Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/11/2021, 15:00 WIB
Luthfi Maulana Adhari,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Penyakit Graves adalah gangguan sistem kekebalan tubuh yang mengakibatkan kelebihan produksi hormon tiroid (hipertiroidisme).

Meskipun sejumlah gangguan dapat menyebabkan hipertiroidisme, penyakit Graves adalah penyebab yang termasuk umum.

Hormon tiroid memengaruhi banyak sistem tubuh, sehingga tanda dan gejala penyakit Graves bisa sangat beragam.

Baca juga: Graves’ Disease: Gejala, Penyebab, Cara Mengatasi

Meskipun penyakit Graves dapat menyerang siapa saja, penyakit ini lebih sering terjadi pada wanita dan orang yang berusia kurang dari 40 tahun.

Penyebab

Penyakit Grave disebabkan oleh respon sistem kekebalan tubuh yang abnormal yang menyebabkan kelenjar tiroid memproduksi terlalu banyak hormon tiroid.

Tidak diketahui kondisi apa yang menyebabkan penyakit autoimun ini.

Kelenjar tiroid adalah organ penting dari sistem endokrin. Kelenjar ini terletak di bagian depan leher di atas tempat tulang selangka bertemu.

Kelenjar ini melepaskan hormon tiroksin (T4) dan triiodothyronine (T3), yang mengontrol metabolisme tubuh.

Kontrol metabolisme penting untuk mengatur suasana hati, berat badan, dan tingkat energi mental dan fisik.

Gejala

Orang yang lebih muda biasanya memiliki gejala-gejala ini:

  • Kecemasan atau gugup, serta masalah tidur
  • Pembesaran payudara pada pria
  • Masalah berkonsentrasi
  • Kelelahan
  • Sering buang air besar
  • Rambut rontok
  • Intoleransi panas dan peningkatan keringat
  • Nafsu makan meningkat, meski berat badan turun
  • Haid tidak teratur pada wanita
  • Kelemahan otot pinggul dan bahu
  • Kemurungan, termasuk lekas marah dan marah
  • Palpitasi (sensasi detak jantung yang kuat atau tidak biasa)
  • Detak jantung cepat atau tidak teratur
  • Sesak napas dengan aktivitas
  • Tremor (tangan gemetar).

Baca juga: Penyakit Graves: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasi

Sementara orang yang lebih tua biasanya merasakan gejala-gejala ini:

  • Detak jantung cepat atau tidak teratur
  • Sakit dada
  • Kehilangan memori atau penurunan konsentrasi
  • Kelelahan.

Banyak orang dengan penyakit Graves terkadang memiliki masalah dengan mata mereka, seperti:

  • Bola mata tampak menonjol dan mungkin terasa sakit
  • Mata bisa terasa teriritasi, gatal, atau lebih sering berair
  • Penglihatan ganda
  • Penurunan penglihatan dan kerusakan pada kornea pada kasus yang parah.

Diagnosis

Hubungi penyedia layanan kesehatan jika memiliki gejala penyakit Graves.

Pergi ke ruang gawat darurat jika memiliki gejala hipertiroidisme dengan:

  • Penurunan kesadaran
  • Demam
  • Detak jantung cepat dan tidak teratur
  • Sesak napas tiba-tiba.

Penyedia layanan kesehatan akan melakukan pemeriksaan fisik untuk memastikan peningkatan denyut jantung.

Pemeriksaan leher juga bisa dilakukan untuk melihat kemungkinan kelenjar tiroid membesar (gondok).

Baca juga: Gejala Hipertiroid dan Komplikasinya

Tes lainnya untuk penyakit Graves ialah:

  • Tes darah untuk mengukur kadar TSH, T3, dan T4 bebas
  • Penyerapan dan pemindaian yodium radioaktif

Penyakit ini juga dapat memengaruhi hasil tes berikut:

  • Orbit CT scan atau USG
  • Imunoglobulin perangsang tiroid (TSI)
  • Antibodi tiroid peroksidase (TPO)
  • Antibodi reseptor anti-TSH (TRAb).

Perawatan

Perawatan ditujukan untuk mengendalikan tiroid yang terlalu aktif.

Obat-obatan yang disebut beta-blocker sering digunakan untuk mengobati gejala detak jantung yang cepat, berkeringat, dan kecemasan sampai hipertiroidisme terkontrol.

