KOMPAS.com - Selain sakit gigi, sakit rahang juga merupakan kondisi yang sering terjadi. Kondisi ini menyebabkan ketidaknyamanan saat berbicara atau mengunyah.
Rasa sakit pada rahang dapat disebabkan oleh beragam kondisi, mulai dari penyebab ringan hingga yang berat.
Salah satu kondisi yang paling sering menyebabkan sakit rahang adalah gangguan sendi rahang atau temporomandibular joint disorder (TMD).
Baca juga: Nyeri Rahang
Gangguan sendi rahang adalah gangguan pada otot dan saraf rahang akibat cedera atau peradangan pada sendi temporomandibular atau temporomandibular joint (TMJ).
Sendi temporomandibular adalah sendi yang menghubungkan rahang bagian bawah (mandibula) ke tengkorak.
Gangguan sendi rahang menimbulkan rasa sakit ketika membuka dan menutup rahang, serta ketika digunakan untuk mengunyah dan berbicara.
Mengutip Medicine Net, gangguan sendi rahang ditandai dengan nyeri pada sendi rahang yang berada tepat di depan telinga.
Sendi rahang berada di area depan telinga pada kedua sisi kepala pada pertemuan rahang atas dan bawah.
Rasa sakit akibat gangguan sendi rahang dapat menyebar hingga ke wajah, mata, dahi, telinga, atau leher.
Berikut gejala dari gangguan sendi rahang:
Baca juga: Rahang Bengkak
Merangkum Mayo Clinic dan WebMD, penyebab gangguan sendi rahang masih tidak dapat dipastikan.
Namun, kondisi ini timbul dari masalah pada otot rahang atau pada sendi TMJ. Sendi ini menggabungkan dua gerakan, yaitu translasi dan rotasi dalam satu sendi.
Bagian tulang rahang bawah yang melekat pada persendian berbentuk seperti bulatan dan melekat pada bagian tulang tengkorak yang dilapisi tulang rawan.
Selain itu, bagian ini juga dipisahkan oleh cakram atau disk yang berfungsi untuk meredam agar gerakan pada sendi rahang tetap lancar.
Gangguan pada sendi rahang dapat disebabkan oleh:
Dirangkum dari Healthline dan Mayo Clinic, terdapat beberapa kondisi yang meningkatkan risiko mengalami gangguan sendi rahang, yaitu:
Baca juga: Rahang Kaku
Dikutip dari WebMD, penyakit ini dapat didiagnosis melalui pemeriksaan pada sendi rahang, untuk mengetahui nyeri tekan dan mendengarkan bunyi letupan saat rahang digerakkan.
Dokter gigi juga akan melihat cara penderita membuka dan menutup mulut untuk memastikan rahang berfungsi sebagaimana mestinya.
Dokter mungkin akan melakukan rontgen seluruh wajah untuk melihat rahang, sendi temporomandibular, dan gigi penderita, untuk memastikan diagnosis.
MRI scan dan CT scan mungkin diperlukan untuk menunjukkan apakah cakram sendi temporomandibular berada pada posisi yang tepat ketika rahang digerakkan.
Dirangkum dari Healthline dan Medicine Net, terdapat tiga metode perawatan untuk mengobati gangguan sendi rahang, yaitu secara mandiri, secara medis, dan prosedur bedah.
Berikut perawatan mandiri untuk meredakan gejala gangguan sendi rahang:
Baca juga: Bruxism
Jika pengobatan mandiri tidak efektif maka perawatan medis mungkin diperlukan, seperti:
Dalam kasus yang parah, prosedur operasi pada rahang atau operasi gigi mungkin diperlukan, seperti:
Merangkum dari Medicine Net dan Healthline, berikut beberapa tindakan yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko mengalami gangguan sendi rahang:
Baca juga: 5 Makanan yang Pantang bagi Penderita Nyeri Sendi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.