Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

12 Penyebab Susah BAB, Bukan Hanya Sembelit

Kompas.com - 26/02/2021, 08:05 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com - Banyak orang terkadang mendapati fesesnya besar dan sulit dikeluarkan.

Gejala ini biasanya bersifat sementara dan tidak perlu dikhawatirkan.

Namun, dalam beberapa kasus, buang air besar (BAB) yang tidak nyaman mungkin merupakan tanda masalah medis yang mendasarinya.

Baca juga: 8 Makanan Penyebab Sembelit yang Perlu Diwaspadai

Berikut ini adalah beberapa kemungkinan penyebab susah BAB dengan kondisi tinja berukuran besar, sulit dikeluarkan, dan perasaan nyeri:

1. Sembelit

Konstipasi atau sembelit dapat menyebabkan feses menjadi sulit untuk dikeluarkan.

Merangkum Medical News Today, beberapa kemungkinan penyebab sembelit di antaranya, yakni:

  • Lanjut usia (lansia)
  • Kekurangan serat dalam makanan
  • Mengabaikan kebutuhan untuk BAB atau sering menahan BAB
  • Dehidrasi
  • Kurangnya aktivitas fisik
  • Perubahan pola makan atau kebiasaan makan

Sedangkan gejala sembelit mungkin termasuk:

  • Kurang dari tiga kali BAB dalam seminggu
  • Tinja keras, kering, atau menggumpal
  • Susah BAB atau rasa sakit saat melakukannya
  • Perasaan BAB yang tidak tuntas

Baca juga: 4 Alasan Stres Bisa Sebabkan Sembelit

2. Impaksi feses

Impaksi feses adalah suatu kondisi di mana tubuh tidak dapat mengeluarkan feses yang besar, kering, dan keras melalui usus besar atau rektum.

Penyebab impaksi feses bisa meliputi:

  • Terlalu sering menggunakan obat pencahar
  • Efek samping konsumsi beberapa jenis obat pereda nyeri
  • Kurangnya aktivitas fisik dalam waktu lama
  • Perubahan pola makan
  • Sembelit yang tidak diobati

Gejala impaksi feses bisa meliputi:

  • Ketidakmampuan untuk BAB
  • Sakit perut atau punggung
  • Kesulitan buang air kecil
  • Mual
  • Muntah
  • Diare tak terkontrol
  • Perubahan pernapasan atau detak jantung

Impaksi feses bisa berbahaya tanpa pengobatan, jadi seseorang harus segera mencari pertolongan dokter jika mengalami gejala penyakit ini.

Baca juga: 9 Penyebab BAB Berdarah yang Perlu Diwaspadai

3. Obstruksi usus

Obstruksi usus adalah kondisi parah di mana penyumbatan di usus, baik usus halus maupun usus besar menghalangi proses pencernaan normal.

Akibatnya, penderita bisa jadi sulit atau tidak mungkin untuk memindahkan feses ke rektum.

Kemungkinan penyebab obstruksi usus meliputi:

  • Adanya benda asing di usus
  • Perubahan atau pertumbuhan usus yang abnormal
  • Penyakit radang usus
  • Tumor
  • Jaringan parut setelah operasi atau infeksi
  • Hernia

Gejala obstruksi usus bisa meliputi:

  • Sakit perut yang parah atau kram perut
  • Muntah
  • Perut bengkak atau terasa penuh
  • Sembelit
  • Ketidakmampuan untuk mengeluarkan gas
  • Suara keras yang keluar dari perut

 

Obstruksi usus adalah keadaan darurat, dan seseorang perlu membutuhkan bantuan dokter segera.

4. Hipotiroidisme

Pada penderita hipotiroidisme, kelenjar tiroid tidak dapat menghasilkan cukup hormon tiroid yang memengaruhi banyak fungsi tubuh.

Hipotiroidisme juga dapat menyebabkan sembelit.

Gejala hipotiroidisme lainnya mungkin termasuk:

  • Kelelahan
  • Kulit dan rambut kering
  • Tidak bisa mentolerir dingin
  • Depresi
  • Kenaikan berat badan yang tidak bisa dijelaskan

Hipotiroidisme dilaporkan lebih sering terjadi pada wanita ketimbang pria, dan mereka yang berusia di atas 60 tahun.

