KOMPAS.com - Benign prostatic hyperplasia (BPH) merupakan kondisi umum yang terjadi seiring dengan bertambahnya usia pria.
Kelenjar prostat yang membesar dapat menyebabkan gejala yang tidak nyaman dan masalah pada kandung kemih, saluran kemih, atau ginjal.
Baca juga: 4 Cara Mengobati Penyakit Prostat, Tak Selalu Perlu Operasi
Faktor risiko
BPH merupakan pembesaran kelenjar prostat yang menyebabkan aliran urine Anda akan tersumbat.
Pada dasarnya, penyebab BPH tidak sepenuhnya dapat dijelaskan.
Namun, melansir Mayo Clinic, kondisi ini dapat dikaitkan dengan beberapa faktor risiko sebagai berikut:
- Perubahan keseimbangan hormon seks akibat penuaan pada pria
- Sejarah keluarga
- Diabetes dan penyakit jantung
- Berat badan berlebihan atau obesitas.
Gejala
Gejala BPH cenderung akan memburuk secara bertahap dari waktu ke waktu.
Berdasarkan Medical News Today, gejala BPH meliputi:
Gejala umum
- Kebutuhan yang sering atau mendesak untuk buang air kecil
- Peningkatan frekuensi buang air kecil di malam hari
- Kesulitan memulai buang air kecil
- Aliran urine yang lemah atau aliran yang tidak lancar
- Ketidakmampuan untuk mengosongkan kandung kemih sepenuhnya.
Gejala kronis
- Infeksi saluran kemih
- Ketidakmampuan untuk buang air kecil
- Darah dalam urine.
Baca juga: 4 Pantangan Makanan untuk Penderita Penyakit Prostat
Segera hubungi dokter jika Anda mengalami gejala di atas untuk penanganan yang lebih lanjut.
Diagnosis
Melansir Medical News Today, diagnosis BPH dapat mencakup:
- Pemeriksaan dubur digital untuk memeriksa bentuk, ukuran, dan ketebalan prostat
- Sistoskopi, memeriksa bagian dalam kandung kemih dan uretra
- Tes urine untuk menyingkirkan infeksi, mengukur aliran urine dan tekanan pada kandung kemih
- Tes darah, mendeteksi pembesaran prostat
- Ultrasonografi, menunjukkan perubahan apapun pada prostat.
Perawatan
Jenis pengobatan umumnya akan tergantung pada tingkat keparahan gejala. Dalam beberapa kasus, pengobatan mungkin tidak diperlukan.
Berdasarkan Medical News Today, pilihan perawatan untuk mengatasi BPH termasuk:
- Resep obat untuk meningkatkan aliran urine atau mengurangi gejala kencing dengan mengecilkan prostat
- Pengangkatan uretra prostat agar tidak menghalangi uretra
- Ablasi uap air konvektif, membunuh jaringan prostat yang tidak diinginkan
- Terapi gelombang mikro transurethral (TUMT), membunuh jaringan yang tidak diinginkan
- Kateterisasi untuk mengalirkan kandung kemih
- Operasi, dilakukan jika resep obat tidak efektif atau gejala kronis.
Baca juga: 11 Gejala Prostat Bermasalah di Usia Muda dan Penyebabnya
Selain itu, menurut Mayo Clinic, terdapat beberapa perawatan rumahan untuk membantu Anda mengontrol gejala BPH, yaitu:
- Batasi minuman di malam hari
- Batasi konsumsi kafein dan alkohol
- Batasi penggunaan obat dekongestan atau antihistamin yang dapat membuat Anda lebih sulit untuk buang air kecil
- Jangan tunda buang air kecil saat Anda merasakan dorongan
- Cobalah untuk buang air kecil pada waktu yang teratur
- Ikuti diet sehat untuk menjaga berat badan yang sehat
- Rutin berolahraga
- Jaga suhu ruangan Anda tetap hangat.
Komplikasi
Menurut Mayo Clinic, BPH yang tidak segera ditangani dapat menyebabkan komplikasi sebagai berikut:
- Ketidakmampuan untuk buang air kecil
- Infeksi saluran kemih
- Batu kandung kemih
- Kerusakan kandung kemih
- Kerusakan ginjal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.