada berkebalikan.
Contohnya, merasa otak mereka dikontrol oleh televisi atau memercayai bahwa mereka memiliki kekuatan super.
Gangguan pikiran
Mencakup cara pikir atau memproses informasi yang tidak biasa. Salah satu contohnya adalah sulit berkonsentrasi atau sulit mengekspresikan apa yang sedang dipikirkan.
Gangguan gerak
Termasuk gerakan tubuh yang gelisah atau postur aneh. Mereka juga sulit untuk menjaga posisi dalam waktu yang lama.
Baca juga: Dampak Perselingkuhan bagi Kesehatan Mental
Gejala negatif skizofrenia dapat memengaruhi emosi, perilaku, dan kemampuan khas seseorang.
Gejala-gejala yang dimaksud, berupa:
Gejala kognitif skizofrenia terkadang tidak terlihat secara langsung dan sulit untuk terdeteksi.
Namun, gangguan tersebut dapat memengaruhi memori dan pemikiran. Gejalanya termasuk:
Baca juga: 5 Kata Toxic Positivy yang Berbahaya untuk Kesehatan Mental
Beberapa faktor yang dapat meningkatkan potensi seseorang mengalami skizofrenia, meliputi:
Tidak ada tes khusus untuk mendiagnosis skizofrenia. Dokter akan menggunakan pemeriksaan psikiatri lengkap untuk menentukan jika seseorang memiliki skizofrenia.
Ahli kesehatan mental mungkin akan melakukan pemeriksaan berikut:
Baca juga: 10 Tanda Patah Hati Mengusik Kesehatan Mental dan Fisik
Dokter akan mendiagnosis skizofrenia jika setidaknya penderita memiliki dua gejala dalam periode satu bulan.
Gejala-gejala tersebut harus melibatkan:
Skizofrenia umumnya ditangani dengan kombinasi obat dan terapi yang disesuaikan dengan masing-masing individu.
Obat yang biasanya digunakan adalah obat antipsikotik dan terapi perilaku kognitif (CBT).
Kemudian, penderita skizofrenia juga biasanya mendapatkan bantuan dari komunitas tertentu yang menawarkan dukungan dan perawatan sehari-hari.
Skizofrenia dapat disembuhkan, meski masih ada kemungkinan gejala akan kembali kambuh dalam beberapa periode waktu tertentu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.