Baca juga: 12 Makanan yang Mengandung Gas Tinggi

5. Sindrom iritasi usus besar

Irritable bowel syndrome (IBS) atau sindrom iritasi usus besar adalah masalah pencernaan yang menyebabkan ketidaknyamanan perut dan sering terjadi perubahan gerakan usus.

Gejala-gejala IBS bisa jadi termasuk:

  • Sakit perut
  • Sembelit
  • Diare
  • Perut kembung
  • Gas lambung
  • Lendir di tinja
  • Sakit kepala
  • Mual
  • Kelelahan

Tidak diketahui secara jelas atau pasti penyebab IBS. Tetapi, pemicunya dapat meliputi:

  • Stres
  • Makanan atau minuman tertentu
  • Infeksi bakteri atau pertumbuhan bakteri berlebih di usus
  • Gangguan kesehatan mental

6. Encopresis

Encopresis mengacu pada anak di atas 4 tahun yang tidak dapat mengontrol BAB mereka.

Sembelit jangka panjang biasanya menyebabkan encopresis.

Gejala encopresus bisa meliputi:

  • Tinja di pakaian atau BAB di lantai
  • Nyeri saat BAB dan feses sulit dikeluarkan
  • Fese esar yang bisa menyumbat toilet
  • Diare tidak terkontrol

Baca juga: 7 Penyebab Diare Berdarah yang Perlu Diwaspadai

7. Kehamilan

Sembelit bisa menjadi gejala umum dalam kehamilan.

Sembelit pada kehamilan di antaranya bisa disebabkan oleh:

  • Perubahan hormon yang memengaruhi sistem pencernaan
  • Bayi yang sedang berkembang menekan usus
  • Pengurangan aktivitas fisik
  • Perubahan pola makan

Wanita hamil dengan sembelit mungkin mengalami gejala berikut:

  • Tinja keras dan menggumpal
  • Perasaan BAB yang tidak tuntas
  • Mengejan
  • BAB yang jarang

Baca juga: 11 Tanda Awal Kehamilan yang Sering Tak Disadari, Termasuk Jerawat?

8. Efek samping konsumsi obat

Obat dan suplemen tertentu dapat menjadi penyebab susah BAB.

Ini termasuk:

  • Anti-asam dengan aluminium dan kalsium
  • Obat antiseizure
  • Calcium channel blockers diuretik
  • Suplemen zat besi
  • Obat penyakit Parkinson
  • Narkotika
  • Obat untuk mengobati kejang otot
  • Beberapa antidepresan

9. Diabetes

Melansir WebMD, keluhan susah BAB biasa juga terjadi pada orang dengan kondisi diabetes.

Diabetes diperkirakan dapat memengaruhi saraf di usus besar, yang bisa memperlambat pergerakan tinja.

Baca juga: Berapa Kadar Gula Darah Normal dalam Tubuh?

10. Kanker usus besar

Tak bisa dipungkiri, meski jarang terjadi, sembelit atau perubahan warna dan bentuk tinja tetap saja bisa menjadi tanda dari kanker usus besar.

Jika warnanya merah, merah marun, atau sangat gelap, mungkin ada darah di tinja seseorang.

11. Penyakit Crohn

Penyakit crohn menyebabkan iritasi dan pembengkakan di bagian mana pun dari saluran pencernaan.

Jika itu terjadi di rektum, seseorang mungkin akan mengalami sembelit.

Oleh sebab itu, penyakit Crohn bisa menjadi penyebab susah BAB.

12. Divertikulosis

Melansir Health Line, divertikulosis adalah suatu keadaan di mana terbentuk banyak divertikula, tetapi tidak terjadi inflamasi.

Diverkula adalah kantung-kantung yang terbentuk di sepanjang saluran percernaan, terutama di usus besar (kolon).

Beberapa orang dengan divertikulosis tidak memiliki gejala.

Tetapi, sebagian lainnya mungkin akan mengalami gejala beriut:

  • Perut kembung
  • Kram perut
  • Diare
  • Sembelit atau susah BAB

Gejala ini mungkin menjadi lebih buruk jika kantung-kantung membengkak atau terinfeksi. Itu adalah masalah yang disebut divertikulitis.

Baca juga: 12 Cara Mengatasi Sembelit Secara Alami dan dengan Bantuan Obat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau