Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/10/2021, 11:00 WIB
Jessica Rosa Nathania,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Anemia aplastik merupakan suatu kondisi langka dan serius yang terjadi ketika tubuh berhenti memproduksi sel darah baru dengan cukup.

Kondisi ini menyebabkan Anda menjadi lelah dan lebih rentan terhadap infeksi atau pendarahan yang tidak terkontrol.

Baca juga: Anemia Aplastik: Gejala, Penyebab, Cara Mengatasi

Gejala

Menurut Medical News Today, gejala anemia aplastik meliputi:

  • Pusing
  • Mudah memar
  • Kelelahan
  • Sakit kepala
  • Lekas marah
  • Kulit pucat
  • Gangguan pernapasan
  • Kelemahan
  • Nyeri dada.

Perlu diketahui bahwa gejala dari anemia aplastik dapat berkembang menjadi lebih parah seiring dengan waktu.

Penyebab

Normalnya, sel induk di sumsum tulang menghasilkan sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit.

Namun, yang terjadi pada anemia aplastik adalah kerusakan sel induk yang menyebabkan sumsum tulang menjadi kosong atau mengandung sedikit sel darah.

Umumnya, anemia aplastik terjadi akibat sistem kekebalan tubuh yang menyerang sel induk di sumsum tulang Anda.

Melansir Mayo Clinic, berikut faktor lain yang dapat menyebabkan anemia aplastik yaitu:

Baca juga: Anemia

  • Paparan bahan kimia beracun
  • Perawatan radiasi dan kemoterapi, terapi untuk membunuh sel-sel kanker ini juga dapat merusak sel-sel sehat, termasuk sel-sel induk di sumsum tulang.
  • Gangguan autoimun, sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel sehat yang mungkin melibatkan sel di sumsum tulang.
  • Infeksi virus yang mempengaruhi sumsum tulang dapat berperan dalam perkembangan anemia aplastik.
  • Kehamilan, sistem kekebalan tubuh mungkin menyerang sumsum tulang Anda selama kehamilan.

Faktor risiko

Berkaitan dengan penyebabnya, berikut faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko Anda mengalami anemia aplastik, meliputi:

  • Penggunaan resep obat tertentu
  • Penyakit darah tertentu
  • Infeksi serius.

Diagnosis

Berdasarkan Mayo Clinic, berikut beberapa tes yang dapat membantu mendiagnosis anemia aplastik, antara lain:

  • Tes darah, mengukur, sel darah merah, sel darah putih, dan kadar trombosit.
  • Biopsi sumsum tulang, dilakukan untuk menyingkirkan penyakit lain terkait darah dan mengkonfirmasi diagnosis.

Baca juga: Gejala Anemia pada Pasien Gagal Ginjal Kronis

Perawatan

Perawatan untuk anemia aplastik akan tergantung pada tingkat keparahan kondisi dan usia penderita.

Menurut Mayo Clinic, berikut jenis perawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi anemia aplastik, seperti:

  • Transfusi darah
    Mengontrol perdarahan dan meredakan gejala dengan menyediakan sel-sel darah yang tidak diproduksi oleh sumsum tulang.
  • Transplantasi sel induk atau sumsum tulang
    Dilakukan untuk anemia aplastik kronis untuk membangun kembali sumsum tulang dengan sel punca dari donor.
  • Imunosupresan
    Dilakukan jika anemia aplastik disebabkan oleh gangguan autoimun. Pengobatan ini melibatkan obat-obatan yang mengubah atau menekan sistem kekebalan.
  • Stimulan sumsum tulang
    Penggunaan obat-obatan tertentu untuk membantu merangsang sumsum tulang untuk memproduksi sel darah baru.
  • Antibiotik atau antivirus
    Dokter mungkin akan meresepkan antibiotik atau obat antivirus untuk membantu mencegah infeksi.

Selain itu, Anda juga dapat merawat anemia aplastik dengan:

  • Istirahat yang cukup dan saat diperlukan karena anemia dapat menyebabkan kelelahan dan sesak napas bahkan dengan aktivitas ringan
  • Hindari olahraga berat karena meningkatkan risiko perdarahan terkait dengan jumlah trombosit yang rendah
  • Hindari aktivitas yang dapat menyebabkan luka atau jatuh
  • Jaga kebersihan diri dengan rajin mencuci tangan.

Baca juga: Anemia Sel Sabit 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau