Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/09/2021, 18:00 WIB
Xena Olivia,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Jika pergelangan kaki terasa nyeri, tentu akan membuat aktivitas sehari-hari terhambat. Untungnya, nyeri pergelangan kaki dapat membaik dengan perawatan di rumah.

Beberapa hal yang dapat dilakukan adalah seperti istirahat, kompres dengan es, atau dengan meminum obat pereda nyeri yang dijual bebas.

Selain itu, program terapi fisik juga dapat membantu memperkuat otot dan mencegah cedera lain.

Baca juga: 4 Penyebab Tangan dan Kaki Sakit, Dari Masalah Sendi hingga Saraf

Untuk cedera yang lebih parah, dokter mungkin akan membidai area yang cedera, atau bahkan hingga melakukan operasi.

Penyebab

Nyeri pada pergelangan kaki umumnya disebabkan oleh berolahraga terlalu ekstrem atau menggunakan sepatu yang terlalu ketat.

Namun, terdapat beberapa kondisi lain yang dapat menyebabkan nyeri pergelangan kaki.

  • Bursitis: Terdapat kantung cairan bernama bursae yang melindungi tulang saat bergerak. Bursitis terjadi saat kantung ini teriritasi dan meradang.
  • Patah tulang: patah tulang atau fraktur dapat terjadi akibat kecelakaan atau cedera. Pergelangan kaki yang patah dapat menyebabkan area yang cedera membengkak dan terasa nyeri.
  • Terkilir: Terkilir atau keseleo terjadi saat otot ligamen meregang atau robek.
  • Tendonitis: tendon yang iritasi dan meradang merupakan cedera jaringan lunak yang disebut tendonitis. Tendon yang robek biasanya memerlukan perbaikan bedah.

Selain itu, berbagai penyakit dan kondisi medis juga dapat menimbulkan rasa nyeri pada pergelangan kaki, seperti di bawah ini.

  • Arthritis: nyeri dan kekakuan pada sendi akibat sendi pergelangan kaki meradang. Arthritis dapat terjadi saat tulang rawan (jaringan pada persendian yang menjadi bantalan tulang) rusak. Kerusakan ini dapat menyebabkan tulang bergesekan. Umum terjadi di orang berusia di atas 65 tahun. Beberapa jenis umum kondisi ini adalah rheumatoid arthritis dan osteoarthritis.
  • Flatfoot: Kondisi di mana kaki memiliki lengkungan yang sangat rendah (atau bahkan tidak ada sama sekali) dapat menyebabkan rasa sakit dan bengkak pada pergelangan tangan dan kaki.
  • Asam urat: termasuk ke dalam jenis radang sendi. Diakibatkan oleh asam urat yang menumpuk di seluruh tubuh. Biasanya, asam urat meninggalkan tubuh melalui urin. Jika berlebih, asam urat dapat menciptakan kristal yang mengendap di persendian.
  • Infeksi: beberapa jenis infeksi, termasuk selulitis, dapat menyebabkan pembengkakan dan nyeri pada sendi pergelangan kaki. Selain itu, terdapat infeksi tulang bernama osteomielitis yang diakibatkan oleh infeksi staph.

Baca juga: Sering Nyeri Pinggang, Waspadai Bursitis

Diagnosis

Segera periksakan diri ke dokter jika:

  • nyeri pergelangan kaki menghambat aktivitas
  • rasa sakit semakin parah dan terus datang kembali
  • rasa sakit tidak membaik setelah dirawat di rumah selama dua minggu
  • mengalami kesemutan atau kehilangan sensasi di kaki
  • menderita diabetes dan sakit kaki (biasanya lebih serius)
  • terdapat luka yang masih terbuka
  • terdapat tanda-tanda infeksi, seperti berwarna kemerahan dan hangat di area yang cedera atau demam hingga 37,8 derajat celcius

Perawatan

Lakukan beberapa hal di bawah ini untuk mengurangi rasa sakit.

  • Istirahat. Hindari menumpu pada pergelangan kaki. Rehat sejenak dari aktivitas normal.
  • Es. Gunakan kompres es di pergelangan kaki selama 15 hingga 20 menit tiga kali sehari.
  • Kompresi. Gunakan perban kompresi untuk mengurangi pembengkakan.
  • Angkat kaki. Istirahatkan kaki di atas ketinggian jantung (saat berbaring) untuk membantu mengurangi pembengkakan.
  • Obat pereda nyeri. Gunakan obat nyeri yang dijual bebas seperti ibuprofen dan naproxen sodium untuk meredakan rasa sakit dan membantu penyembuhan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Video rekomendasi
Video lainnya

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com