Hipertiroidisme diobati dengan satu atau lebih dari pengobatan berikut ini:

  • Obat antitiroid 
  • Terapi radioiodine 
  • Pembedahan.

Jika telah menjalani perawatan atau pembedahan yodium radioaktif, pasien perlu minum hormon tiroid pengganti selama sisa hidup. 

 

Komplikasi

Komplikasi penyakit Graves dapat meliputi:

Baca juga: 6 Makanan Pantangan Penderita Hipertiroid

  • Masalah kehamilan
  • Gangguan jantung
  • Badai tiroid
  • Tulang rapuh.

Pencegahan

Para ahli masih belum yakin apa yang menyebabkan penyakit autoimun seperti penyakit Graves.

Saat ini, tidak ada cara yang diketahui untuk mencegah penyakit tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Indeks Penyakit


Terkini Lainnya
Cara Mencegah Cacar Api dengan Vaksinasi hingga Gaya Hidup
Cara Mencegah Cacar Api dengan Vaksinasi hingga Gaya Hidup
Health
Studi Baru Temukan Nutrisi Ini Bisa Turunkan Risiko Diabetes dan Penyakit Jantung
Studi Baru Temukan Nutrisi Ini Bisa Turunkan Risiko Diabetes dan Penyakit Jantung
Health
Dokter Beri Alasan Cukup Tidur untuk Orang Dewasa Sangat Penting
Dokter Beri Alasan Cukup Tidur untuk Orang Dewasa Sangat Penting
Health
Menyibak Masa Depan Rawat Inap Standar di Rumah Sakit
Menyibak Masa Depan Rawat Inap Standar di Rumah Sakit
Health
79 Persen Wilayah Indonesia Bebas Malaria, Menkes Optimistis Eliminasi Kasusnya
79 Persen Wilayah Indonesia Bebas Malaria, Menkes Optimistis Eliminasi Kasusnya
Health
Prevalensi Anemia Defisiensi Besi pada Anak Tinggi, IDAI Sebut Ini Efeknya…
Prevalensi Anemia Defisiensi Besi pada Anak Tinggi, IDAI Sebut Ini Efeknya…
Health
Pengobatan Penyakit Sel Sabit: Ada Obat Harian dan Terapi Gen
Pengobatan Penyakit Sel Sabit: Ada Obat Harian dan Terapi Gen
Health
Hari Sel Sabit Sedunia: Kenali Gejala Awal dan Tanda Darurat Penyakit Sel Sabit
Hari Sel Sabit Sedunia: Kenali Gejala Awal dan Tanda Darurat Penyakit Sel Sabit
Health
Dokter Peringatkan Kurang Tidur Bisa Sebabkan Hipertensi
Dokter Peringatkan Kurang Tidur Bisa Sebabkan Hipertensi
Health
Hari Sel Sabit Sedunia: Mutasi Genetik Jadi Akar Penyebab Penyakit Sel Sabit
Hari Sel Sabit Sedunia: Mutasi Genetik Jadi Akar Penyebab Penyakit Sel Sabit
Health
IDAI: Anemia Bisa Rusak Otak Anak dan Turunkan Kecerdasan, Ini Langkah Pencegahannya
IDAI: Anemia Bisa Rusak Otak Anak dan Turunkan Kecerdasan, Ini Langkah Pencegahannya
Health
Kepala BGN: MBG Jadi Solusi Anak Bisa Minum Susu dan Makan Bergizi
Kepala BGN: MBG Jadi Solusi Anak Bisa Minum Susu dan Makan Bergizi
Health
Hari Sel Sabit Sedunia: Penyakit Langka yang Diam-diam Merenggut Nyawa di Usia Muda
Hari Sel Sabit Sedunia: Penyakit Langka yang Diam-diam Merenggut Nyawa di Usia Muda
Health
700 Lebih Kasus Hamil di Bawah Umur di Lombok Timur, Dokter: Ini Berisiko Tinggi
700 Lebih Kasus Hamil di Bawah Umur di Lombok Timur, Dokter: Ini Berisiko Tinggi
Health
Bahaya Anemia: Tubuh Terlihat Sehat tapi Kekurangan Zat Besi
Bahaya Anemia: Tubuh Terlihat Sehat tapi Kekurangan Zat Besi
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau