Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/01/2022, 11:00 WIB
Xena Olivia,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Duktus Arteriosus Paten atau patent ductus arteriosus (PDA) adalah pembukaan terus-menerus antara dua pembuluh darah utama yang berasal dari jantung.

Pembukaan (ductus arteriosus) adalah bagian normal dari sistem peredaran darah bayi di dalam rahim yang biasanya menutup segera setelah lahir. Jika tetap terbuka, itu disebut patent ductus arteriosus.

Jika berukuran kecil, kondisi ini tidak akan menimbulkan masalah dan mungkin tidak akan memerlukan pengobatan.

Baca juga: Penyakit Jantung Bawaan

Namun, duktus arteriosus paten berukuran besar dapat menyebabkan darah kaya oksigen mengalir ke arah yang salah sehingga bercampur dengan darah minim oksigen, melemahkan otot jantung, dan menyebabkan gagal jantung serta komplikasi lainnya.

Gejala

Ukuran lubang antara aorta dan arteri pulmonalis akan memengaruhi tingkat keparahan gejala.

Jika bayi memiliki lubang kecil, gejala mungkin tidak akan timbul.

Beberapa gejala PDA yang paling umum, yaitu:

  • kulit membiru karena tidak mendapatkan cukup oksigen (sianosis)
  • sangat lelah
  • kesulitan bernapas atau lebih cepat
  • kesulitan makan atau kelelahan saat menyusui
  • infeksi
  • pertambahan berat badan yang buruk
  • kesulitan melakukan aktivitas saat berusia lebih besar.

Gejala PDA dapat terlihat seperti kondisi kesehatan lainnya. Segera bawa anak ke dokter untuk mendapatkan diagnosis.

Penyebab

Duktus arteriosus adalah arteri janin normal yang menghubungkan arteri tubuh utama (aorta) dan arteri paru-paru utama (arteri pulmonalis).

Duktus memungkinkan darah mengalir keluar dari paru-paru sebelum lahir.

Baca juga: Pahami, Berbagai Jenis dan Penyebab Penyakit Jantung Bawaan

Setiap bayi lahir dengan duktus arteriosus. Setelah lahir, pembukaan tidak lagi diperlukan sehingga akan menyempit dan menutup dengan sendirinya dalam beberapa hari pertama kehidupan.

Terkadang, duktus tidak menutup setelah lahir.

Biasanya kondisi ini terjadi pada bayi prematur, tapi tidak menutup kemungkinan bayi cukup bulan pun mengalami hal ini. Meskipun, penyebabnya biasanya tidak diketahui.

Beberapa pasien juga dapat memiliki cacat jantung lainnya bersamaan dengan PDA.

Diagnosis

Pada anak-anak

PDA sering didiagnosis pada bayi prematur saat mereka masih di rumah sakit. Bayi diyakini memiliki PDA saat:

  • membutuhkan lebih banyak oksigen atau lebih banyak bantuan pernapasan dari yang diharapkan
  • memiliki lebih banyak episode apnea (jeda saat bernapas)
  • detak jantungnya meningkat
  • tidak bertambah berat badan.

Pada anak yang berusia lebih besar, PDA dicurigai saat terdengar murmur jantung.

Beberapa pasien, terutama bayi, mungkin memiliki gejala gagal jantung, seperti:

  • napas cepat 
  • berkeringat
  • kesulitan makan, dan
  • penambahan berat badan yang buruk.

Baca juga: Gejala Kelainan Jantung Bawaan pada Bayi, Anak, dan Dewasa

Banyak anak mungkin tidak memiliki gejala sama sekali.

Dokter akan melakukan tes ekokardiogram (USG jantung) jika menduga seorang anak memiliki PDA.

Gelombang suara digunakan untuk menghasilkan gambar jantung anak.

Gambar tersebut dapat membantu dokter menentukan jika terdapat PDA dan jumlah darah yang mengalir melaluinya.

Pada dewasa

Dokter dapat mencurigai seseorang dengan PDA jika mengalami sesak napas, jantung berdebar, dan murmur jantung yang terdengar melalui stetoskop.

Beberapa pengujian yang mungkin dilakukan dokter, termasuk:

  • ekokardiogram
  • elektrokardiogram (EKG): rekaman aktivitas listrik jantung yang membantu dokter mendeteksi kelainan irama jantung
  • oksimetri (dapat diperoleh pada kedua jari tangan dan kaki): prosedur noninvasif untuk mengukur oksigen dalam darah dan dapat mengidentifikasi pasien yang hipertensi pulmonalnya telah lanjut dan mengakibatkan pembalikan aliran darah melalui PDA.

Perawatan

Perawatan untuk PDA dapat bergantung pada usia penderita. Beberapa opsi dapat termasuk di bawah ini.

Baca juga: 9 Komplikasi Penyakit Jantung Bawaan yang Perlu Diwaspadai

  • Menunggu dengan waspada: dokter akan memantau jantung bayi untuk memastikan pembuluh darah terbuka dan menutup dengan benar bagi bayi prematur.

    Untuk bayi cukup bulan, anak-anak, dan orang dewasa dengan PDA kecil tanpa gejala, pemantauan juga mungkin diperlukan.

  • Obat-obatan: pada bayi prematur, obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) seperti ibuprofen atau indometasin dapat digunakan untuk menutup PDA.

    NSAID dapat memblokir bahan kimia mirip hormon dalam tubuh yang membuat PDA tetap terbuka. Namun, NSAID tidak akan menutup PDA pada bayi cukup bulan, anak-anak, atau orang dewasa.

  • Penutupan bedah: jika pengobatan tidak efektif dan timbul komplikasi, pembedahan dapat direkomendasikan. Ahli bedah dapat membuat sayatan kecil di antara tulang rusuk anak atau orang dewasa untuk mencapai jantung dan memperbaiki saluran yang terbuka dengan jahitan atau klip.

    Kemungkinan risiko operasi termasuk suara serak, pendarahan, infeksi, dan diafragma lumpuh.

  • Prosedur kateter: bayi prematur terlalu kecil untuk prosedur ini. Namun, jika bayi tidak memiliki masalah kesehatan terkait PDA, dokter mungkin akan menyarankan hingga bayi tumbuh lebih besar untuk dapat melakukan prosedur ini.

    Prosedur ini juga dapat digunakan untuk bayi cukup bulan, anak-anak, dan orang dewasa. Dalam prosedur ini, kateter (tabung tipis) dimasukkan ke dalam pembuluh darah di selangkangan dan dijalin ke jantung. Penyumbatan akan disalurkan melalui kateter untuk menutp duktus arteriosus.

Baca juga: 6 Gejala Penyakit Jantung Bawaan yang Perlu Diwaspadai

Komplikasi

Duktus arteriosus paten kecil mungkin tidak akan menimbulkan komplikasi.

Namun, cacat yang lebih besar dan tidak dapat diobati dapat menyebabkan:

  • tekanan darah tinggi di paru-paru: terlalu banyak darah yang beredar melalui arteri utama jantung melalui PDA dapat menyebabkan hipertensi pulmonal dan membuat paru-paru mengalami kerusakan permanen. PDA berukuran besar juga dapat menyebabkan sindrom Eisenmenger, jenis hipertensi pulmonal yang ireversibel.
  • gagal jantung: orang dengan PDA dapat menyebabkan jantung membesar dan melemah sehingga jantung gagal. Pada kondisi ini, jantung tidak dapat memompa secara efektif.
  • infeksi jantung (endokarditis): orang dengan masalah jantung struktural seperti PDA berisiko lebih tinggi mengalami peradangan lapisan dalam jantung daripada orang dengan jantung sehat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau