Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/11/2021, 11:00 WIB
Luthfi Maulana Adhari,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Diabetes gestasional adalah diabetes yang didiagnosis pertama kali selama kehamilan (gestasi).

Seperti jenis diabetes lainnya, diabetes gestasional memengaruhi cara sel menggunakan gula (glukosa).

Diabetes gestasional menyebabkan gula darah tinggi yang dapat memengaruhi kehamilan dan kesehatan bayi.

Baca juga: 8 Komplikasi Diabetes Gestasional Saat Hamil yang Harus Diwaspadai

Ibu hamil dapat membantu mengontrol diabetes gestasional dengan makan makanan sehat, berolahraga dan jika perlu, minum obat.

Mengontrol gula darah dapat membuat ibu dan bayi tetap sehat dan mencegah persalinan yang sulit.

Penyebab

Para peneliti belum mengetahui mengapa beberapa wanita terkena diabetes gestasional dan yang lainnya tidak.

Kelebihan berat badan sebelum hamil disinyalir berpengaruh.

Biasanya, berbagai hormon bekerja untuk menjaga kadar gula darah tetap terkendali.

Tetapi selama kehamilan, kadar hormon berubah, membuat tubuh lebih sulit memproses gula darah secara efisien. Hal ini membuat gula darah naik.

Beberapa wanita memiliki risiko lebih besar terkena diabetes gestasional.

Faktor risiko diabetes gestasional adalah sebagai berikut:

  • Kegemukan dan obesitas
  • Kurangnya aktivitas fisik
  • Diabetes gestasional atau pradiabetes sebelumnya
  • Sindrom ovarium polikistik
  • Diabetes pada anggota keluarga dekat
  • Sebelumnya melahirkan bayi dengan berat lebih dari 9 pon (4,1 kilogram).

Baca juga: 4 Gejala Diabetes Gestasional pada Ibu Hamil yang Perlu Diwaspadai

Gejala

Sangat jarang diabetes gestasional menyebabkan gejala.

Jika mengalami gejala, kemungkinan akan ringan. Gejala tersebu antara lain:

  • Kelelahan
  • Penglihatan kabur
  • Rasa haus yang berlebihan
  • Kebutuhan buang air kecil yang berlebihan
  • Mendengkur.

Diagnosis

Jika berada pada risiko rata-rata diabetes gestasional, ibu hamil akan menjalani tes skrining selama trimester kedua, antara 24 dan 28 minggu kehamilan.

Skrining rutin untuk diabetes gestasional umumnya meliputi:

  • Tes tantangan glukosa awal
  • Tindak lanjut tes toleransi glukosa.

Jika memungkinkan, carilah perawatan kesehatan sejak dini, sehingga dokter dapat memeriksa risiko diabetes gestasional bersama dengan kesehatan secara keseluruhan.

Setelah hamil, dokter akan memeriksa diabetes gestasional sebagai bagian dari perawatan prenatal.

Apabila didiagnosis menderita diabetes gestasional, lakukan pemeriksaan lebih sering.

Perawatan

Jika didiagnosis terkena diabetes gestasional, rencana perawatan akan tergantung pada kadar gula darah sepanjang hari.

Dalam kebanyakan kasus, dokter akan menyarankan untuk menguji gula darah sebelum dan sesudah makan.

Baca juga: 9 Penyebab Diabetes Gestasional pada Ibu Hamil yang Perlu Diwaspadai

Dokter juga akan meminta pasien mengelola kondisi dengan makan sehat dan berolahraga secara teratur.

Dalam beberapa kasus, pasien juga dapat membutuhkan suntikan insulin jika diperlukan.

Komplikasi

Jika ibu menderita diabetes gestasional, bayi berisiko lebih tinggi mengalami:

  • Berat badan lahir yang berlebihan
  • Kelahiran dini (prematur)
  • Kesulitan bernapas yang serius
  • Gula darah rendah (hipoglikemia)
  • Obesitas dan diabetes tipe 2 di kemudian hari
  • Kematian bayi baik sebelum atau ketika segera setelah lahir.

Sementara komplikasi yang bisa menimpa ibu antara lain:

  • Tekanan darah tinggi dan preeklamsia 
  • Melakukan persalinan secara bedah 
  • Diabetes tipe 2 di kemudian hari.

Pencegahan

Sulit untuk mencegah diabetes gestasional sepenuhnya.

Namun, mengadopsi kebiasaan sehat dapat mengurangi peluang terkena kondisi tersebut, seperti:

Baca juga: Pola Makan yang Tepat untuk Atasi Diabetes Gestasional

  • Makan makanan yang tinggi serat dan rendah lemak serta kalori
  • Tetap aktif, berolahraga sebelum dan selama kehamilan dapat membantu melindungi diri dari diabetes gestasional
  • Mulailah kehamilan dengan berat badan yang sehat
  • Jangan menambah berat badan lebih dari yang direkomendasikan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Video rekomendasi
Video lainnya

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com