Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/09/2021, 16:00 WIB
Luthfi Maulana Adhari,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Lidah kebas, kesemutan, atau mati rasa merupakan kondisi yang tidak perlu dikhawatirkan dan umumnya akan hilang dengan sendirinya.

Meski begitu, lidah kebas bisa berhubungan dengan pembengkakan, gatal, dan rasa lemas pada lidah.

Lidah kebas bisa terasa ringan dan diakibatkan oleh hal sederhana seperti kebersihan gigi yang buruk dan pertumbuhan bakteri yang berlebihan.

Baca juga: 9 Penyebab Lidah Mati Rasa

Kebas juga bisa menjadi gejala kerusakan saraf permanen yang lebih serius atau penyakit lain.

Oleh karena itu, penting untuk mengidentifikasi penyebab kebas yang tidak dapat dijelaskan atau tidak biasa.

Penyebab

Lidah kebas dapat disebabkan oleh berbagai kondisi. Melansir Healthgrades, berikut kondisi yang menjadi penyebab lidah kebas:

Penyebab terkait cedera saraf 

  • Perawatan gigi yang melukai saraf
  • Fraktur atau dislokasi rahang Anda
  • Cedera kepala yang menyebabkan tekanan atau pembengkakan
  • Operasi mulut atau maksilofasial yang melukai saraf ke lidah
  • Tekanan pada saraf dari tumor yang tumbuh

Penyebab terkait penyakit

  • Tiroid tidak aktif atau kurang aktif (hipotiroidisme)
  • Sakit kepala sebelah
  • Multiple sclerosis (penyakit yang memengaruhi otak dan sumsum tulang belakang)
  • Kejang
  • Pukulan
  • Serangan iskemik transien (gejala seperti stroke sementara yang merupakan tanda peringatan akan terjadinya stroke)

Baca juga: 11 Penyebab Lidah Tidak Ada Rasa, Tak Hanya Covid-19

Penyebab lain

  • Penyalahgunaan alkohol atau tembakau
  • Kekurangan atau kelebihan berbagai mineral, seperti kalsium, natrium atau kalium
  • Keracunan logam berat
  • Efek samping atau interaksi obat
  • Paparan radiasi atau terapi radiasi
  • Kekurangan vitamin B12

Gejala

Selain mati rasa, lidah kebas dapat disertai dengan gejala lain yang tergantung pada penyebabnya.

Gejala umum yang biasa timbul saat lidah kebas antara lain:

  • Perubahan persepsi rasa
  • Wajah lemas dan kaku
  • Otot lemas dan kaku
  • Mati rasa di area yang sama atau di dekatnya
  • Nyeri di area yang sama atau di dekatnya
  • Kejang

Diagnosis

Dalam mendiagnosis, dokter akan menanyakan tentang gejala yang timbul dan meninjau riwayat kesehatan.

Setelahnya, dokter akan melakukan pemeriksaan mulut secara menyeluruh.

Baca juga: 10 Penyebab Dysgeusia, Kondisi saat Lidah Terasa Tidak Enak

Untuk membantu diagnosis, dokter juga dapat menggunakan tes berikut:

  • Tes darah
  • Tes alergi
  • Biopsi jaringan
  • Pemeriksaan neurologis
  • Tes pencitraan medis

Lidah kebas yang datang tiba-tiba dan juga memengaruhi wajah, lengan, atau kaki di satu sisi bisa menjadi tanda stroke.

Segera hubungi layanan darurat jika mengalami gejala tersebut.

Selain itu, jika lidah kebas tidak hilang berhari-hari atau menjadi sangat mengganggu, segera periksakan diri ke dokter.

Konsultasikan ke dokter apakah lidah kebas yang dirasakan adalah masalah ringan atau masalah kesehatan yang lebih serius, seperti diabetes, kekurangan vitamin, atau multiple sclerosis.

Komplikasi

Komplikasi lidah kebas sangat bervariasi, tergantung pada penyebab yang mendasarinya.

Komplikasi yang bisa terjadi ketika mengalami lidah kebas yakni:

  • Kehilangan penglihatan atau kebutaan
  • Kelumpuhan
  • Penyebaran kanker
  • Koma
  • Badan lemas

Baca juga: Kenapa Lidah Gatal Setelah Makan Nanas?

 

Perawatan

Lidah kebas normalnya dapat hilang sendiri setelah beberapa hari.

Merangkum Buoy health, terdapat perawatan rumahan untuk memerangi gejala lidah kebas:

  • Diet seimbang kaya vitamin esensial untuk menjaga kesehatan saraf 
  • Olahraga teratur
  • Hindari makanan yang dapat memicu reaksi alergi

Selain itu, tergantung pada penyebab gejala lidah kebas, dokter umumnya akan menyarankan opsi perawatan berikut:

  • Suplementasi
  • Obat untuk melebarkan pembuluh darah
  • Obat migrain
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Video rekomendasi
Video lainnya

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com