Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/11/2021, 10:00 WIB
Jessica Rosa Nathania,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Nyeri ulu hati merupakan rasa sakit yang dirasakan di tengah perut bagian atas, tepat di bawah tulang rusuk.

Jika terjadi sesekali, umumnya kondisi ini tidak perlu dikhawatirkan.

Namun, perlu diketahui bahwa nyeri ulu hati dapat berkaitan dengan berbagai masalah atau kondisi medis yang bahkan dapat mengancam keselamatan.

Baca juga: 11 Cara Mengatasi Heartburn Secara Alami dan dengan Bantuan Obat

Penyebab

Pada umumnya, nyeri ulu hati dapat terjadi akibat faktor-faktor umum seperti:

  • Makan berlebihan
  • Minum alkohol
  • Mengonsumsi makanan berminyak atau pedas.

Namun, melansir Healthgrades, nyeri ulu hati juga dapat terjadi sebagai gejala atau akibat dari berbagai kemungkinan kondisi medis yang mendasarinya, meliputi:

Kondisi umum

  • Gangguan pencernaan
  • Peradangan pada lapisan lambung
  • GERD, isi lambung yang asam mengalir kembali ke kerongkongan
  • Maag
  • Intoleransi laktosa
  • Kehamilan
  • Efek samping obat, seperti aspirin dan obat antiinflamasi.

Kondisi kronis

  • Aneurisma aorta perut
  • Angina, nyeri dada karena jantung tidak mendapatkan cukup oksigen
  • Serangan jantung.

Baca juga: 6 Komplikasi Heartburn Tak Terkontrol yang Perlu Diwaspadai

Kondisi lainnya

  • Perubahan jaringan di kerongkongan yang dapat menyebabkan kanker kerongkongan
  • Esofagitis, radang kerongkongan
  • Batu empedu atau penyakit kandung empedu
  • Hernia hiatus, penonjolan lambung ke dada melalui lubang di diafragma
  • Kanker pankreas
  • Pankreatitis
  • Ulkus peptikum, mengakibatkan perdarahan lambung atau tukak usus
  • Kanker perut atau kerongkongan.

Gejala

Nyeri ulu hati dapat disertai oleh gejala lainnya tergantung dengan kondisi yang mendasarinya.

Menurut Healthgrades, berikut tanda atau gejala lainnya dari nyeri ulu hati yang perlu Anda ketahui, antara lain:

Gejala umum

  • Sakit perut
  • Perut bengkak, distensi atau kembung
  • Bersendawa
  • Perasaan terbakar di perut atau dada bagian atas
  • Sembelit
  • Diare
  • Demam
  • Mual atau muntah
  • Nyeri di bagian atas dada.

Baca juga: 11 Makanan Penyebab Heartburn yang Perlu Diwaspadai

Gejala kronis

  • Merasakan nyeri, sesak, dan tekanan di dada
  • Jantung berdebar
  • Nyeri ulu hati menjalar ke punggung atau ke bawah bahu dan lengan
  • Mengalami gangguan pernapasan
  • Nyeri ulu hati menyebabkan Anda hampir tidak bisa berdiri atau bernapas
  • Muntah darah atau hitam yang menyerupai bubuk kopi.

Segera hubungi dokter Anda jika mengalami gejala di atas untuk pemeriksaan dan penanganan medis yang tepat.

Diagnosis

Mendiagnosis penyebab nyeri ulu hati sangat penting untuk memastikan perawatan yang tepat.

Berdasarkan Medical News Today, dokter kemungkinan akan melakukan jenis pemeriksaan berikut untuk mendiagnosis nyeri ulu hati Anda, yaitu:

  • Mengajukan serangkaian pertanyaan tentang rasa sakit dan gejala tambahan
  • Tes pencitraan, seperti sinar-X, ultrasound, atau endoskopi
  • Tes urine, memeriksa infeksi atau gangguan kandung kemih
  • Tes darah
  • Tes jantung.

Perawatan

Melansir Healthgrades, berikut jenis perawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi nyeri ulu hati, meliputi:

Baca juga: 5 Penyebab Heartburn dan Mual Sering Terjadi yang Perlu Diwaspadai

Perawatan medis

  • OTC dan obat resep yang dapat membantu mengontrol asam lambung
  • Resep antibiotik jika nyeri terjadi akibat infeksi atau bakteri
  • Operasi, pembedahan atau prosedur endoskopi diperlukan untuk beberapa kondisi penyebab nyeri.

Perawatan rumahan

  • Hindari minuman berkarbonasi serta kopi dan alkohol
  • Hindari makanan pedas, berminyak dan asam
  • Minum jahe yang direndam dalam air hangat atau teh untuk mengatasi mual
  • Makan dalam porsi kecil
  • Berbaring di sisi kiri untuk mencegah refluks dan membantu untuk mengeluarkan gas.

Komplikasi

Jika tidak segera ditangani, nyeri ulu hati dapat menyebabkan beberapa komplikasi seperti:

  • Kanker kerongkongan, lambung, atau organ lainnya
  • Jaringan parut dan penyempitan esofagus
  • Gizi buruk karena keinginan makan yang menurun
  • Kualitas hidup yang buruk
  • Penyebaran kanker atau infeksi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Video rekomendasi
Video lainnya

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau