KOMPAS.com - Duktus Arteriosus Paten atau patent ductus arteriosus (PDA) adalah pembukaan terus-menerus antara dua pembuluh darah utama yang berasal dari jantung.
Pembukaan (ductus arteriosus) adalah bagian normal dari sistem peredaran darah bayi di dalam rahim yang biasanya menutup segera setelah lahir. Jika tetap terbuka, itu disebut patent ductus arteriosus.
Jika berukuran kecil, kondisi ini tidak akan menimbulkan masalah dan mungkin tidak akan memerlukan pengobatan.
Baca juga: Penyakit Jantung Bawaan
Namun, duktus arteriosus paten berukuran besar dapat menyebabkan darah kaya oksigen mengalir ke arah yang salah sehingga bercampur dengan darah minim oksigen, melemahkan otot jantung, dan menyebabkan gagal jantung serta komplikasi lainnya.
Ukuran lubang antara aorta dan arteri pulmonalis akan memengaruhi tingkat keparahan gejala.
Jika bayi memiliki lubang kecil, gejala mungkin tidak akan timbul.
Beberapa gejala PDA yang paling umum, yaitu:
Gejala PDA dapat terlihat seperti kondisi kesehatan lainnya. Segera bawa anak ke dokter untuk mendapatkan diagnosis.
Duktus arteriosus adalah arteri janin normal yang menghubungkan arteri tubuh utama (aorta) dan arteri paru-paru utama (arteri pulmonalis).
Duktus memungkinkan darah mengalir keluar dari paru-paru sebelum lahir.
Baca juga: Pahami, Berbagai Jenis dan Penyebab Penyakit Jantung Bawaan
Setiap bayi lahir dengan duktus arteriosus. Setelah lahir, pembukaan tidak lagi diperlukan sehingga akan menyempit dan menutup dengan sendirinya dalam beberapa hari pertama kehidupan.
Terkadang, duktus tidak menutup setelah lahir.
Biasanya kondisi ini terjadi pada bayi prematur, tapi tidak menutup kemungkinan bayi cukup bulan pun mengalami hal ini. Meskipun, penyebabnya biasanya tidak diketahui.
Beberapa pasien juga dapat memiliki cacat jantung lainnya bersamaan dengan PDA.
PDA sering didiagnosis pada bayi prematur saat mereka masih di rumah sakit. Bayi diyakini memiliki PDA saat:
Pada anak yang berusia lebih besar, PDA dicurigai saat terdengar murmur jantung.
Beberapa pasien, terutama bayi, mungkin memiliki gejala gagal jantung, seperti:
Baca juga: Gejala Kelainan Jantung Bawaan pada Bayi, Anak, dan Dewasa
Banyak anak mungkin tidak memiliki gejala sama sekali.
Dokter akan melakukan tes ekokardiogram (USG jantung) jika menduga seorang anak memiliki PDA.
Gelombang suara digunakan untuk menghasilkan gambar jantung anak.
Gambar tersebut dapat membantu dokter menentukan jika terdapat PDA dan jumlah darah yang mengalir melaluinya.
Dokter dapat mencurigai seseorang dengan PDA jika mengalami sesak napas, jantung berdebar, dan murmur jantung yang terdengar melalui stetoskop.
Beberapa pengujian yang mungkin dilakukan dokter, termasuk:
Perawatan untuk PDA dapat bergantung pada usia penderita. Beberapa opsi dapat termasuk di bawah ini.
Baca juga: 9 Komplikasi Penyakit Jantung Bawaan yang Perlu Diwaspadai
Untuk bayi cukup bulan, anak-anak, dan orang dewasa dengan PDA kecil tanpa gejala, pemantauan juga mungkin diperlukan.
NSAID dapat memblokir bahan kimia mirip hormon dalam tubuh yang membuat PDA tetap terbuka. Namun, NSAID tidak akan menutup PDA pada bayi cukup bulan, anak-anak, atau orang dewasa.
Kemungkinan risiko operasi termasuk suara serak, pendarahan, infeksi, dan diafragma lumpuh.
Prosedur ini juga dapat digunakan untuk bayi cukup bulan, anak-anak, dan orang dewasa. Dalam prosedur ini, kateter (tabung tipis) dimasukkan ke dalam pembuluh darah di selangkangan dan dijalin ke jantung. Penyumbatan akan disalurkan melalui kateter untuk menutp duktus arteriosus.
Baca juga: 6 Gejala Penyakit Jantung Bawaan yang Perlu Diwaspadai
Duktus arteriosus paten kecil mungkin tidak akan menimbulkan komplikasi.
Namun, cacat yang lebih besar dan tidak dapat diobati dapat menyebabkan:
Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.