KOMPAS.com - Duchenne muscular dystrophy (DMD) merupakan salah satu jenis distrofi otot yang paling umum terjadi.
Distrofi otot adalah istilah untuk sekumpulan penyakit yang menyebabkan kelemahan otot sehingga penderita dapat mengalami disabilitas atau kecacatan.
DMD adalah penyakit genetik yang cukup langka, yang menyebabkan pengecilan dan kelemahan pada otot yang bekerja secara sadar (otot volunter).
Baca juga: 3 Asam Amino Esensial yang Paling Berperan untuk Pertumbuhan Otot
DMD merupakan jenis distrofi otot yang paling parah. Gejala penyakit ini terjadi pada usia anak-anak dan lebih sering dialami oleh anak laki-laki.
Anak-anak yang menderita penyakit ini mungkin memiliki keterampilan motorik yang tertunda, seperti duduk, berdiri, dan berjalan.
Sebagian besar penderita DMD pada akhirnya membutuhkan alat bantu mobilitas, seperti kursi roda, untuk berjalan dan melakukan aktivitas.
Merangkum Mayo Clinic dan WebMD, gejala DMD mungkin akan terlihat sebelum anak berusia enam tahun dan biasanya tampak normal pada masa bayi.
Beberapa gejala DMD di antaranya:
Baca juga: 11 Fungsi Otot pada Manusia
Melansir WebMD, DMD disebabkan oleh adanya gangguan atau kerusakan pada gen yang memproduksi protein otot, yang disebut dystrophin.
Dystrophin berfungsi untuk membuat sel otot tetap utuh, menjaga kekuatan otot, dan melindunginya dari cedera.
Gangguan pada dystrophin menyebabkan kemampuan otot tidak dapat berfungsi dengan maksimal sehingga seiring waktu dapat menyebabkan kecacatan.
Selain itu, gangguan atau kerusakan pada dystrophin yang menyebabkan kelemahan otot juga dapat menimbulkan masalah pada jantung.
Mutasi gen sering diwariskan dari orang tua kepada anaknya sehingga memiliki riwayat keluarga yang mengalami DMD akan meningkatkan risiko terkena penyakit ini.
Untuk mendiagnosis DMD, dokter akan melihat riwayat kesehatan penderita, melakukan anamnesis, dan pemeriksaan fisik.
Dokter juga akan melakukan beberapa tes berikut untuk memastikan DMD:
Baca juga: Kenali Apa itu Myalgia, Nyeri Otot yang Bisa Menyerang Setiap Orang
Dikutip dari WebMD, tidak ada obat untuk menyembuhkan DMD. Namun, terdapat obat-obatan dan terapi yang dapat meringankan gejala yang dirasakan penderita.
Terapi dan obat-obatan juga diberikan untuk melindungi otot, serta menjaga kesehatan jantung dan paru-paru.
Rata-rata penderita DMD akan kehilangan kemampuan berjalan sekitar usia 12 tahun. Kondisi ini dapat dibantu dengan memberikan alat bantu mobilitas, misalnya kursi roda.
Melakukan peregangan dan olahraga ringan juga dapat menghindari kekakuan pada otot dan persendian.
Berikut beberapa jenis obat yang telah disetujui oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) untuk membantu meredakan gejala DMD:
Prosedur pembedahan mungkin diperlukan untuk memperbaiki otot yang memendek, meluruskan tulang belakang, atau mengobati masalah jantung atau paru-paru.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.