KOMPAS.com - Seiring bertambahnya usia, kemampuan penglihatan pun ikut menurun.
Hal ini dikarenakan otot-otot di sekitar lensa mata yang berfungsi untuk memfokuskan cahaya agar jatuh tepat di retina, menjadi lebih keras dan kurang elastis.
Hal ini menyebabkan lensa mata tidak dapat berubah bentuk sehingga cahaya tidak jatuh tepat di retina dan gambar yang diterima menjadi kabur.
Baca juga: 2 Hal Penyebab Penglihatan Berkurang saat Usia Bertambah
Kondisi ini sering disebut mata tua atau presbiopia, yaitu kondisi penurunan penglihatan yang menyebabkan lensa mata sulit fokus saat melihat objek pada jarak dekat.
Presbiopia umumnya mulai terjadi ketika seseorang berusia 40 tahun dan sulit untuk mencegah kondisi ini karena merupakan proses penuaan yang pasti dialami semua orang.
Dikutip dari Healthline, presbiopia biasanya ditandai dengan penurunan secara bertahap kemampuan membaca atau melakukan aktivitas dari jarak dekat.
Berikut beberapa gejala umum presbiopia:
Merangkum Healthline dan Everyday Health, presbiopia terjadi karena pengerasan otot-otot di sekitar lensa mata akibat faktor usia.
Padahal, otot-otot yang mengelilingi lensa mata seharusnya bersifat elastis agar cahaya jatuh tepat di retina, baik pada objek jarak dekat maupun jarak jauh.
Baca juga: Pandangan Kabur
Pengerasan otot-otot di sekitar lensa mata menyebabkan lensa mata menjadi kaku, kurang fleksibel, tidak dapat berubah bentuk, dan menyempit untuk fokus pada objek dekat.
Akibatnya, cahaya tidak dapat jatuh tepat di retina dan lensa mata tidak dapat fokus pada objek jarak dekat sehingga gambar yang diterima menjadi kabur.
Menurut Healthline, seseorang yang berusia di atas 40 tahun berisiko mengalami presbiopia.
Namun kondisi ini juga dapat terjadi pada orang yang berusia di bawah 40 tahun. Gejala presbiopia yang muncul lebih awal disebut presbiopia dini.
Berikut beberapa kondisi yang meningkatkan risiko mengalami presbiopia dini:
Baca juga: Bagaimana Darah Tinggi Bisa Menyebabkan Gangguan Penglihatan?
Mengutip Mayo Clinic, presbiopia didiagnosis melalui uji refraksi untuk menentukan apakah penderita mengidap presbiopia atau gangguan mata lain, seperti rabun dekat dan astigmatisme.
Dokter mungkin juga akan memberikan obat tetes mata untuk melebarkan pupil agar lebih mudah memeriksa bagian dalam mata.
Pemeriksaan mata lengkap secara berkala dapat mengetahui kondisi kesehatan mata dan mendeteksi dini penyakit atau gangguan penglihatan.
Berikut anjuran dokter untuk melakukan pemeriksaan mata secara berkala:
Seseorang yang memiliki penyakit mata atau menggunakan kacamata, mungkin memerlukan pemeriksaan mata lebih sering dari orang normal.
Dilansir dari Cleveland Clinic, presbiopia tidak dapat disembuhkan, penanganan bertujuan untuk membantu mata agar dapat fokus pada objek jarak dekat.
Berikut beberapa metode penanganan presbiopia:
Baca juga: Astigmatisme (Mata Silinder)
Penderita presbiopi yang tidak memiliki gangguan mata lainnya dapat menggunakan kacamata baca yang dijual bebas untuk melihat objek dari dekat, seperti membaca.
Penderita presbiopi yang memiliki gangguan mata lain dan menyebabkan mereka menggunakan kacamata, dapat menggunakan ketiga jenis lensa ini untuk mengatasi presbiopia.
Lensa bifokal adalah lensa yang memiliki dua resep berbeda dalam satu lensa kacamata. Lensa ini dapat membantu memperjelas penglihatan jarak dekat dan jarak jauh.
Lensa trifokal adalah lensa yang terdiri dari tiga lensa yang masing-masing untuk mengoreksi gangguan penglihatan jarak dekat, jarak menengah, dan jarak jauh.
Sedangkan lensa progresif mirip dengan lensa bifokal, tetapi memiliki garis pembatas antar ketiga lensa yang tidak tampak pada kacamata.
Terdapat berbagai lensa kontak yang dapat digunakan sebagai alternatif pengganti kacamata untuk membantu memperjelas pandangan akibat presbiopia.
Baca juga: Apa itu Operasi Lasik Mata?
Prosedur ini bertujuan untuk mengganti lensa mata penderita presbiopia dengan lensa buatan (lensa intraokular)
Dokter akan memasukkan ring berbahan plastik yang sangat kecil ke dalam kornea untuk mengubah lengkungan kornea sehingga penderita dapat melihat objek pada jarak dekat.
Menurut Healthline, presbiopia yang tidak ditangani dengan baik dapat menjadi semakin parah yang mengakibatkan penderita kesulitan melakukan pekerjaan dan beraktivitas.
Presbiopia yang dibiarkan tanpa penanganan juga menyebabkan mata bekerja lebih keras sehingga mata menjadi lelah dan muncul sakit kepala.
Baca juga: 6 Cara Mudah Jaga Kesehatan Mata
Merangkum Everyday Health dan Mayo Clinic, tidak ada cara efektif untuk mencegah presbiopia.
Namun, terdapat beberapa cara untuk menjaga kesehatan mata dan kualitas penglihatan, yaitu:
Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.