KOMPAS.com – Banyak orang pernah memiliki momen-momen kelupaan dari waktu ke waktu.
Meski bisa menjadi kejadian yang sangat normal, memiliki ingatan buruk tetap saja dapat membuat frustasi.
Genetika sangat berperan dalam ingatan yang buruk, terutama dalam kondisi neurologis yang serius seperti penyakit Alzheimer.
Baca juga: 8 Manfaat Sarapan, Pasok Energi hingga Tingkatkan Daya Ingat
Namun, penelitian telah menunjukkan bahwa pola makan dan gaya hidup juga berdampak besar pada memori.
Merangkum Medical News Today, daya ingat cenderung akan berkurang pada keadaan-keadaan, sebagai berikut:
Seiring berjalannya waktu, kemampuan otak pada manusia memang akan menurun akibat proses penuaan, termasuk kondisi kesehatan semakin kian lemah atau kurang baik.
Jika Anda kerap dihadapkan pada masalah kemampuan mengingat, akan lebih baik jangan putus asa dulu.
Baca juga: Tak Bisa Jawab 6 Pertanyaan Ini? Tanda Otak Alami Penurunan Fungsi
Melansir Health Line, tersedia sejjumlah cara meningkatkan daya ingat berbasis bukti yang dapat dicoba.
Bagaimana saja caranya?
1. Kurangi konsumsi gula
Makan terlalu banyak gula tambahan telah dikaitkan dengan banyak masalah kesehatan dan penyakit kronis, termasuk penurunan kognitif.
Penelitian telah menunjukkan bahwa diet sarat gula dapat menyebabkan memori yang buruk dan volume otak yang berkurang, terutama di area otak yang menyimpan memori jangka pendek.
Sebagai contoh, sebuah penelitian terhadap lebih dari 4.000 orang, menemukan bahwa mereka yang mengonsumsi minuman manis seperti soda memiliki volume otak total yang lebih rendah dan ingatan rata-rata lebih buruk dibandingkan dengan orang yang mengonsumsi lebih sedikit gula.
Mengurangi gula tidak hanya membantu daya ingat Anda, tetapi juga meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.
Baca juga: Ini Alasan Orang Gemuk Rentan Terkena Diabetes
2. Cobalah konsumsi suplemen minyak ikan
Minyak ikan kaya akan asam lemak omega-3 eicosapentaenoic acid (EPA) dan docosahexaenoic acid (DHA).
Lemak ini penting untuk kesehatan secara keseluruhan dan telah terbukti menurunkan risiko penyakit jantung, mengurangi peradangan, menghilangkan stres dan kecemasan, dan memperlambat penurunan mental.
Banyak penelitian telah menunjukkan bahwa mengonsumsi ikan dan suplemen minyak ikan dapat meningkatkan daya ingat, terutama pada orang tua.
Sebuah studi skala kecil terhadap 36 orang dewasa yang lebih tua dengan gangguan kognitif ringan, menemukan bahwa skor memori jangka pendek dan kerja meningkat secara signifikan setelah mereka mengonsumsi suplemen minyak ikan terkonsentrasi selama 12 bulan.
Ulasan terbaru lainnya dari 28 penelitian menunjukkan bahwa ketika orang dewasa dengan gejala kehilangan ingatan ringan mengonsumsi suplemen yang kaya DHA dan EPA, seperti minyak ikan, mereka mengalami peningkatan memori episodik.
Baik DHA dan EPA sangat penting untuk kesehatan dan fungsi otak dan juga membantu mengurangi peradangan dalam tubuh, yang telah dikaitkan dengan penurunan kognitif.
Baca juga: 12 Makanan yang Mengandung Omega 3 Tinggi
3. Luangkan waktu untuk meditasi
Praktik meditasi dapat berdampak positif pada kesehatan Anda dalam banyak hal.
Meditasi di antaranya dapat membuat rileks atau tenang, serta dapat mengurangi stres, rasa sakit, menurunkan tekanan darah, dan bahkan meningkatkan daya ingat.
Faktanya, meditasi telah terbukti meningkatkan materi kelabu di otak.
Materi kelabu mengandung badan sel neuron.
Seiring bertambahnya usia, materi kelabu ini menurun, yang berdampak negatif pada memori dan kognisi.
Teknik meditasi dan relaksasi telah terbukti meningkatkan ingatan jangka pendek pada orang-orang dari segala usia, dari orang berusia 20-an hingga orang tua.
Misalnya, sebuah penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa Taiwan yang melakukan praktik meditasi seperti mindfulness memiliki memori kerja spasial yang jauh lebih baik daripada siswa yang tidak berlatih meditasi.
Baca juga: 3 Cara Meditasi untuk Atasi Insomnia
4. Pertahankan berat badan yang sehat
Menjaga berat badan yang sehat sangat penting untuk kesejahteraan dan merupakan salah satu cara terbaik untuk menjaga tubuh dan pikiran dalam kondisi prima.
Beberapa penelitian telah menetapkan obesitas sebagai faktor risiko penurunan kognitif.
Menariknya, menjadi obesitas sebenarnya dapat menyebabkan perubahan pada gen yang terkait dengan memori di otak, yang berdampak negatif pada memori.
Obesitas juga dapat menyebabkan resistensi insulin dan pembengkakan, yang keduanya dapat berdampak negatif pada otak.
Sebuah penelitian terhadap 50 orang yang berusia antara 18 dan 35, menemukan bahwa indeks massa tubuh yang lebih tinggi dikaitkan dengan kinerja yang jauh lebih buruk pada tes memori.
Obesitas juga dikaitkan dengan risiko yang lebih tinggi untuk mengembangkan penyakit Alzheimer, penyakit progresif yang merusak memori dan fungsi kognitif.
Baca juga: 3 Cara Mengukur Obesitas, Mana yang Terbaik?