Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/01/2022, 15:00 WIB
Xena Olivia,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Regurgitasi katup pulmonal, atau insufisiensi pulmonal (paru-paru) adalah kondisi saat katup yang mengontrol aliran darah dari jantung ke paru-paru bocor atau mengalir kembali.

Insufisiensi paru-paru adalah kondisi umum dan dapat memengaruhi hingga 90 persen dari populasi. Banyak bayi dan anak-anak tidak terdiagnosis hingga di kemudian hari.

Baca juga: Stenosis Pulmonal

Gejala

Satu-satunya tanda awal yang menunjukkan regurgitasi katup pulmonal adalah jenis murmur jantung tertentu yang dapat didengar selama pemeriksaan fisik.

Seiring perkembangan kondisi, jantung dapat membesar karena masalah katup atau hipertensi pulmonal.

Beberapa gejala yang dapat muncul, yaitu:

  • nyeri dada, tekanan, atau sesak di dada
  • kelelahan
  • pusing
  • pingsan
  • bengkak di kaki atau pergelangan kaki
  • warna kebiruan pada kuku atau bibir.

Penyebab

Penyebab paling umum dari regurgitasi pulmonal adalah hipertensi pulmonal sekunder.

Sementara itu, penyebab yang kurang umum meliputi:

  • penyakit katup jantung bawaan
  • dilatasi arteri pulmonalis idiopatik
  • endokarditis infektif
  • perbaikan bedah tetralogi Fallot.

Lalu, penyebab yang jarang terjadi, yaitu:

  • sindrom karsinoid
  • demam rematik
  • setelah intervensi untuk stenosis pulmonal katup (awal atau akhir).

Baca juga: Hipertensi Pulmonal

Regurgitasi pulmonal yang parah jarang terjadi dan paling sering disebabkan oleh defek kongenital terisolasi yang melibatkan dilatasi arteri pulmonalis dan anulus katup pulmonal.

Kondisi ini dapat menyebabkan otot jantung membesar sehingga meningkatkan risiko gagal jantung.

Diagnosis

Dokter dapat mendiagnosis insufisiensi pulmonal dengan melakukan beberapa tes di bawah ini:

  • rontgen dada
  • ekokardiogram
  • kateterisasi jantung
  • pemantau holter.

Perawatan

Tujuan pengobatan untuk regurgitasi katup pulmonal adalah untuk mengobati kondisi mendasar yang menyebabkan masalah katup.

Kebutuhan untuk penggantian katup pulmonal jarang terjadi. Kasus regurgitasi pulmonal ringan hingga sedang dapat dipantau hingga penyakit berkembang.

Saat penyakit memburuk, pilihan pengobatan meliputi hal di bawah ini.

Obat-obatan

Dokter mungkin meresepkan obat yang dapat mengobati gejala dan meredakannya akibat insufisiensi pulmonal.

Baca juga: 7 Gejala Hipertensi Pulmonal yang Perlu Diwaspadai

Perawatan bedah

Saat obat tidak cukup, pembedahan mungkin diperlukan.

Perawatan bedah untuk regurgitasi katup paru meliputi:

  • perbaikan atau penggantian katup paru: meskipun jarang, beberapa kasus pasien memerlukan perbaikan atau penggantian katup paru untuk memulihkan aliran darah dan memertahankan otot jantung
  • penggantian saluran ventrikel kanan ke arteri pulmonalis: dapat digunakan untuk memerbaiki katup pulmonal yang bocor dengan jaringan katup kadaver, vena jugularis sapi, katup babi, atau katup buatan pabrik
  • penggantian katup paru transkateter perkutan (TPVR): perawatan invasif minimal yang lebih baru untuk regurgitasi katup paru. Prosedur ini menggunakan sayatan yang lebih kecil dan menawarkan waktu pemulihan yang lebih singkat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau