Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/01/2022, 19:00 WIB
Annisyah Dewi N,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bagi wanita, kehamilan sering diasosiasikan sebagai anugerah terindah dari Tuhan yang akan menjadi pelengkap dari sebuah keluarga.

Kehamilan terjadi setelah sel telur dibuahi oleh sperma lalu tertanam di dalam lapisan rahim untuk berkembang menjadi janin dan plasenta.

Namun, tidak semua kehamilan dapat berjalan lancar sebagaimana mestinya. Salah satunya adalah hamil anggur.

Baca juga: Hamil Anggur: Ciri, Penyebab, Faktor Risiko, dan Cara Mengobati

Hamil anggur atau mola hydatidosa merupakan komplikasi kehamilan, di mana terjadi pertumbuhan abnormal pada trofobias, yaitu sel yang biasanya berkembang menjadi plasenta.

Terdapat dua jenis hamil anggur, yakni hamil anggur lengkap dan hamil anggur parsial (sebagian).

Pada hamil anggur lengkap jaringan plasenta abnormal mengalami pembengkakan, serta membentuk kista yang berisi cairan dan jaringan janin tidak terbentuk.

Sedangkan pada hamil anggur parsial (sebagian), jaringan plasenta normal akan terbentuk bersama dengan jaringan plasenta abnormal (tidak normal).

Jaringan janin mungkin terbentuk, tetapi janin tidak dapat bertahan dan biasanya terjadi keguguran pada awal kehamilan.

Kondisi ini disebut hamil anggur dikarenakan plasenta (ari-ari) atau kista yang terbentuk di dalam rahim menyerupai sekumpulan anggur.

Hamil anggur dapat menjadi komplikasi serius, termasuk bentuk kanker yang memerlukan penanganan medis.

Gejala

Merangkum Healthline dan Very Well Family, hamil anggur dapat terjadi secara asimptomatik atau tidak menimbulkan gejala.

Gejala awal hamil anggur pada awalnya menyerupai kehamilan normal.

Baca juga: 3 Perawatan untuk Hamil Anggur

Namun, seiring bertambahnya usia kehamilan dokter akan menemukan beberapa gejala berikut:

  • Perdarahan pada trimester pertama (13 minggu pertama), cairan yang keluar dapat berupa gumpalan berwarna merah terang hingga cokelat tua
  • Mual dan muntah hebat, akibat plasenta menghasilkan hormon hCG (human chorionic gonadotropin) terlalu banyak
  • Nyeri atau ketidaknyamanan pada panggul
  • Perut tampak membesar tidak sesuai dengan usia kehamilan
  • Anemia
  • Tekanan darah yang tinggi
  • Hipertiroidisme atau kelenjar tiroid yang terlalu aktif
  • Tidak ada detak jantung atau gerakan janin
  • Ukuran rahim yang tidak sesuai dengan usia kehamilan.

Penyebab

Menurut Mayo Clinic, hamil anggur disebabkan oleh proses pembuahan yang tidak normal.

Pada hamil anggur lengkap, kondisi ini disebabkan oleh sel telur kosong dibuahi oleh satu atau dua sperma dan sel terbentuk hanya dari gen ayah.

Dalam kondisi ini, kromosom dari sel telur hilang atau tidak aktif dan kromosom dari sperma di duplikasi sehingga hanya janin tidak terbentuk.

Sedangkan pada hamil anggur parsial (sebagian) kromosom ibu tetap ada, tetapi ayah menyediakan oleh dua pasang kromosom.

Kondisi ini kerap terjadi ketika dua sperma membuahi satu sel telur yang menghasilkan salinan lebih dari materi genetik ayah.

Baca juga: Ciri Hamil Anggur yang Perlu Anda Ketahui

Faktor risiko

Dikutip dari Very Well Family, beberapa kondisi yang meningkatkan risiko mengalami hamil anggur meliputi:

  1. Hamil di usia kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun
  2. Mengalami gizi buruk, terutama kekurangan asupan beta karoten
  3. Memiliki riwayat hamil anggur
  4. Memiliki riwayat keguguran.

Diagnosis

Merangkum dari situs Healthline dan Better Health Channel, hamil anggur dapat didiagnosis melalui beberapa metode berikut:

  1. Anamnesis
    Dokter akan melakukan tanya jawab mengenai gejala dan riwayat medis pasien secara keseluruhan, termasuk riwayat kehamilan dan keguguran
  2. Pemeriksaan fisik
    Dilakukan untuk melihat ukuran dan mendeteksi pembesaran perut
  3. Tes darah
    Dilakukan untuk mengukur kadar hormon hCG (human chorionic gonadotropin)
  4. Ultrasonografi (USG)
    Menggunakan gelombang suara berfrekuensi tinggi untuk melihat kondisi jaringan dan mendeteksi pertumbuhan jaringan abnormal di dalam perut
  5. Pemeriksaan radiologi
    CT scan, rontgen, atau MRI mungkin dilakukan jika dokter menduga terdapat kanker yang telah menyebar ke bagian tubuh lain.

Baca juga: Penyebab dan Faktor Risiko Hamil Anggur

Perawatan

Dirangkum dari Cleveland Clinic dan Healthline, hamil anggur tidak dapat tumbuh menjadi kehamilan yang normal dan sehat.

Sebagian besar kasus hamil anggur berakhir dengan keguguran spontan, di mana gumpalan-gumpalan yang menyerupai sekumpulan buah anggur secara alami keluar melalui vagina.

Namun, apabila penderita hamil anggur tidak mengalami keguguran maka dokter akan melakukan penanganan guna mencegah komplikasi.

Beberapa metode penanganan yang dapat dilakukan, meliputi:

  • Kuret

Pada prosedur ini, dokter akan melebarkan serviks dan menggunakan alat khusus untuk mengangkat semua jaringan abnormal yang ada di dalam rahim.

  • Histerektomi

Merupakan prosedur operasi pengangkatan rahim yang umumnya dilakukan pada wanita yang tidak berencana hamil lagi.

  • Rehabilitasi atau pemulihan

Setelah hamil anggur ditangani, pasien masih memerlukan pemeriksaan rutin untuk mengetahui kadar hCG.

Pemeriksaan rutin ini dilakukan guna memastikan bahwa tidak ada jaringan abnormal yang tersisa di dalam rahim.

Baca juga: Berapa Bulan Hamil Anggur Bisa Diketahui?

Pemeriksaan rutin ini dilakukan setidaknya hingga satu tahun pasca melakukan penanganan hamil anggur.

Komplikasi

Mengutip situs Better Health Channel, hamil anggur dapat menimbulkan beberapa komplikasi berikut:

  • Kista ovarium
  • Sesak napas, ketika menyebar ke paru-paru
  • Hipertiroidisme, dapat menyebabkan jantung berdebar
  • Gestational trophoblastic neoplasia, terjadi ketika sel abnormal menyebar ke bagian tengah dinding rahim
  • Choriocarcinoma, merupakan jenis kanker yang menyebar dengan cepat ke bagian tubuh mana pun melalui pembuluh darah atau sistem limfatik.

Pencegahan

Mengutip Healthline, melakukan pemeriksaan rutin selama kehamilan merupakan cara terbaik untuk mencegah dan mendeteksi dini kemungkinan komplikasi selama kehamilan.

Wanita yang memiliki riwayat hamil anggur, sebaiknya menunda kehamilan hingga satu tahun setelah guna mencegah hamil anggur pada kehamilan berikutnya.

Pemeriksaan genetik mungkin dapat dilakukan guna mendeteksi kemungkinan mengalami kehamilan anggur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau