Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/09/2021, 06:00 WIB
Jessica Rosa Nathania,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Apakah Anda pernah berkeringat secara tiba-tiba meski cuaca tidak panas? Jika ya, kemungkinan Anda telah mengalami kondisi yang disebut keringat dingin.

Kondisi ini dapat dialami kapan saja oleh siapa pun dan umumnya muncul di tangan, telapak kaki, atau ketiak.

Perlu diketahui bahwa keringat dingin atau diaforesis tidak berhubungan dengan cuaca yang dingin, panas, atau akibat dari aktivitas berat.

Akan tetapi, keringat dingin terjadi sebagai bentuk respons tubuh terhadap stres atau gejala dari masalah kesehatan lainnya, yang di antaranya mungkin memerlukan penanganan medis.

Baca juga: Sering Keluar Keringat Dingin Bisa Jadi Tanda Penyakit Apa?

Penyebab

Merangkum Verywell Health dan Healthline, berikut beberapa kondisi yang dapat menyebabkan keringat dingin disertai dengan gejala lainnya.

  • Pingsan
    Tidak mendapatkan cukup oksigen ke otak, keringat dingin dapat terjadi tepat sebelum atau setelah pingsan.
  • Hipoglikemia
    Kadar gula darah di bawah normal dapat memicu keringat dingin.
  • Serangan jantung
    Keringat dingin disertai nyeri dada atau tekanan, atau tekanan di leher atau lengan.
  • Syok dan cedera
    Keringat terjadi akibat cedera parah yang dapat menyebabkan syok atau berkurangnya aliran darah dan oksigen ke organ tubuh. Selain keringat dingin, kondisi ini juga disertai dengan gejala:
    1. Kulit pucat
    2. Pernapasan cepat
    3. Denyut nadi cepat
    4. Muntah
    5. Pusing
    6. Kelelahan
    7. Kecemasan

Baca juga: 5 Gangguan Kesehatan yang Ditandai Munculnya Keringat Dingin

  • Infeksi dan sepsis
    Terjadi ketika virus atau bakteri menyerang tubuh dengan tingkat keparahan yang berbeda. Keringat dingin yang disebabkan kondisi ini disertai dengan gejala berikut.
    • Demam tinggi
    • Menggigil
    • Kebingungan
    • Pernapasan cepat
    • Denyut nadi cepat
    • Kesulitan bernapas
    • Hilang kesadaran
  • Vertigo
    Disebabkan oleh masalah dengan telinga bagian dalam yang terhubung dengan fungsi otak. Selain keringat dingin, gejala penyerta kondisi ini adalah:
    • Gerakan mata berkedut
    • Penglihatan kabur
    • Kesulitan berjalan
    • Mati rasa
    • Telinga berdengung
    • Kesulitan berbicara
  • Migrain
    Menyebabkan rasa sakit yang parah untuk waktu yang lama. Keringat dingin dapat saat tubuh merespons rasa sakit. Gejala penyerta lainnya adalah:
    • Kesulitan berbicara
    • Kesulitan melihat
    • Mati rasa di satu sisi tubuh
    • Mendengar suara yang tidak nyata
    • Sensitif terhadap suara atau cahaya
    • Pusing dan bingung

Baca juga: 13 Penyebab Keringat Dingin, Termasuk Gejala Serangan Jantung?

  • Hipotensi
    Tekanan darah turun dan menjadi sangat rendah yang dapat menyebabkan otak atau organ lain tidak mendapatkan cukup oksigen. Gejala lain yang mungkin menyertai adalah:
    • Pusing atau bingung
    • Penglihatan kabur
    • Pingsan tanpa peringatan
    • Merasa lelah dan mual
  • Menopause
    Keseimbangan hormon estrogen dan progesteron berubah drastis, sehingga menyebabkan siklus menstruasi berakhir. Tanda lainnya yang mengikuti kondisi ini:
    • Perubahan dalam siklus menstruasi
    • Kesulitan mengendalikan buang air kecil
    • Kesulitan tidur
    • Perubahan suasana hati atau kondisi mental

Seperti yang dijelaskan di atas, keringat dingin dapat menjadi gejala dari berbagai masalah kesehatan ringan hingga serius dan dapat disertai dengan gejala lainnya.

Diagnosis

Dokter merupakan sumber terbaik untuk mengetahui cara atau penanganan yang paling tepat.

Berdasarkan Healthline, Anda harus segera menemui dokter jika mengalami keringat dingin dengan kondisi atau gejala sebagai berikut:

  • Mengalami syok, terinfeksi, terluka parah, atau serangan jantung
  • Kuku atau bibir membiru
  • Terasa sesak di tenggorokan
  • Muntah darah
  • Mengeluarkan darah saat BAB

Baca juga: 9 Penyebab Keringat Dingin Terkait Gejala Penyakit Apa Saja

Perawatan

Keringat dingin bukanlah penyakit, melainkan menjadi tanda dari masalah kesehatan lain.

Berdasarkan Healthline, untuk menghilangkan kondisi ini, dokter akan melakukan pengobatan pada kondisi yang mendasarinya seperti:

  • Perawatan intensif , disebabkan serangan jantung
  • Resep antiperspiran, disebabkan menopause
  • Suntikan botox atau penghambat saraf untuk memblokir saraf yang memberi sinyal ke otak untuk memicu keringat
  • Iontophoresis, menyumbat kelenjar keringat sementara
  • Obat antidepresan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Video rekomendasi
Video lainnya

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com