Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/12/2021, 18:00 WIB
Luthfi Maulana Adhari,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Fibroadenoma adalah benjolan payudara padat nonkanker yang paling sering terjadi pada wanita berusia antara 15 hingga 35 tahun.

Fibroadenoma bisa terasa kencang, halus, kenyal, atau keras dan memiliki bentuk yang tampak menonjol.

Biasanya fibroadenima tidak membuat nyeri, tapi terasa seperti kelereng yang mengganggu di payudara, benjolan bisa terasa bergerak dengan mudah di bawah kulit saat diperiksa.

Baca juga: Benjolan Payudara

Ukuran fibroadenoma sendiri bervariasi dan dapat membesar atau mengecil dengan sendirinya.

Penyebab

Penyebab fibroadenoma tidak diketahui. Kondisi ini kemungkinan terkait dengan hormon.

Anak perempuan yang mengalami pubertas dan wanita yang sedang hamil paling sering mengalami kondisi ini.

Fibroadenoma ditemukan jauh lebih jarang pada wanita yang telah mengalami menopause.

Fibroadenoma  dapat menjadi lebih besar selama kehamilan atau karena pengaruh penggunaan terapi hormon.

Terdapat beberapa tipe fibroadenoma, di antaranya:

  • Fibroadenoma kompleks, seperti pertumbuhan sel yang berlebihan (hiperplasia) yang dapat tumbuh dengan cepat
  • Fibroadenoma remaja, jenis benjolan payudara yang paling umum ditemukan pada anak perempuan dan remaja antara usia 10 hingga 18 tahun, sebagian besar menyusut seiring waktu dan beberapa menghilang
  • Fibroadenoma raksasa bisa tumbuh lebih dari 5 sentimeter
  • Tumor filodes, meski biasanya jinak, beberapa tumor phyllodes bisa menjadi kanker (ganas).

Gejala

Fibroadenoma biasanya berupa benjolan tunggal.

Baca juga: Abses Payudara

Namun, beberapa wanita memiliki beberapa benjolan yang dapat mempengaruhi kedua payudara.

Benjolan dapat bergejala seperti ini:

  • Mudah dipindahkan di bawah kulit
  • Keras
  • Tanpa rasa sakit
  • Elastis
  • Benjolan memiliki batas yang halus dan jelas.

Fibroadenoma sering mengecil setelah menopause (jika seorang wanita tidak menjalani terapi hormon).

Diagnosis

Periksakan diri ke dokter segera jika:

  • Mendeteksi benjolan payudara baru
  • Melihat perubahan lain di payudara
  • Benjolan payudara yang pernah diperiksa sebelumnya telah tumbuh atau berubah dan tampak terpisah dari jaringan payudara di sekitarnya

Setelah pemeriksaan fisik, satu atau kedua tes berikut biasanya dilakukan:

  • USG payudara
  • Mammogram.

Baca juga: Kista Payudara

Biopsi dapat dilakukan untuk mendapatkan diagnosis yang pasti. Berbagai jenis biopsi meliputi:

  • Eksisi (pengangkatan benjolan oleh ahli bedah)
  • Stereotactic (biopsi jarum menggunakan mesin seperti mammogram)
  • Dipandu USG (biopsi jarum menggunakan ultrasound).

Wanita di usia remaja atau awal 20-an mungkin tidak memerlukan biopsi jika benjolan hilang dengan sendirinya atau jika benjolan tidak berubah dalam waktu lama.

Perawatan

Jika biopsi jarum menunjukkan bahwa benjolan tersebut adalah fibroadenoma, benjolan dapat dibiarkan di tempatnya atau diangkat.

Pasien dan dokter dapat mendiskusikan untuk menghilangkan benjolan tersebut atau tidak.

Alasan untuk penghapusan meliputi:

  • Hasil biopsi jarum tidak jelas
  • Nyeri atau gejala lainnya
  • Kekhawatiran tentang kanker
  • Benjolan semakin besar seiring waktu.

Jika benjolan tidak dihilangkan, dokter akan melihat apakah benjolan itu berubah atau tumbuh.

Baca juga: 6 Ciri-ciri Benjolan Kanker Payudara

Ini dapat dilakukan dengan menggunakan:

  • Mammogram
  • Pemeriksaan fisik
  • USG.

Terkadang, benjolan dihancurkan tanpa dikeluarkan dengan metode berikut:

  • Cryoablation
  • Ablasi frekuensi radio.

Komplikasi

Kebanyakan fibroadenoma tidak memengaruhi risiko kanker payudara.

Namun, risiko kanker payudara bisa sedikit meningkat jika memiliki fibroadenoma kompleks atau tumor filodes.

Pencegahan

Melansir Cleveland Clinic, terdapat beberapa kiat untuk mencegah fibroadenoma, yakni:

  • Hindari alkohol
  • Kenali payudara dengan pemeriksaan diri
  • Lakukan pemeriksaan mammogram secara teratur
  • Buat pilihan makanan yang bergizi, berolahraga, dan pertahankan berat badan yang sehat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Video rekomendasi
Video lainnya

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com