Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/02/2022, 14:00 WIB
Xena Olivia,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Patah tungkai dan kaki adalah kondisi saat terdapat retak atau patah pada salah satu tulang kaki.

Penyebab umum dapat termasuk jatuh, kecelakaan kendaraan bermotor, dan cedera olahraga.

Perawatan dapat bergantung pada lokasi dan tingkat keparahan cedera.

Tungkai kaki yang patah parah bisa jadi memerlukan pembedahan untuk menanamkan perangkat khusus untuk dapat membantu fase penyembuhan.

Baca juga: Patah Tulang

Cara lain dapat dengan menggunakan gips atau belat.

Dibutuhkan diagnosis cepat dan pengobatan untuk kaki yang patah agar dapat mendapatkan penyembuhan total.

Gejala

Tulang dapat patah dengan berbagai cara dan bervariasi dari retakan kecil, serpihan, hingga patahan total yang membuat tulang putus.

Kerusakan parah dapat merobek atau menembus kulit hingga meninggalkan luka. Jenis ini disebut sebagai fraktur terbuka.

Apabila tidak ada dislokasi atau perpindahan tulang serta luka yang terlihat jelas, seseorang mungkin tidak menyadari jika terdapat tulang yang patah.

Beberapa retakan kecil mungkin tidak menyebabkan rasa sakit.

Selain itu, deformitas pada jari atau area kaki, seperti tonjolan yang tidak biasa sangat mengindikasikan adanya patah tulang.

Beberapa gejala yang dapat terlihat jika terdapat patah atau retak pada tulang tungkai atau kaki, yaitu:

  • sakit yang menusuk parah
  • rasa sakit meningkat saat terdapat pergerakan
  • bengkak
  • memar
  • kaki tampak cacat
  • kaki tampak memendek
  • kesulitan atau ketidakmampuan untuk berjalan.

Baca juga: Patah Pergelangan Kaki

Penyebab

Tiga penyebab paling umum dari patah tungkai kaki, yaitu:

  • trauma: patah kaki dapat disebabkan oleh jatuh, kecelakaan, atau benturan saat olahraga
  • penggunaan berlebihan: gerakan berulang atau penggunaan berlebihan dapat menyebabkan faktur stres pada tulang
  • osteoporosis: kondisi saat tubuh terlalu banyak kehilangan tulang atau memproduksi tulang yang sedikit sehingga tulang menjadi lemah dan lebih cenderung patah.

Diagnosis

Untuk mendiagnosis tungkai dan kaki yang patah, temui spesialis ortopedi untuk menilai tingkat keparahan cedera dan menentukan rencana perawatan.

Beberapa tes yang mungkin dilakukan, yaitu:

  • USG muskuloskeletal
  • MRI
  • CT Scan
  • CT Scan menahan beban.

Penanganan

Dalam beberapa kasus, jika fraktur ringan dan tidak bergeser (tanpa dislokasi), perawatan non-bedah dapat menyembuhkannya.

Protokol RICE (Rest, Ice, Compression, Elevation) dapat digunakan untuk menyembuhkan patah tulang.

Baca juga: Patah Kaki

  • Rest (istirahat): istirahat menjadi kunci karena akan mempercepat proses penyembuhan.
  • Ice (es): gunakan kompres es selama 20 menit sekali untuk membantu meredakan bengkak dan peradangan
  • Compression (kompresi): membungkus luka dapat membantu mengendalikan pembengkakan. Dokter juga mungkin akan menyarankan penggunaan gips atau belat untuk menjaga kaki tidak bergerak.
  • Elevation (ketinggian): jaga agar kaki dan pergelangan kaki terangkat sedikit di atas ketinggian jantung untuk membantu mengurangi peradangan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Indeks Penyakit


Terkini Lainnya
4,97 Juta Orang Telah Terima Makan Bergizi Gratis, Ribuan Tenaga Kerja Terlibat
4,97 Juta Orang Telah Terima Makan Bergizi Gratis, Ribuan Tenaga Kerja Terlibat
Health
Waspadai Tekanan Darah Tinggi, Ini Pertolongan Pertama Jika Pasien Tak Sadarkan Diri
Waspadai Tekanan Darah Tinggi, Ini Pertolongan Pertama Jika Pasien Tak Sadarkan Diri
Health
Apakah Tidur Cukup Penting Didapat Orang Dewasa? Ini Kata Dokter…
Apakah Tidur Cukup Penting Didapat Orang Dewasa? Ini Kata Dokter…
Health
Waspadai Tuli Akibat Headset, Ancaman Nyata yang Sering Diabaikan
Waspadai Tuli Akibat Headset, Ancaman Nyata yang Sering Diabaikan
Health
Gustiwiw Meninggal Dunia: Waspadai 8 Gejala Hipertensi yang Sering Diabaikan
Gustiwiw Meninggal Dunia: Waspadai 8 Gejala Hipertensi yang Sering Diabaikan
Health
Serupa tapi Tak Sama, Ini Beda Flu dengan Batuk Kering dan Batuk Berdahak
Serupa tapi Tak Sama, Ini Beda Flu dengan Batuk Kering dan Batuk Berdahak
BrandzView
Gustiwiw Meninggal karena Hipertensi: Waspadai Tekanan Darah Tinggi Tanpa Gejala
Gustiwiw Meninggal karena Hipertensi: Waspadai Tekanan Darah Tinggi Tanpa Gejala
Health
Studi Ungkap Tambang Nikel Picu Asma, Kanker, dan Kerusakan Ginjal
Studi Ungkap Tambang Nikel Picu Asma, Kanker, dan Kerusakan Ginjal
Health
Kemenkes: 20 Ribu Lebih Orang Indonesia Terkena Sifilis, Ketahui Macam Penyebabnya…
Kemenkes: 20 Ribu Lebih Orang Indonesia Terkena Sifilis, Ketahui Macam Penyebabnya…
Health
Menurut Dokter Ini Tanda Stres Sudah Butuh Bantuan Ahli
Menurut Dokter Ini Tanda Stres Sudah Butuh Bantuan Ahli
Health
Waspada Covid-19, Jemaah Haji Diimbau Terapkan Prokes Saat Tiba di Indonesia
Waspada Covid-19, Jemaah Haji Diimbau Terapkan Prokes Saat Tiba di Indonesia
Health
Apakah Stres Berbahaya? Ini Penjelasan Dokter…
Apakah Stres Berbahaya? Ini Penjelasan Dokter…
Health
Ibu Hamil Usia Anak di Lombok Timur Capai 779 Ribu pada 2024
Ibu Hamil Usia Anak di Lombok Timur Capai 779 Ribu pada 2024
Health
Wabah Mpox Melonjak di Sierra Leone: Status Darurat Kesehatan Global Ditetapkan
Wabah Mpox Melonjak di Sierra Leone: Status Darurat Kesehatan Global Ditetapkan
Health
Waspadai Efek Minum Air Putih Secara Berlebihan pada Ginjal, Ini Kata Dokter
Waspadai Efek Minum Air Putih Secara Berlebihan pada Ginjal, Ini Kata Dokter
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau