Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/01/2022, 09:00 WIB
Luthfi Maulana Adhari,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Floppy eyelid syndrome (FES) didefinisikan sebagai hiperlaksitas kelopak mata dengan konjungtivitis palpebra reaktif.

Sindrom ini adalah kondisi umum yang dapat dikaitkan dengan iritasi mata yang signifikan.

FES membuat kelopak mata menjadi mudah terbalik dan konjungtivitis papiler kronis di kelopak mata atas.

Baca juga: Kelopak Mata Bengkak

Penyebab

Penyebab FES tidak diketahui, tetapi biasanya ditandai dengan penurunan elastin di kelopak mata atas.

Elastin adalah protein kunci dalam kulit yang memungkinkannya kembali ke bentuk semula setelah ditusuk atau dicubit.

Beberapa kondisi yang terkait dengan FES, ialah:

  • Paparan keratitis
  • Konjungtivitis kronis
  • Keratokonus
  • Lash ptosis, suatu kondisi ketika bulu mata pada kelopak mata atas muncul ke arah bawah
  • Sleep apnea obstruktif.

FES paling sering terjadi pada pria paruh baya yang kelebihan berat badan. Meski demikian, FES dapat memengaruhi siapa saja.

Gejala

Sesuai namanya, kelopak mata yang terkulai adalah gejala utama FES.

Mereka yang mengalami kondisi ini juga menggambarkan kelopak mata yang terasa kendur dan kenyal.

Gejala lain dari FES antara lain:

  • Mata merah
  • Gatal
  • Iritasi
  • Air mata keluar.

Baca juga: Blefaritis (Radang Kelopak Mata)

Iritasi dan ketidaknyamanan seringkali lebih buruk saat bangun karena kontak yang lama antara kelopak mata dan bantal yang disandarkannya saat tidur.

Meskipun FES dapat terjadi pada satu atau kedua mata, sisi wajah yang digunakan berbaring biasanya lebih terpengaruh.

Diagnosis

FES didiagnosis berdasarkan riwayat medis, gejala dan tampilan, serta kondisi terkait yang ada.

Tidak ada tes laboratorium atau prosedur invasif yang diperlukan untuk diagnosis untuk FES,

Kondisi yang terkadang diperburuk oleh FES antara lain:

  • Ectropion
  • Dermatochalasis
  • Konjungtivitis.

Perawatan

Tergantung pada tingkat keparahan kondisinya, dokter mata dapat merekomendasikan sejumlah perawatan, termasuk pembedahan.

Perawatan FES non-bedah meliputi:

  • Tetes mata pelumas (air mata alami)
  • Salep pelumas yang aman untuk mata
  • Pelindung kelopak mata atau masker tidur yang kuat
  • Penutup kelopak mata sebelum tidur
  • Menggunakan bantal berbentuk khusus untuk menghindari kontak antara kelopak mata yang terkena dan bantal saat tidur.

Baca juga: 7 Penyebab Kenapa Kelopak Mata Beda Sebelah

Sleep apnea sering diobati bersamaan dengan FES, karena juga dapat membantu mengurangi gejala FES.

Jika merasa mengalami sleep apnea tingkat apa pun, temui spesialis untuk pengujian dan perawatan yang tepat.

Jika mengalami salah satu gejala FES, jadwalkan pemeriksaan mata komprehensif dengan dokter mata untuk menentukan akar penyebab ketidaknyamanan.

Komplikasi

Iritasi kronis dan peradangan kornea dapat berkembang menjadi jaringan parut dan neovaskularisasi.

Salah satu komplikasi kornea paling serius yang terkait dengan FES adalah keratoconus.

Selain itu, iritasi kronis pada konjungtiva yang berkembang menjadi konjungtivitis papiler sering terlihat

Komplikasi lain meliputi:

  • Meibomitis
  • Ptosis bulu mata
  • Hilangnya paralelisme bulu mata.

Pencegahan

Hindari faktor risiko FES untuk mencegah sindrom ini. Jalani pola hidup sehat untuk mencegah obesitas.

Selain itu, segera hubungi dokter apabila merasa mengalami sleep apnea obstruktif.

Baca juga: 4 Cara Mengatasi Kelopak Mata Beda Sebelah yang Aman

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau