Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/04/2022, 10:00 WIB
Xena Olivia,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Skorbut adalah penyakit ketika seseorang kekurangan vitamin C secara parah.

Vitamin C atau asam askorbat adalah nutrisi makanan yang penting. Vitamin C berperan dalam pengembangan dan fungsi beberapa struktur dan proses tubuh, termasuk:

Baca juga: 7 Penyebab Kekurangan Vitamin C yang Perlu Diwaspadai

  • pembentukan kolagen yang tepat, protein yang membantu memberikan struktur dan stabilitas
  • jaringan ikat tubuh
  • metabolisme
  • kolesterol dan protein
  • penyerapan zat besi
  • aksi antioksidan
  • penyembuhan luka
  • penciptaan neurotransmiter, seperti dopamin dan epinefrin.

Gejala

Vitamin C adalah nutrisi penting yang membantu tubuh menyerap zat besi dan memproduksi kolagen.

Apabila tubuh tidak menghasilkan cukup kolagen, jaringan akan rusak.

Selain itu, asam askorbat juga dibutuhkan untuk mensintesis dopamin, epinefrin, dan karnitin, yang dibutuhkan untuk memproduksi energi.

Tanda dan gejala untuk awal defisiensi vitamin C biasanya mulai setelah 8 hingga 12 minggu, seperti:

  • kehilangan nafsu makan
  • penurunan berat badan
  • kelelahan
  • lekas marah
  • lesu.

Baca juga: Minum Vitamin C Tambahan, Sebaiknya Kapan?

Dalam 1 hingga 3 bulan, beberapa tanda-tanda yang muncul, yaitu:

  • anemia
  • mialgia atau nyeri, termasuk nyeri tulang
  • bengkak atau edema
  • petechiae atau bintik merah kecil akibat pendarahan di bawah kulit
  • perubahan suasana hati dan depresi.

Saat penyakit berkembang lebih lanjut, penderita akan menunjukkan tanda-tanda:

  • edema umum
  • penyakit kuning parah
  • penghancuran sel darah merah, yang dikenal sebagai hemolisis
  • pendarahan mendadak dan spontan
  • neuropati
  • kejang.

Tanda-tanda saat penyakit sudah berkembang lanjut dapat berakibat fatal.

Penyebab

Vitamin C dapat ditemukan dalam berbagai buah-buahan sayuran. Selain itu, juga dapat dikonsumsi melalui suplemen.

Orang yang tidak mendapatkan gizi dan makanan idea berisiko lebih tinggi mengalami skorbut.

Penyakit skorbut dapat berkembang jika:

Baca juga: Benarkah Vitamin C Bisa Mencegah atau Mengobati Batuk Pilek?

  • tidak mengonsumsi buah-buahan dan sayuran dalam pola makan
  • makan dalam porsi sangat sedikit, karena gangguan makan atau pengobatan tertentu (seperti kemoterapi)
  • merokok
  • menyalahgunakan obat-obatan dan alkohol untuk jangka lama
  • memiliki pola makan yang buruk saat hamil atau menyusui (tubuh membutuhkan vitamin C ekstra)
  • memiliki diabetes tipe 1 dan membutuhkan tingkat vitamin C yang lebih tinggi.

Diagnosis

Dalam mendiagnosis skorbut, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan mengajukan pertanyaan terkait pola makan pasien.

Setelah itu, dokter akan melakukan tes darah untuk memeriksa kadar vitamin C dalam serum darah.

Umumnya, penderita skorbut memiliki kadar vitamin C serum darah kurang dari 11 mol per Liter.

Perawatan

Perawatan skorbut relatif sederhana. Dokter akan merekomendasikan untuk lebih banyak mengonsumsi lebih banyak buah dan sayuran segar.

Selain itu, dokter juga mungkin akan menyarankan untuk mengonsumsi suplemen vitamin C.

Biasanya, penderita akan merasa lebih baik dalam waktu 48 jam dan sembuh total dalam waktu dua minggu.

Baca juga: 6 Manfaat Vitamin C untuk Wanita

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau